Ngotot Hentikan Tanker Iran, AS Keluarkan Ancaman Kerahkan Kekuatan Militer

Minggu, 24 Mei 2020 - 11:54 WIB
loading...
Ngotot Hentikan Tanker...
Kekuatan militer Amerika Serikat bakal dikerahkan untuk menghentikan kapal tengker Iran di Laut Karibia. Foto : SINDOnews/Doc
A A A
NEW YORK - Amerika Serikat (AS) sepertinya tidak akan tinggal diam dengan aksi militer Venezuela di bawah komando Presiden Nicolas Maduro, yang mengerahkan rudal Buk Rusia dan artileri roket ke Laut Karibia.

Amerika pun membalas dengan ancaman penggunaan kekuatan militer. Kekuatan militer itu juga akan digunakan untuk menghentikan kapal tanker Iran yang tengah menuju negara Amerika Selatan itu.

Baca : Rudal Buk Rusia Dikerahkan ke Laut Karibia untuk Hadapi Pasukan Amerika

Hal tersebut diungkapkan utusan permanen Venezuela untuk PBB, Samuel Moncada Sabtu (23/05/2020), kemarin. Ia mengaku telah memperingatkan Dewan Keamanan PBB dan Sekretaris Jenderal Antonio Guterres tentang ancaman penggunaan kekuatan militer oleh AS terhadap kapal-kapal Iran yang membawa minyak ke negara tersebut.

"Hari ini kami mengingatkan Dewan Keamanan PBB dan Sekretaris Jenderal Antonio Guterres tentang ancaman penggunaan kekuatan militer oleh Amerika Serikat terhadap kapal-kapal Iran yang membawa bensin yang mengarah ke Venezuela. (Ini) adalah tindakan perang di bawah hukum internasional," ungkap utusan permanen Venezuela untuk PBB, Samuel Moncada, seperti dikutip dari Sputnik.

Dalam tweet lain, Moncada menegaskan bahwa serangan bersenjata terhadap tanker, melakukan perdagangan bebas dan navigasi antara negara-negara berdaulat, adalah kejahatan agresi.

"Blokade laut diperparah oleh fakta bahwa ia bertujuan untuk merampas seluruh populasi dari sarana vital subsisten dan bahwa itu adalah kejahatan pemusnahan," ia menambahkan.

Pernyataan itu muncul setelah The Wall Street Journal mengutip pejabat AS yang tidak disebutkan namanya mengatakan pada hari Rabu bahwa pemerintahan Trump sedang mempertimbangkan sanksi baru dan langkah hukum lainnya untuk mengganggu ekspor minyak Iran ke Venezuela. Kebijakan ini sebagai tanggapan terhadap apa yang Washington lihat sebagai upaya Teheran untuk membuat terobosan ke Amerika Latin.

Sebelumnya juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Abbas Mousavi, pada akhir pekan lalu memperingatkan bahwa AS mungkin menderita dari akibat yang muncul atas tindakan yang tidak terpikirkan yang bisa dilakukan terhadap tanker bahan bakar Iran yang terikat dengan Venezuela.

"Jika Amerika mengambil tindakan apa pun terhadap pergerakan kapal kami yang bebas dan legal, mereka akan menghadapi respons tegas kami," kata Mousavi kepada wartawan di Teheran, Minggu.

"Jika AS tidak menyukai suatu negara, ini tidak memberikan alasan apapun untuk mencegah perdagangan legal antar negara, (membuat mereka di bawah) sanksi, dan menyebabkan masalah bagi mereka," ujarnya.

Mousavi berbicara setelah Teheran memanggil duta besar Swiss yang mewakili kepentingan Washington di Republik Islam itu untuk mengajukan protes terhadap dugaan rencana Angkatan Laut AS untuk mencegat kapal tanker Iran, yang tidak secara resmi dikonfirmasi oleh Gedung Putih atau Pentagon.

Berbicara kepada duta besar, Wakil Menteri Luar Negeri Iran Seyed Abbas Araghchi menggambarkan upaya AS untuk melakukan intimidasi untuk menghambat perdagangan internasional sebagai penyalahgunaan hak asasi manusia yang serius dan jelas-jelas sebuah "tindakan pembajakan".

Sebelumnya, Iran menolak apa yang disebutnya tuduhan "tidak berdasar" oleh Perwakilan Khusus AS untuk Venezuela Elliott Abrams yang menyatakan bahwa Teheran memasok Caracas dengan peralatan yang diperlukan untuk memulai kembali kilang negara Amerika Selatan dengan imbalan emas dari cadangan Venezuela.

Teheran juga menyalahkan Washington karena berusaha menghancurkan ekonomi Venezuela dan menggulingkan Presiden Venezuela Nicolas Maduro, yang menunjukkan bahwa tuduhan terkait Iran dibuat hanya sebagai dalih untuk sanksi baru terhadap kedua negara.

Pada 15 Mei, outlet media online Al-Masdar News melaporkan bahwa lima kapal tanker bahan bakar Iran, Fortune, Petunia, Forest, Faxon, dan Clavel menyeberangi Laut Mediterania ke Samudra Atlantik, dan kemungkinan kapal-kapal itu dalam perjalanan ke Venezuela.

Baca Juga : Bertemu di Perairan Karibia, Kapal Perang AS dan Tanker Iran Bakal Berhadapan
(sri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1693 seconds (0.1#10.140)