Januari-April 2020, Neraca Perdagangan Jatim Defisit USD95,88 Juta

Rabu, 20 Mei 2020 - 15:22 WIB
loading...
Januari-April 2020,...
Januari-April 2020, Neraca Perdagangan Jatim Defisit USD95,88 Juta. Foto/Ilustrasi
A A A
SURABAYA - Secara kumulatif, selama Januari-April 2020, neraca perdagangan Jawa Timur (Jatim) mengalami defisit sebesar USD95,88 juta.

Hal ini akibat selisih perdagangan ekspor-impor di sektor nonmigas yang surplus sebesar USD1,08 miliar. Namun, selisih perdagangan ekspor-impor di sektor migas justru mengalami defisit USD1,17 miliar. (Baca juga: Neraca Perdagangan Jatim Membaik di Tengah Wabah Corona )

“Surplus sektor nonmigas ini perlu lebih ditingkatkan. Sehingga neraca perdagangan Jawa Timur kembali surplus di periode berikutnya. Disamping itu perlu diupayakan untuk menekan atau mengurangi defisit dari sektor migas,” kata Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Satriyo Wibowo dalam rilisnya, Rabu (20/5/2020).

Sementara itu, neraca perdagangan Jatim selama bulan April 2020 juga defisit sebesar USD441,02 juta. Defisit ini disebabkan karena adanya selisih perdagangan yang negatif pada sektor nonmigas maupun sektor migas. Sehingga secara agregat neraca perdagangan menjadi defisit. “Sektor nonmigas mengalami defisit USD273,27 juta. Sedangkan sektor migas mengalami defisit sebesar USD167,75 juta,” kata Satriyo.

Data BPS Jatim menunjukkan, secara kumulatif, selama Januari-April 2020, impor yang masuk ke Jatim sebesar USD7,24 miliar. Angka itu turun 6,85% dibandingkan Januari-April 2019 yang sebesar USD7,77 miliar.

Negara asal barang impor nonmigas terbesar selama Januari-April 2020 dari Tiongkok USD1,55 miliar (26,38%). Disusul dari Amerika Serikat sebesar USD445,07 juta (7,55%) dan Thailand USD308,52 juta (5,24%). Impor nonmigas dari kelompok negara ASEAN sebesar USD932,78 juta (15,83%). Sementara impor nonmigas dari Uni Eropa mencapai USD507,79 juta (8,62%).

Sedangkan untuk ekspor, secara kumulatif, selama Januari-April 2020 sebesar USD7,14 miliar. Angka tersebut naik 8,32% dibandingkan Januari-April 2019 yang sebesar USD6,59 miliar.

Negara tujuan ekspor nonmigas terbesar pada Januari-April 2020 adalah Jepang yang mencapai USD1,01 miliar (14,59%). Disusul Amerika Serikat USD862,99 juta (12,37%) dan ke Singapura USD782,88 juta (11,22%). Ekspor nonmigas ke kawasan ASEAN mencapai USD1,57 miliar atau berkontribusi sebesar 22,64% dari total ekspor. Sementara ekspor nonmigas ke Uni Eropa sebesar USD505,67 juta (7,25%).
(nth)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3395 seconds (0.1#10.140)