Sering Harumkan Riau, Dua Atlet Binaraga Berprestasi Malah Dicoret dari PON
loading...
A
A
A
PEKANBARU - Dua atlet binaraga Riau terkejut karena mendadak dicoret dari event PON XX Papua. Padahal mereka sudah mempersiapkan segalanya untuk bertarung di ajang olahraga nasional itu.
Dua atlet Pengurus Provinsi Perkumpulan Binaraga Fitness Indonesia (Pengprov PBFI) Riau yang tiba tiba dicoret jelang PON 2021 Papua adalah Indra Mulyadi kelas 85 Kg dan Khairul Ansori kelas 60 Kg. Mereka sangat kecewa dengan sikap Pengprov PBFI Riau yang dianggap seenak saja mengganti mereka. Terlebih alasanya tidak mendasar.
"Kami sudah sering membela Riau dalam berbagai kejuaran nasional dan kami sering mendapatkan piala baik perak maupun perunggu. Kita bertanya pada PBFI maupun KONI Riau terkait pencoretan yang kita nilai sangat tidak adil, namun tidak ada jawaban memuaskan," kata Indra Mulyadi, Selasa (31/8/2021).
baca juga: Jadi Tersangka Korupsi Dana Hibah Penerbangan, Bos Helikopter di Papua Ajukan Praperadilan
Dia menjelaskan, dirinya bersama Khairul Ansori merupakan atlet yang lolos Pra PON. Kedua sudah resmi mendapatkan tiket untuk berangkat ke Papua. Mereka semakin kecewa karena yang menggantikan mereka adalah atlet yang belum memiliki prestasi.
"Kita hanya diberitakan saja kalau kita tidak diberangkatkan. Padahal kita sudah lolos Pra PON. Kita punya tiket pra PON loh. Maaf, malah pengganti kami adalah atlet yang belum memiliki prestasi sama sekali. Sementara kami sudah lama mempersiapkan diri kemudian ikut pra PON dan menang malah mendadak dicoret," keluh pria berusia 36 tahun itu.
Dia menilai bahwa pergantian itu bukan karena layak tidak layak tapi like or dislike. Dimana yang menggatikan adalah kepengurusan FBFI saat ini.
baca juga: Ditetapkan Tersangka, Pemilik Biro Umroh dan Haji Laporkan Penyidik Polresta Pekanbaru ke Polda
Indra menjelaskan, di tubuh PBFI Riau sudah lama terjadi konflik internal. Namun demikian seharusnya bukan atlet yang menjadi korban dengan konflik organisasi.
"Awalnya pengurusan organisasi. Kemudian masalah pelatih. Selama ini saya dilatih oleh Deni Febrianto. Dia sudah melatih saya selama 9 tahun. Kemudian ada pergantian kepengurusan pelatih saya coba dicoret. Saya sempat protes ke pihak PBFI dan KONI. Belakangan pelatih saya mengalah dan mundur asal saya dan Khairul Ansori bisa berangkat"
"Kepelatihan diganti oleh Asrelewandi. Saya tidak tau menau tentang organisasi. Taunya kami suruh latihan ya latihan bertanding ya bertanding. Nah itu jelah hari H nama kami dicoret. Kita kecewa, tidak tau mau mengadu kemana," ucap pria berusia yang sudah menekuni binaraga sejak tahun 2005 itu.
Dua atlet Pengurus Provinsi Perkumpulan Binaraga Fitness Indonesia (Pengprov PBFI) Riau yang tiba tiba dicoret jelang PON 2021 Papua adalah Indra Mulyadi kelas 85 Kg dan Khairul Ansori kelas 60 Kg. Mereka sangat kecewa dengan sikap Pengprov PBFI Riau yang dianggap seenak saja mengganti mereka. Terlebih alasanya tidak mendasar.
"Kami sudah sering membela Riau dalam berbagai kejuaran nasional dan kami sering mendapatkan piala baik perak maupun perunggu. Kita bertanya pada PBFI maupun KONI Riau terkait pencoretan yang kita nilai sangat tidak adil, namun tidak ada jawaban memuaskan," kata Indra Mulyadi, Selasa (31/8/2021).
baca juga: Jadi Tersangka Korupsi Dana Hibah Penerbangan, Bos Helikopter di Papua Ajukan Praperadilan
Dia menjelaskan, dirinya bersama Khairul Ansori merupakan atlet yang lolos Pra PON. Kedua sudah resmi mendapatkan tiket untuk berangkat ke Papua. Mereka semakin kecewa karena yang menggantikan mereka adalah atlet yang belum memiliki prestasi.
"Kita hanya diberitakan saja kalau kita tidak diberangkatkan. Padahal kita sudah lolos Pra PON. Kita punya tiket pra PON loh. Maaf, malah pengganti kami adalah atlet yang belum memiliki prestasi sama sekali. Sementara kami sudah lama mempersiapkan diri kemudian ikut pra PON dan menang malah mendadak dicoret," keluh pria berusia 36 tahun itu.
Dia menilai bahwa pergantian itu bukan karena layak tidak layak tapi like or dislike. Dimana yang menggatikan adalah kepengurusan FBFI saat ini.
baca juga: Ditetapkan Tersangka, Pemilik Biro Umroh dan Haji Laporkan Penyidik Polresta Pekanbaru ke Polda
Indra menjelaskan, di tubuh PBFI Riau sudah lama terjadi konflik internal. Namun demikian seharusnya bukan atlet yang menjadi korban dengan konflik organisasi.
"Awalnya pengurusan organisasi. Kemudian masalah pelatih. Selama ini saya dilatih oleh Deni Febrianto. Dia sudah melatih saya selama 9 tahun. Kemudian ada pergantian kepengurusan pelatih saya coba dicoret. Saya sempat protes ke pihak PBFI dan KONI. Belakangan pelatih saya mengalah dan mundur asal saya dan Khairul Ansori bisa berangkat"
"Kepelatihan diganti oleh Asrelewandi. Saya tidak tau menau tentang organisasi. Taunya kami suruh latihan ya latihan bertanding ya bertanding. Nah itu jelah hari H nama kami dicoret. Kita kecewa, tidak tau mau mengadu kemana," ucap pria berusia yang sudah menekuni binaraga sejak tahun 2005 itu.
(msd)