Budayawan Butet Kartaredjasa Usul TMII Miliki Program Lintas Etnik

Selasa, 13 April 2021 - 17:11 WIB
loading...
Budayawan Butet Kartaredjasa Usul TMII Miliki Program Lintas Etnik
Budayawan Butet Kartaredjasa mengusulkan agar TMII memiliki program lintas etnik. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 19 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dimana pengelolaan TMII dilakukan oleh Kemensetneg bukan lagi oleh Yayasan Harapan Kita.

Menanggapi hal ini, budayawan Butet Kartaredjasa memberi masukan, sebagai miniatur Indonesia, selain menyajikan pencapaian kebudayaan etnik masa lalunya, TMII harus memiliki program-program dan kegiatan yang mencerminkan bagaimana keragaman etnik itu bekerja secara asyik dan menyenangkan. "Dialog dan berziarah antar etnik, saling menjenguk kekuatannya, untuk kemudian saling berinteraksi dan memadukan. Semua etnik di situ harus saling membuka diri. Visi ini musti didesain secara menyeluruh dan terintegrasi. Tidak bisa hanya berupa potongan-potongan kegiatan sesuai keinginan setiap daerah seperti TMII masa lalu," ungkap Butet, Selasa (13/4/2021).

Menurut Butet, dengan program lintas etnik yang didesain dengan baik -workshop seni, dialog, dan diskusi seni budaya, pertunjukan dan pameran - akan melahirkan karya-karya budaya hasil persinggungan dan kerjasama budaya yang hasilnya “serba tidak terduga”. Mungkin sebuah inovasi. Mungkin sebuah lompatan. Di sini TMII perlu melakukan FGD melibatkan praktisi-praktisi seni budaya dari semua wilayah Indonesia untuk bersama-sama mendesain program-program, jangka pendek dan jangka panjang.

"Proses-proses seperti inilah, saya kira, sama dengan proses kita hari ini. Belajar menjadi Indonesia. “Belajar Menjadi Indonesia” akan terus bergerak dan bermuara pada kemajuan jika setiap etnik membuka dirinya untuk melakukan dialog dan rela saling bergesek dengan yang lainnya," jelasnya.

Butet menambahkan, jika program-program seperti ini berjalan, akan lebih baik jika pelajar SD dan SMP dan yang setingkat, dianjurkan oleh kementrian terkait supaya menjadi konsumennya melalui kunjungan atau bahkan terlibat aktif dalam kegiatan. "Maka, sejak masa kanak-kanak dan pertumbuhannya mereka selalu ikut berproses menjadi Indonesia,” pungkas Butet.

Seperti diketahui, setelah hampir 44 tahun dikelola oleh Yayasan Harapan Kita dan tidak memberikan kontribusi kepada negara maka Pemerintah Jokowi mengambilalih TMII untuk memperbaiki pengelolaan agar lebih bermanfaat dan memberikan kontribusi signifikan kepada negara. Melalui Perpres Nomor 19 Tahun 2021 tersebut, Kemensetneg berkomitmen menjadikan TMII sebagai kawasan pelestarian dan pengembangan budaya bangsa, sarana wisata edukasi bermatra budaya nusantara, menjadi cultural theme park berstandar internasional, serta fasilitas lain yang mendorong inovasi dan kreativitas budaya anak bangsa.
(cip)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1676 seconds (0.1#10.140)