Perwira Polri Polda Papua Meninggal Dunia saat Hendak Pijat di Makassar
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Seorang anggota Polri berpangkat Inspektur Dua yang berdinas di Polres Asmat, Polda Papua meninggal dunia di Kota Makassar, Jumat (27/8) siang. Perwira Polri itu berinisial EP (41).
Informasi kepolisian, EP meninggal dunia di Rumah Sakit Daya usai mengalami kejang-kejang, mata melotot dan mulut berbusa ketika hendak dipijat di salah satu panti pijat kawasan Kecamatan Biringkanaya.
Baca Juga: Kapolsek Biringkanaya
"Pengunjung tersebut betul anggota Polri, yang bersangkutan dari hasil koordinasi kami adalah kepala SPKT Polres Asmat, Polda Papua ," kata Rujiyanto, Jumat (27/8) malam.
Dia menceritakan, EP mulanya menunggu di lobi panti pijat, namun tiba-tiba dalam posisi masih duduk, mengalami kejang-kejang dan mulut mengeluarkan busa. Beberapa karyawan di sana mengevakuasi ke RS Daya.
"Namun saat sampai di rumah sakit, nyawa pria tersebut tidak tertolong. Belum sempat dipijat masih menunggu di lobi," papar Perwira menengah Polri satu melati tersebut.
"Dikarenakan yang bersangkutan mengalami penyakit gagal ginjal dan diharuskan menjalani cuci darah. Di Makassar korban tinggal bersama anak sulungnya di Perumahan Telkomas," paparnya.
Dia menambahkan, kasus ini masih dalam penyelidikan pihaknya. Rujiyanto belum mau sesumbar ihwal penyebab kematian EP. "Kita koordinasikan dulu dengan pihak RS Daya," tukasnya.
Informasi kepolisian, EP meninggal dunia di Rumah Sakit Daya usai mengalami kejang-kejang, mata melotot dan mulut berbusa ketika hendak dipijat di salah satu panti pijat kawasan Kecamatan Biringkanaya.
Baca Juga: Kapolsek Biringkanaya
"Pengunjung tersebut betul anggota Polri, yang bersangkutan dari hasil koordinasi kami adalah kepala SPKT Polres Asmat, Polda Papua ," kata Rujiyanto, Jumat (27/8) malam.
Dia menceritakan, EP mulanya menunggu di lobi panti pijat, namun tiba-tiba dalam posisi masih duduk, mengalami kejang-kejang dan mulut mengeluarkan busa. Beberapa karyawan di sana mengevakuasi ke RS Daya.
"Namun saat sampai di rumah sakit, nyawa pria tersebut tidak tertolong. Belum sempat dipijat masih menunggu di lobi," papar Perwira menengah Polri satu melati tersebut.
"Dikarenakan yang bersangkutan mengalami penyakit gagal ginjal dan diharuskan menjalani cuci darah. Di Makassar korban tinggal bersama anak sulungnya di Perumahan Telkomas," paparnya.
Dia menambahkan, kasus ini masih dalam penyelidikan pihaknya. Rujiyanto belum mau sesumbar ihwal penyebab kematian EP. "Kita koordinasikan dulu dengan pihak RS Daya," tukasnya.
(luq)