Ulah Teledor Sopir Truk Penyebab Tragedi Kereta Api Taiwan, 51 Tewas

Sabtu, 03 April 2021 - 14:33 WIB
loading...
Ulah Teledor Sopir Truk Penyebab Tragedi Kereta Api Taiwan, 51 Tewas
Kereta api di Taiwan tergelincir di dalam terowongan setelah menabrak sebuah truk pada Jumat (2/4/2021). Sebanyak 51 orang tewas. Foto/The Mirror
A A A
TAIPEI - Tragedi tergelincirnya kereta api di dalam terowongan di Taiwan kemarin dipicu oleh keteledoran sopir truk yang tidak menarik rem darurat ketika parkir di dekat rel. Truk itu meluncur ke rel dan ditabrak kereta sebelum akhirnya kereta itu tergelincir yang menyebabkan 51 orang tewas.

Data jumlah korban tewas itu merupakan data terbaru hari ini (3/4/2021). Masinis kereta termasuk di antara korban tewas. Awalnya jumlah korban tewas dilaporkan mencapai 36 orang. Jumlah korban luka sebanyak 156 orang.



Tragedi kereta yang membawa sekitar 480 penumpang itu dinyatakan sebagai kecelakaan kereta terparah di Taiwan dalam beberapa dekade.

Jaksa Taiwan telah mengidentifikasi seorang manajer lokasi konstruksi yang truknya menyebabkan kecelakaan kereta api Taroko Nomor 408 di terowongan Hualien.

Kereta itu menabrak truk tak berawak yang meluncur 20 meter dari lereng bukit menuju rel kereta api karena rem daruratnya tidak diaktifkan dengan benar oleh sopirnya.

Beberapa gerbong hancur dan bahkan terputus akibat benturan hebat. Berbicara kepada United Daily News (UDN) Taiwan, seorang korban selamat mengatakan mereka yang terjebak di terowongan harus memecahkan jendela untuk melarikan diri.

"Rasanya seperti ada guncangan hebat yang tiba-tiba dan saya mendapati diri saya jatuh ke lantai," kata korban selamat yang menolak diidentifikasi. "Kami memecahkan jendela untuk naik ke atap kereta agar bisa keluar."

Penumpang lainnya yang terluka mengatakan banyak yang terlindas di bawah kursi kereta, yang menyebabkan mereka kehilangan kesadaran.

“Banyak orang yang terlindas kursi kereta dalam tabrakan itu. Dan ada orang lain di atas kursi. Jadi yang paling bawah ditekan dan hancur dan hilang kesadaran," ujarnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1745 seconds (0.1#10.140)