Tiga kandidat Pilgub Sulbar waspadai kecurangan

Rabu, 28 September 2011 - 18:47 WIB
Tiga kandidat Pilgub Sulbar waspadai kecurangan
Tiga kandidat Pilgub Sulbar waspadai kecurangan
A A A
Sindonews.com - Memasuki masa kampanye hari kelima, tiga pasangan kandidat yang bakal bersaing memperebutkan kursi Gubernur di Sulawesi Barat semakin menggencarkan manuver politiknya, bukan hanya memperkenalkan apa yang ingin dilakukannya jika mendapat kepercayaan dari masyarakat.

Namun, segenap tim pemenangan kandidat juga menyerukan agar mewaspadai segala bentuk kecurangan yang berpotensi terjadi, baik pada masa kampanye, menjelang, dan hari H pelaksanaan, hingga penghitungan suara mendatang.

Pasangan nomor urut 3 Ali Baal Masdar-Tashan Burhanuddin (ABM-Ta), menjelang pelaksanaan kampanyenya di Kabupaten Mamasa, semakin meningkatkan manuvernya demi meningkatkan elektibilitas pasangan tersebut. Bahkan, indikasi adanya kecurangan tetap diwaspadai dengan tim advokasi.

Wakil Ketua Tim Pemenangan ABM-TA Isra D Pramulya mengatakan, khusus di Kabupaten Mamasa, sejak beberapa hari lalu hingga menjelang pelaksanaan kampanyenya sudah melakukan koordinasi, baik untuk persiapan kampanye, penguatan tim pemenangan, monitoring data saksi, maupun mempertahankan dan menambah suara ril ABM-TA di daerah itu.

"Jadi sudah beberapa hari kami bersama tim di Mamasa sudah melakukan sejumlah persiapan dan sejumlah agenda penting terkait pelaksanaan kampanye dan mejelang hari H Pilgub, ini demi mewaspadai indikasi kecurangan yang berpotensi terjadi," ujarnya, Rabu (28/9/2011).

Sementara itu, Tim Advokasi Hukum dan HAM paket ABM-TA, Budiman Mubar mengungkapkan, khusus untuk advokasi terkait indikasi kecurangan dan pelanggaran-pelanggaran pilgub, pihaknya semakin intens melakukan advokasi indikasi pelanggaran di Mamasa dengan menerjunkan sejumlah relawannya.

"Dalam menghadapi Pilgub khusus di Mamasa, kami sejak awal sudah menerjunkan relawan yang khusus menangani masalah Advokasi Hukum dan HAM, ini tentu sangat penting agar sejumlah indikasi pelanggaran dapat dideteksi sejak dini," jelasnya.

Budiman menambahkan, selaku tim advokasi, pihaknya akan bekerja maksimal untuk mengawal ABM-TA dalam meraih kemenangan di pilkada, khususnya yang terkait dengan masalah Hukum dan HAM.

Sementara itu, di tempat terpisah, pasangan nomor urut 1 Salim S Mengga-Abd Jawas Gani (SALIM-Saja) yang kembali berkampanye secara dialogis di wilayah Mamuju Utara (Matra).

Tim Pemenangan SALIM-Saja Padlia Parakasi menyebutkan, cara tersbut dilakukan sebagai upaya penguatan dan pendekatan secara kekeluargaan, untuk meraih simpati masyarakat dan mengikuti proses demokrasi itu secara santun, terhormat dan demokrasi.

Dalam kampanyenya, Salim tetap menekankan visi-misinya dalam membangun Sulbar ke depan, yakni pada tiga hal, seperti pertahanan, harga diri, dan kebebasan berpikir. Pertahanan yang dimaksud tidak bukan hanya terkait dengan masalah militer.

"Pertahanan tidak harus mengandalkan pada pihak yang dipercaya untuk itu misalnya militer tapi oleh rakyat itu sendiri," ujarnya.

Menurutnya, rakyat bisa menjadi pertahanan yang tangguh, baik di tingkat nasional maupun sebagai sebuah provinsi bila mereka memiliki ketahanan ekonomi, pangan, lingkungan, dan kesehatan serta pendidikan.

Salim menegaskan, masyarakat yang memiliki hal tersebut pada gilirannya tidak akan mudah diprovokasi, disusupi dan "menjual" negara atau provinsi mereka ke pihak lain. Harga diri juga menjadi bagian penting dari apa yang diperjuangkan dengan situasi yang terjadi saat ini.

Menurutnya, para pemimpin di berbagai level, baik langsung maupun tidak langsung, meneror rakyat mereka sendiri. Itu menjadikan rakyat mereka trauma sebab ditakut-takuti, ditekan-tekan agar rakyat memilih pemimpin bersangkutan.

"Sehingga, lama-kelamaan, di alam bawah sadar masyarakat Sulbar akan muncul ketidakpercayaan diri. Jika tak percaya diri, kemampuan mereka tidak muncul yang pada akhirnya orang Sulbar dianggap memiliki SDM yang kurang," katanya.

Tim Pemenangan SALIM-Saja Padlia Parakasi menambahkan, selain melakukan pendekatan secara kekeluargaan kepada masyarakat dalam memenangkan paket tersebut, pihaknya juga telah memaksimalkan setiap tim dan relawan untuk mewaspadai segala bentuk kecurangan yang berpotensi terjadi.

"Untuk mengatasi itu secara dini, kami juga telah membentuk tim advokasi dalam menghadapi kecurangan pilkada yang saat ini sangat berpotensi terjadi," ungkapnya.

Pada kampaye dialogis kali ini, pasangan nomor urut 1 itu memiliki dua titik lokasi kampanye yakni di Kecamatan Lariang dan di Desa Motu Kecamatan Saruddu Matra.

Sementara itu, Ketua Tim Koalisi Parlemen paket Anwar Adnan Saleh-Aladin S Mengga (AAS) Hamzah Hapati Hasan mengungkapkan, pihaknya harus mengawal daerah yang dinilai rawan dimenangkan oleh lawan politiknya. Kendatipun telah hampir dipastikan kemenangan akan diraih di daerah itu.

Menurutnya, sejumlah desa di Kecamatan Kalukku termasuk kategori rawan untuk suara AAS. Bahkan, di Desa Beru-beru dikabarkan menjadi daerah basis kandidat yang lain.

"Makanya, saya merasa perlu terjun langsung ke daerah yang rawan seperti ini. Karena di daerah seperti inilah terjadi perang yang sebenarnya, dan harus mewaspadai kecurangan," ujar Sekretaris DPD I Golkar Sulbar ini.

Menurutnya, dia lebih menyukai daerah seperti ini (rawan) karena tim akan betul-betul bertarung. "Seandaikan Pak Anwar memberikan saya kesempatan untuk ke Polman, maka saya lebih suka ke sana, karena di sanalah perang yang sebenarnya," jelasnya.

Ketua DPRD Sulbar ini menambahkan, jika pada suatu daerah sudah aman diyakini bisa meraih kemenangan, maka daerah tersebut tidak perlu terlalu digarap (dikunjungi).

"Yang perlu digarap adalah daerah yang rawan. Jika kita bisa mengubah status daerah itu dari rawan menjadi daerah basis, maka itulah sebuah kemenangan," tandas Hamzah.
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4531 seconds (0.1#10.140)