Sebut Reshuffle Sebuah Keniscayaan, Pengamat Ungkap Menteri-Menteri Ini Perlu Diganti

Minggu, 11 April 2021 - 19:00 WIB
loading...
Sebut Reshuffle Sebuah Keniscayaan, Pengamat Ungkap Menteri-Menteri Ini Perlu Diganti
Pengamat politik Universitas Paramadina Hendri Satrio mengatakan bahwa reshuffle kabinet adalah sebuah keniscayaan. FOTO/DOK.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Pengamat politik Universitas Paramadina Hendri Satrio mengatakan bahwa reshuffle kabinet adalah sebuah keniscayaan. Hal ini merespons adanya peleburan Kemenristek ke Kemendikbud dan pembentukan Kementerian Investasi.

"Tapi reshuffle kelihatannya keniscayaan bisa saat bulan puasa atau sesudah puasa nanti," katanya saat dihubungi, Minggu (11/4/2021).

Ditanyakan pos-pos mana saja yang perlu diganti, Hendri mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang paling paham. Namun dia menilai perlu mengganti menteri-menteri yang menimbulkan kontroversi.

Baca juga: Jokowi Bikin 2 Kementerian Baru, Siap-siap Kabinet Dirombak Setelah Lebaran?

"Seperti, perdagangan dan pertanian dengan impor beras kemarin. Terus kemudian juga Kemendikbud kan akan berat nih. Jadi orangnya kapasitasnya harus ditingkatkan dengan yang mengerti riset juga," ujarnya.

"Mungkin termasuk juga Setneg kali ya, yang waktu UU Cipta Kerja membingungkan, halamannya engga sinkron. Oh ya KSP juga, karena kontroversi Pak Moeldoko kemarin," lanjutnya.

Meski begitu, Hendri mengatakan bahwa hal ini perlu menunggu keputusan Presiden Jokowi saja. "Tapi Pak Jokowi yang paling paham. Kadang meskipun kontroversi tapi beliau punya pertimbangan lain jadi dipertahankan. Jadi kita tunggu saja," katanya.

Baca juga: Bongkar Pasang Kementerian, Biayanya Mahal dan Memakan Waktu Lama

Lebih lanjut untuk posisi di Kementerian Investasi yang baru dibentuk, dia menilai Presiden Jokowi harus memilih sosok yang tepat. Utamanya yang paham tentang investasi. "Kalau yang cocok tentunya yang paham investasi. Dan yang paling penting dikenal di dunia internasional. Jadi jaringannya banyak," katanya.

(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1565 seconds (0.1#10.140)