Tips Mencegah Stereotip Gender Sejak Dini

Sabtu, 08 Mei 2021 - 14:00 WIB
loading...
Tips Mencegah Stereotip Gender Sejak Dini
Stereotip gender bisa dimulai dari penanaman kepada anak usia dini bahwa jenis kelamin tertentu hanya bisa menjalani profesi tertentu. Foto/Alamy Stock Photo
A A A
JAKARTA - Stereotip gender umumnya mulai tertanam dalam pikiran seseorang sejak usia sangat dini, dan terus berkembang jika pendidikan yang tidak sensitif gender dipertahankan.

Nah, supaya kamu tidak ikut mengembangbiakkan pemahaman gender yang salah, maka kamu perlu tahu yang berikut ini.

1. MAINAN TIDAK MEMILIKI GENDER

Tips Mencegah Stereotip Gender Sejak Dini

Foto:Markus Spiske/Pexels

Pastikan anak-anak mendapat berbagai macam mainan untuk dimainkan. Jangan batasi truk mainan anak laki-laki dan boneka mainan anak perempuan. Biarkan mereka bereksplorasi.

2. KENALKAN ANAK PADA SEGALA JENIS PROFESI

Tips Mencegah Stereotip Gender Sejak Dini

Foto:Markus Spiske/Pexels

Misalnya, perlihatkan seorang programmer perempuan pada anak perempuan dan perkenalkan anak laki-laki pada profesi desainer pakaian. Katakan bahwa mereka bebas memilih profesi sesuai keinginan mereka.

Baca Juga: Dari Hollywood hingga Idol K-Pop Ramai-Ramai Patahkan Stereotip Gender

3. TEKANKAN BAHASA NETRAL GENDER

Tips Mencegah Stereotip Gender Sejak Dini

Foto:Naomi Shi/Pexels

Seperti, “Semua anak bisa ....” daripada mengatakan, “Anak laki-laki tidak boleh ...” atau “Anak perempuan jangan ....”

4. INGATLAH PEKERJAAN RUMAH TIDAK MEMILIKI JENIS KELAMIN

Tips Mencegah Stereotip Gender Sejak Dini

Foto:Artem Podrez/Pexels

Buat jadwal bergilir tiap pekerjaan rumah tangga. Ini akan menunjukkan pada anak bahwa tidak ada yang namanya pekerjaan laki-laki atau perempuan. Semua hanya pekerjaan.

Baca Juga: Bukan cuma Laki-laki dan Perempuan, Ini Lima Gender dalam Budaya Bugis

5. LAKUKAN PERMAINAN CAMPURAN

Tips Mencegah Stereotip Gender Sejak Dini

Foto:Cottonbro/Pexels

Biarkan anak laki-laki dan perempuan bermain basket bersama. Hal ini mengajarkan bahwa olahraga adalah kesenangan. Bukan hanya dinikmati atau diwajibkan untuk anak laki-laki saja.

GenSINDO
Hikmah Ovita
Universitas Negeri Jakarta
(ita)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2308 seconds (0.1#10.140)