Ganjar : Hidup New Normal Harus Diujicoba Agar Masyarakat Tak Kaget

Kamis, 28 Mei 2020 - 07:40 WIB
loading...
Ganjar : Hidup New Normal Harus Diujicoba Agar Masyarakat Tak Kaget
Gubernur Ganjar Pranowo berbincang dengan takmir saat mengunjungi Masjid Agung Semarang. Foto Dok Humas Pemprov Jateng
A A A
SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo kembali berkeliling ke tempat-tempat publik dalam rangka persiapan penerapan normal baru ( new normal ). Usai mengunjungi mall dan perkantoran pada Selasa (26/5/2020), kali ini Ganjar berkeliling ke tempat-tempat ibadah serta sekolah di Kota semarang.

Tempat ibadah yang dikunjungi Ganjar Rabu (27/5/2020) adalah Gereja Katedral Semarang dan Masjid Agung Kauman Semarang. Di gereja Katedral, Ganjar melihat belum ada persiapan khusus karena pelaksanaan ibadah di gereja itu selama COVID-19 dilakukan secara daring.

"Selama ini kami melaksanakan ibadah secara live streaming. Kami laksanakan dua kali sehari, pagi dan sore," kata Uskup Agung Semarang, Mgr Robertus Rubiyatmoko.(Baca juga : Viral! Kawin Boleh Hamil Jangan, Diumumkan Keliling Kampun g)

Uskup Rubiyatmoko juga menerangkan bahwa penerapan pembatasan peribadatan sudah ditetapkan sampai 31 Mei. Namun karena kondisi belum pasti, pembatasan peribadatan diperpanjang mulai 1 Juni sampai batas waktu yang belum ditentukan.

"Kami perpanjang lagi pembatasan peribadatan sambil menunggu perkembangan. Kami mengikuti kebijakan pemerintah, kalau ada kebijakan baru kami tentu akan mendukung," terangnya.(Baca juga : Ngeyel, 132 Kendaraan Pemudik Dipaksa Putar Balik )

Uskup menambahkan, apabila nantinya ada kebijakan baru dan umat diperbolehkan beribadah di gereja lagi, maka standar protokol kesehatan akan diterapkan sesuai prosedur, seperti pembatasan jamaah, pengaturan jarak saat beribadah, penyediaan tempat cuci tangan, kewajiban pakai masker.

Usai dari gereja, Ganjar juga mengunjungi Masjid Agung Kauman Semarang. Di tempat itu, Ganjar sudah melihat persiapan yang dilakukan takmir masjid. Takmir sudah membuat batas jamaah dengan menyilang lantai dengan solasi.

Di depan masjid, petugas keamanan juga siap dengan alat pengukur suhu tubuh. Setiap jamaah juga diwajibkan cuci tangan menggunakan sabun atau handsanizer yang disiapkan di pintu masuk atau tempat wudhu.

"Kami sudah siapkan sejak lama dengan membuat batasan-batasan jamaah. Kalau ada jamaah, kami hanya membuka satu akses masuk dan keluar dengan pengaturan jarak," kata Ketua Takmir Masjid Agung Kauman Semarang, KH Hanif Ismail.

Hanif menerangkan, pembatasan jamaah juga sudah disiapkan di dalam. Jarak antara satu jamaah dengan jamaah lain dibuat lebih dari satu meter. "Kami juga sediakan hand sanitizer di pintu masuk, dan sabun di tempat wudhu," terangnya.

Gubernur Ganjar mengatakan, semua aspek harus diuji coba dulu. Ia mencontohkan pemberlakuan kegiatan di Masjid Kauman Semarang yang sudah bagus karena sudah dilakukan persiapan sejak lama.

"Nanti diuji coba dulu, umpama salat Jumat diperbolehkan lagi dengan jamaah dibatasi dan penerapan protokol kesehatan ketat. Termasuk di gereja, atau sekolah sekolah. Uji coba untuk normal baru ini penting dilakukan agar masyarakat tidak kaget. Mereka akan siap dan mengerti dengan kondisi yang harus dilakukan," pungkasnya.
(nun)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1494 seconds (0.1#10.140)