Tak Kunjung Kembali saat Buang Air Kecil, Kakek di Kediri Ternyata Tewas Gantung Diri
loading...
A
A
A
KEDIRI - Se (85), seorang kakek asal Kelurahan Bujel, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri sempat mengeluh sakit sesak nafas , sebelum ditemukan tewas dalam kondisi gantung diri . Se mengeluhkan sakit yang diidapnya tidak kunjung sembuh.
"Diduga gantung diri ," ujar Kanit Reskrim Polsek Mojoroto Iptu Sarwo Edi kepada wartawan Selasa (13/4/2021). Istri Se tidak menyangka jika suaminya sampai mengambil langkah nekat. Saat itu Se hanya pamit hendak buang air kecil.
Lokasi kamar mandi berada di belakang rumah. Meski beberapa kali mengeluh sesak nafas yang tidak kunjung sembuh, saksi tidak terfikir suaminya bakal gantung diri. "Selang tiga puluh menit, saksi mendengar seperti kayu jatuh," terang Sarwo Edi.
Di bagian bangunan belakang rumah, saksi melihat Se sudah dalam keadaan tergantung. Kondisinya tewas. Seutas tali dari kain, menjerat batang lehernya. Saksi seketika histeris. Warga berdatangan. Beberapa diantaranya memberitahu perangkat desa dan diteruskan melapor ke aparat kepolisian.
Menurut Sarwo Edi, dari hasil pemeriksaan petugas tidak menemukan adanya tanda bekas kekerasan pada tubuh korban. Pihak keluarga menerima kejadian sebagai musibah dan menolak dilakukan otopsi. Jenazah korban langsung dimakamkan. "Tidak ditemukan tanda bekas kekerasan," pungkasnya.
"Diduga gantung diri ," ujar Kanit Reskrim Polsek Mojoroto Iptu Sarwo Edi kepada wartawan Selasa (13/4/2021). Istri Se tidak menyangka jika suaminya sampai mengambil langkah nekat. Saat itu Se hanya pamit hendak buang air kecil.
Lokasi kamar mandi berada di belakang rumah. Meski beberapa kali mengeluh sesak nafas yang tidak kunjung sembuh, saksi tidak terfikir suaminya bakal gantung diri. "Selang tiga puluh menit, saksi mendengar seperti kayu jatuh," terang Sarwo Edi.
Di bagian bangunan belakang rumah, saksi melihat Se sudah dalam keadaan tergantung. Kondisinya tewas. Seutas tali dari kain, menjerat batang lehernya. Saksi seketika histeris. Warga berdatangan. Beberapa diantaranya memberitahu perangkat desa dan diteruskan melapor ke aparat kepolisian.
Menurut Sarwo Edi, dari hasil pemeriksaan petugas tidak menemukan adanya tanda bekas kekerasan pada tubuh korban. Pihak keluarga menerima kejadian sebagai musibah dan menolak dilakukan otopsi. Jenazah korban langsung dimakamkan. "Tidak ditemukan tanda bekas kekerasan," pungkasnya.
(nic)