Laut Ciparage Kembali Tercemar Minyak Pertamina, Nelayan Karawang Resah

Selasa, 20 April 2021 - 11:31 WIB
loading...
Laut Ciparage Kembali Tercemar Minyak Pertamina, Nelayan Karawang Resah
Petugas dari PHE ONWJ menutup kebocoran pipa minyak (istimewa)
A A A
KARAWANG - Nelayan Ciparage, Desa Ciparagejaya Kecamatan Tempuran, Kabupaten Karawang, Jawa Barat mengeluh karena laut tempat mereka mencari ikan kembali dicemari minyak mentah .

Bocoran minyak mentah milik Pertamina itu mengambang di laut sejak Minggu (18/4/21). Akibat tumpahan minyak nelayan mengalami rugi karena tidak mendapat ikan atau rajungan.

Baca juga: Ridwan Kamil-Khofifah Gelar Pertemuan Tak Direncanakan, Sinyal Pilpres 2024?

"Kalau sudah ada tumpahan minyak kita rugi karena tidak dapat ikan. Padahal biaya sekali melaut mencapai Rp 5 juta. Sekali melaut kita bisa dapat Rp 10 juta. Tumpahan minyak itu dari Pertamina dan ini terjadi sudah beberapa kali," kata Tasmin (32), nelayan Ciparage, Selasa (20/4/2021).

Menurut Tasmin, nelayan bertambah rugi karena jaring untuk menangkap ikan atau rajungan tidak dapat digunakan kembali karena sudah tercemar minyak mentah. Kalaupun dipaksakan ikan akan berbau minyak hingga tidak bisa di jual. "Gak ada yang mau beli ikan tangkapan kalau sudah tercemar minyak," katanya.

Baca juga: Paniel Kogoya Jual Senjata M16 dan SS1 ke OPM Wilayah Nduga Papua Senilai Rp1 Miliar

Sementara itu Manager Communications Relation & CID Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ), Hari Setyono membenarkan terjadi kebocoran pipa di sekitar area BZZA, atau 15 mil dari bibir pantai Karawang. Dia memastikan PHE sudah melakukan langkah cepat menangani kebocoran pipa. "Kami bergerak cepat dan sudah menutup kembali pipa yang bocor," katanya.

Menurut Hari kebocoran terjadi pada 15 April sore hari. PHE ONWJ mengerahkan beberapa kapal untuk melakukan pembersihan sisa kebocoran minyak serta perbaikan pipa di lokasi kejadian. Selain itu juga melakukan pemantauan melalui laut dan udara mengikuti trajektori MOTUM (Model Tumpahan Minyak), termasuk fasilitas produksi PHE ONWJ dan area potensial lainnya untuk memastikan kondisi aman dan terkendali.

Hari mengatakan PHE ONWJ dalam operasinya mengutamakan aspek keselamatan, kesehatan kerja dan lindungan lingkungan. “Kami juga melakukan komunikasi dan koordinasi intensif dengan SKK Migas, Ditjen Migas, DLHK Kabupaten Karawang," katanya.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1640 seconds (0.1#10.140)