Pelaku Usaha Kepariwisataan Maros Diedukasi Digital Branding dan Pemasaran
loading...
A
A
A
MAROS - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Maros menggelar Pelatihan Digitalisasi Branding, Pemasaran dan Penjualan bagi Desa Wisata, Homestay, Kuliner, Souvernir Fotografi. Pelatihan berlangsung di Hotel Grand Town Maros, Kamis (10/6/2021).
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Maros, M Ferdiansyah menjelaskan, untuk kembali mendongkrak kepariwisataan di Kabupaten Maros , penting bagi para kelompok sadar wisata untuk memiliki kemandirian dalam mempublikasikan daya tarik di wilayah wisatanya masing-masing. Diakui Ferdy, beberapa bulan terakhir, Maros memiliki spot-spot wisata baru. Hal ini perlu dikembangkan.
"Makanya kita melaksanakan kegiatan ini supaya pelaku sadar wisata bisa mengembangkan objek wisata mereka. Melalui pelatihan ini mereka akan diajarkan mengenai cara mempromosikan objek wistanya menggunakan sosial media," jelasnya.
Wakil Bupati Maros, Suhartina Bohari yang hadir membuka kegiatan, mengaku sangat menyambut baik dan mengapresiasi kegiatan pelatihan yang digagas oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata ini.
"Dengan kegiatan yang terselenggara ini bisa menjadi salah satu upaya dalam pengembangan pariwisata di Kabupaten Maros," ungkap Wabup Maros.
Menurutnya, potensi pariwisata merupakan sektor yang meskipun terus dieksplorasi tetapi memiliki nilai ekonomi yang tidak akan habis tergerus oleh zaman, bahkan terus bertambah.
"Maros memiliki potensi besar dalam bidang pariwisata. Potensi ini seharusnya sama-sama kita kembangkan," ungkap Suhartina.
Perempuan yang dikenal cinta akan potensi alam ini menyampaikan, potensi pariwisata yang dimiliki oleh Kabupaten Maros jangan sampai sia-sia karena didiamkan. Perlu ada gerakan yang bisa mendorong pengembangan UMKM bidang pariwisata.
Dengan penyampaian informasi yang memanfaatkan teknologi digital, akan menjadi bagian dari transformasi dan penguatan ekonomi pada kelompok masyarakat. Perluasan akses pasar dapat dilakukan melalui berbagai platform digital.
Kepala Bidang Pariwisata Disbudpar Kabupaten Maros, Yusriadi Arief yang sekaligus Ketua Panitia Kegiatan sepakat dengan pernyataan Wabup. "Melalui pelatihan digitalisasi, kita akan belajar untuk mandiri meningkatkan daya saing. Perlu disebar luaskan potensi wisata yang dimiliki," tutur Yusriadi.
Dirinya melanjutkan, sebelum masyarakat mengunjungi tempat wisata, mereka akan berusaha mencari informasi terkait tempat yang akan mereka kunjungi. Disinilah peran penyajian informasi standar berbasis digital.
"Informasi yang kita berikan tidak boleh over claim. Tapi harus merinci, mulai dari transportasi yang bisa digunakan, kegiatan apa saja yang bisa dilakukan ketika berkunjung, alokasi waktu, serta kisaran ongkos yang harus dikeluarkan," jelas Yusriadi.
Peserta yang ikut bergabung dilaporkan sebanyak 40 orang yang berasal dari kelompok sadar wisata dan penggiat fotografi.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Maros, M Ferdiansyah menjelaskan, untuk kembali mendongkrak kepariwisataan di Kabupaten Maros , penting bagi para kelompok sadar wisata untuk memiliki kemandirian dalam mempublikasikan daya tarik di wilayah wisatanya masing-masing. Diakui Ferdy, beberapa bulan terakhir, Maros memiliki spot-spot wisata baru. Hal ini perlu dikembangkan.
"Makanya kita melaksanakan kegiatan ini supaya pelaku sadar wisata bisa mengembangkan objek wisata mereka. Melalui pelatihan ini mereka akan diajarkan mengenai cara mempromosikan objek wistanya menggunakan sosial media," jelasnya.
Wakil Bupati Maros, Suhartina Bohari yang hadir membuka kegiatan, mengaku sangat menyambut baik dan mengapresiasi kegiatan pelatihan yang digagas oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata ini.
"Dengan kegiatan yang terselenggara ini bisa menjadi salah satu upaya dalam pengembangan pariwisata di Kabupaten Maros," ungkap Wabup Maros.
Menurutnya, potensi pariwisata merupakan sektor yang meskipun terus dieksplorasi tetapi memiliki nilai ekonomi yang tidak akan habis tergerus oleh zaman, bahkan terus bertambah.
"Maros memiliki potensi besar dalam bidang pariwisata. Potensi ini seharusnya sama-sama kita kembangkan," ungkap Suhartina.
Perempuan yang dikenal cinta akan potensi alam ini menyampaikan, potensi pariwisata yang dimiliki oleh Kabupaten Maros jangan sampai sia-sia karena didiamkan. Perlu ada gerakan yang bisa mendorong pengembangan UMKM bidang pariwisata.
Dengan penyampaian informasi yang memanfaatkan teknologi digital, akan menjadi bagian dari transformasi dan penguatan ekonomi pada kelompok masyarakat. Perluasan akses pasar dapat dilakukan melalui berbagai platform digital.
Kepala Bidang Pariwisata Disbudpar Kabupaten Maros, Yusriadi Arief yang sekaligus Ketua Panitia Kegiatan sepakat dengan pernyataan Wabup. "Melalui pelatihan digitalisasi, kita akan belajar untuk mandiri meningkatkan daya saing. Perlu disebar luaskan potensi wisata yang dimiliki," tutur Yusriadi.
Dirinya melanjutkan, sebelum masyarakat mengunjungi tempat wisata, mereka akan berusaha mencari informasi terkait tempat yang akan mereka kunjungi. Disinilah peran penyajian informasi standar berbasis digital.
"Informasi yang kita berikan tidak boleh over claim. Tapi harus merinci, mulai dari transportasi yang bisa digunakan, kegiatan apa saja yang bisa dilakukan ketika berkunjung, alokasi waktu, serta kisaran ongkos yang harus dikeluarkan," jelas Yusriadi.
Peserta yang ikut bergabung dilaporkan sebanyak 40 orang yang berasal dari kelompok sadar wisata dan penggiat fotografi.
(agn)