Catat Rekor Wali Kota Pertama Kerja saat Lebaran, Bobby Nasution Diapresiasi
loading...
A
A
A
MEDAN - Bekerja dan terus bekerja serta gerak cepat itu yang dilakukan Wali Kota Medan Bobby Nasution untuk melayani masyarakat, sekalipun di Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1442 H. Tercatat bahwa Bobby Nasution adalah wali kota pertama yang tetap bekerja saat Lebaran.
Langkah yang dilakukan orang nomor satu di lingkungan Pemko Medan tersebut mendapat apresiasi. Bobby Nasution dinilai melakukan langkah tepat selaku seorang pemimpin.
“Apa yang dilakukan Bobby Nasution itu merupakan kewajiban sebagai contoh kepada masyarakat. Sebab, wali kota itu selain pemimpin, juga sebagai panutan bagi masyarakatnya,” kata Pengamat Kebijakan Publik Sakhyan Asmara di Medan, Jumat kemarin.
Mantan Deputi Kemenpora RI tersebut juga menyatakan, wali kota merupakan pucuk pimpinan. Oleh karena itu, wali kota harus bisa memilih untuk melakukan hal yang positif yang bisa dinikmati masyarakat.
“Apa yang tidak bisa dilakukan tentunya itu tidak dilakukan karena itu justru akan menimbulkan kemudharatan bagi masyarakat. Jadi, wali kota harus bisa memilih mana yang bisa dilakukan dan mana yang tidak bisa dilakukan. Inilah yang disebut dengan kebijakan publik,” tutur dosen senior FISIP Universitas Sumatera Utara (USU) tersebut.
Selanjutnya, menurut pria yang pernah menjabat sebagai Kadispora Sumut itu, perilaku wali kota diibaratkannya seperti nabi karena baik ucapan dan perilakunya akan menjadi panutan. Karenanya, keputusan maupun perilaku wali kota menjadi kebijakan publik, sehingga apa yang dilakukan dan tidak dilakukan wali kota menjadi menjadi kebijakan publik.
Sebagai contoh, ungkap pria yang saat ini menjabat sebagai Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Pembangunan (STIK-P) Medan tersebut, Bobby Nasution tidak menggelar open house saat Lebaran.
Selain menghindari kerumunan, juga saat ini Kota Medan masih pandemi Covid-19. Dengan tidak menggelar open house, kata Sakhyan, Bobby Nasution punya waktu untuk melakukan pekerjaan yang bisa dilakukan, seperti meninjau lokasi banjir di Kelurahan Aur, Kecamatan Medan Maimun.
“Peninjauan yang dilakukan Bobby Nasution bukan hanya sekedar melihat-lihat saja, tetapi dalam rangka memberikan motivasi dan melakukan evaluasi. Selanjutnya, OPD terkait di lingkungan Pemko Medan harus menindaklanjuti peninjauan yang dilakukan Bobby Nasution tersebut. Artinya, OPD terkait harus melakukan upaya-upaya untuk mencegah terjadi banjir tersebut,” ucapnya.
Ditegaskan Sakhyan, wali kota itu tidak bekerja, tetapi sebagai decision maker, yang bekerja adalah aparaturnya. Sehingga selesai melakukan peninjauan, aparaturnya mulai dari sekda, kadis dan seluruh aparatur di bawahnya segera berkoordinasi untuk mengambil tindakan. Tindakan untuk menjawab apa yang menjadi kerisauan masyarakat yang selama ini terjadi seperti masalah banjir, pasar, sampah maupun kemacetan.
Seperti diketahui, usai Sholat Idul Fitri 1442 H di Pendopo Rumah Dinas Wali Kota Jalan Sudirman Medan, Bobby Nasution selanjutnya melepas Tim Penyemprotan Penjernihan Udara Dengan Eco Enzyme di depan Makodim 0201/BS Jalan Pengadilan Medan. Siang harinya, Bobby Nasution didampingi Ketua TP PKK Kota Medan Kahiyang Ayu meninjau lokasi banjir di Kelurahan Aur, Kecamatan Medan Maimun.
Setelah itu, Lebaran ketiga, tepatnya Sabtu (15/5) sekitar pukul 03.30 WIB dini hari, Bobby Nasution meninjau beberapa titik lokasi banjir kiriman akibat meluapnya Sungai Deli, diantaranya pintu kanal Medan Johor dan pemukiman warga di Kecamatan Medan Maimun. CM
Langkah yang dilakukan orang nomor satu di lingkungan Pemko Medan tersebut mendapat apresiasi. Bobby Nasution dinilai melakukan langkah tepat selaku seorang pemimpin.
“Apa yang dilakukan Bobby Nasution itu merupakan kewajiban sebagai contoh kepada masyarakat. Sebab, wali kota itu selain pemimpin, juga sebagai panutan bagi masyarakatnya,” kata Pengamat Kebijakan Publik Sakhyan Asmara di Medan, Jumat kemarin.
Mantan Deputi Kemenpora RI tersebut juga menyatakan, wali kota merupakan pucuk pimpinan. Oleh karena itu, wali kota harus bisa memilih untuk melakukan hal yang positif yang bisa dinikmati masyarakat.
“Apa yang tidak bisa dilakukan tentunya itu tidak dilakukan karena itu justru akan menimbulkan kemudharatan bagi masyarakat. Jadi, wali kota harus bisa memilih mana yang bisa dilakukan dan mana yang tidak bisa dilakukan. Inilah yang disebut dengan kebijakan publik,” tutur dosen senior FISIP Universitas Sumatera Utara (USU) tersebut.
Selanjutnya, menurut pria yang pernah menjabat sebagai Kadispora Sumut itu, perilaku wali kota diibaratkannya seperti nabi karena baik ucapan dan perilakunya akan menjadi panutan. Karenanya, keputusan maupun perilaku wali kota menjadi kebijakan publik, sehingga apa yang dilakukan dan tidak dilakukan wali kota menjadi menjadi kebijakan publik.
Sebagai contoh, ungkap pria yang saat ini menjabat sebagai Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Pembangunan (STIK-P) Medan tersebut, Bobby Nasution tidak menggelar open house saat Lebaran.
Selain menghindari kerumunan, juga saat ini Kota Medan masih pandemi Covid-19. Dengan tidak menggelar open house, kata Sakhyan, Bobby Nasution punya waktu untuk melakukan pekerjaan yang bisa dilakukan, seperti meninjau lokasi banjir di Kelurahan Aur, Kecamatan Medan Maimun.
“Peninjauan yang dilakukan Bobby Nasution bukan hanya sekedar melihat-lihat saja, tetapi dalam rangka memberikan motivasi dan melakukan evaluasi. Selanjutnya, OPD terkait di lingkungan Pemko Medan harus menindaklanjuti peninjauan yang dilakukan Bobby Nasution tersebut. Artinya, OPD terkait harus melakukan upaya-upaya untuk mencegah terjadi banjir tersebut,” ucapnya.
Ditegaskan Sakhyan, wali kota itu tidak bekerja, tetapi sebagai decision maker, yang bekerja adalah aparaturnya. Sehingga selesai melakukan peninjauan, aparaturnya mulai dari sekda, kadis dan seluruh aparatur di bawahnya segera berkoordinasi untuk mengambil tindakan. Tindakan untuk menjawab apa yang menjadi kerisauan masyarakat yang selama ini terjadi seperti masalah banjir, pasar, sampah maupun kemacetan.
Seperti diketahui, usai Sholat Idul Fitri 1442 H di Pendopo Rumah Dinas Wali Kota Jalan Sudirman Medan, Bobby Nasution selanjutnya melepas Tim Penyemprotan Penjernihan Udara Dengan Eco Enzyme di depan Makodim 0201/BS Jalan Pengadilan Medan. Siang harinya, Bobby Nasution didampingi Ketua TP PKK Kota Medan Kahiyang Ayu meninjau lokasi banjir di Kelurahan Aur, Kecamatan Medan Maimun.
Setelah itu, Lebaran ketiga, tepatnya Sabtu (15/5) sekitar pukul 03.30 WIB dini hari, Bobby Nasution meninjau beberapa titik lokasi banjir kiriman akibat meluapnya Sungai Deli, diantaranya pintu kanal Medan Johor dan pemukiman warga di Kecamatan Medan Maimun. CM
(atk)