Ternyata Ini Asal Usul Nama Sunda, hingga Pengaruhnya di Nusantara
loading...
A
A
A
BANDUNG - Kata Sunda sudah sangat familiar terdengar di teringat kita, dikenal sebagai salah satu suku mayoritas di Jawa Barat. Sebuah nama suku yang warganya dikenal akan keramahan dan toleransinya. Sunda juga sangat familiar pada bidang keilmuan geologi-geografi.
Namun, mungkin tidak semua tahu apa asal usul nama Sunda, hingga dahulu kala nusantara disebut sebagai Sunda kelapa. Guru Besar Emeritus Geologi ITB Koesoemadinata menjelaskan tentang kata Sunda yang merujuk pada pandangan ahli Geologi Reinout van Bemmelen pada 1949. Menurut Bemmelen, istilah Sunda berasal dari Bahasa Sansekerta, yaitu “Cuddha” yang berarti “putih”.
“Konon menurut beliau, di zaman Pleistosen, di utara Bandung (saat ini) terbentuk gunung api raksasa yang dinamainya Gunung Sunda Purba,” ujarnya sebagaimana dirilis laman resmi Unpad.
Baca juga: Jabar Sukses Suntik Vaksin Setengah Juta Lebih Warga dalam Sehari
Gunung api ini mengalami erupsi dengan sangat dahsyat dan menutupi wilayah di sekitarnya dengan abu vulkanik berwarna putih. Wilayah sekitar Gunung Sunda Purba diyakini sudah berpenduduk berdasarkan bukti yang ditemukan pada sejumlah artefak.
Oleh karena itu, jelas Prof. Koesoemadinata, daerah ini disebut sebagai Negeri Putih (Cuddha) atau cikal bakal sebagai “Sunda Land”. Penduduk yang mendiami wilayah tersebut kemudian dinamakan “Orang Sunda”.
Lebih lanjut dia menjelaskan, istilah Sunda dalam ilmu kebumian tidak ada hubungannya dengan nama etnis atau istilah politik. Bahkan, istilah Sunda dalam ilmu kebumian telah dikenal secara internasional. Istilah “Sunda” sudah lama dikenal untuk menyebut suatu wilayah yang terletak di belahan tenggara benua Asia. Nama “Sunda” konon lebih dulu disebut daripada nama “Nusantara”.
Adalah ahli geografi Claudius Ptolemaeus yang pertama kali menyebutkan adanya kepulauan bernama Sunda di sebelah timur India dalam laporan penjelajahannya pada 150 M. Data pada laporan ini kemudian menjadi bekal bagi orang Portugis ketika pertama kali menginjakkan kaki ke Nusantara pada 1500 Masehi.
Baca juga: Mengharukan! Bapak Ibunya Meninggal Dunia, Anak Muda Ini Pertahankan di Bawah Kolong Tol
Kala itu, papar Prof. Koesoemadinata, kedatangan Portugis dihadapkan pada suatu wilayah kerajaan yang bernama kerajaan Sunda. Praktis, orang Portugis yang masih buta mengenai istilah Nusantara menyimpulkan bahwa Nusantara itu adalah Sunda.
Namun, mungkin tidak semua tahu apa asal usul nama Sunda, hingga dahulu kala nusantara disebut sebagai Sunda kelapa. Guru Besar Emeritus Geologi ITB Koesoemadinata menjelaskan tentang kata Sunda yang merujuk pada pandangan ahli Geologi Reinout van Bemmelen pada 1949. Menurut Bemmelen, istilah Sunda berasal dari Bahasa Sansekerta, yaitu “Cuddha” yang berarti “putih”.
“Konon menurut beliau, di zaman Pleistosen, di utara Bandung (saat ini) terbentuk gunung api raksasa yang dinamainya Gunung Sunda Purba,” ujarnya sebagaimana dirilis laman resmi Unpad.
Baca juga: Jabar Sukses Suntik Vaksin Setengah Juta Lebih Warga dalam Sehari
Gunung api ini mengalami erupsi dengan sangat dahsyat dan menutupi wilayah di sekitarnya dengan abu vulkanik berwarna putih. Wilayah sekitar Gunung Sunda Purba diyakini sudah berpenduduk berdasarkan bukti yang ditemukan pada sejumlah artefak.
Oleh karena itu, jelas Prof. Koesoemadinata, daerah ini disebut sebagai Negeri Putih (Cuddha) atau cikal bakal sebagai “Sunda Land”. Penduduk yang mendiami wilayah tersebut kemudian dinamakan “Orang Sunda”.
Lebih lanjut dia menjelaskan, istilah Sunda dalam ilmu kebumian tidak ada hubungannya dengan nama etnis atau istilah politik. Bahkan, istilah Sunda dalam ilmu kebumian telah dikenal secara internasional. Istilah “Sunda” sudah lama dikenal untuk menyebut suatu wilayah yang terletak di belahan tenggara benua Asia. Nama “Sunda” konon lebih dulu disebut daripada nama “Nusantara”.
Adalah ahli geografi Claudius Ptolemaeus yang pertama kali menyebutkan adanya kepulauan bernama Sunda di sebelah timur India dalam laporan penjelajahannya pada 150 M. Data pada laporan ini kemudian menjadi bekal bagi orang Portugis ketika pertama kali menginjakkan kaki ke Nusantara pada 1500 Masehi.
Baca juga: Mengharukan! Bapak Ibunya Meninggal Dunia, Anak Muda Ini Pertahankan di Bawah Kolong Tol
Kala itu, papar Prof. Koesoemadinata, kedatangan Portugis dihadapkan pada suatu wilayah kerajaan yang bernama kerajaan Sunda. Praktis, orang Portugis yang masih buta mengenai istilah Nusantara menyimpulkan bahwa Nusantara itu adalah Sunda.