Industri Syariah di Indonesia Diyakini Tetap Bertumbuh

Sabtu, 27 Maret 2021 - 10:22 WIB
loading...
Industri Syariah di Indonesia Diyakini Tetap Bertumbuh
ilustrasi
A A A
SURABAYA - Pertumbuhan ekonomi syariah tahun ini diprediksi bisa lebih tinggi dari capaian tahun lalu sejalan dengan pemulihan ekonomi nasional. Selain itu, potensi berbagai industri berbasis syariah juga besar mengingat Indonesia mayoritas muslim.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan, selama pandemi tahun lalu industri syariah mampu tumbuh lebih tinggi dibandingkan industri konvensional. Misalnya, pembiayaan perbankan syariah tahun lalu mampu tumbuh 9%.

"Industri syariah memiliki potensi besar karena memiliki penduduk muslim terbesar di dunia. Hanya saja, untuk meningkatkan industri syariah, diperlukan dorongan yang kuat agar masyarakat lebih memahami konsep syariah," katanya, Sabtu (27/3/2021).

Baca juga: Calon Jamaah Haji Wajib Vaksinasi COVID-19, Target Selesai Akhir Mei

Dia menambahkan, untuk menciptakan masyarakat yang syariah, perlu disiapkan ekosistem mulai dari produknya hingga kualitasnya. Saat ini, di Jatim bahkan sudah mulai tercipta ekosistem berbasis syariah dengan potensi ribuan pesantren yang ada.

"Perkembangan ekonomi kita masih didukung yang konvensional. Makanya kita perlu membuat terobosan bagaimana Indonesia ini menjadi pusat dan masyarakat syariah dunia,” ujarnya.

Meski secara global Indonesia yang memiliki penduduk muslim terbesar, kata dia, namun masih kalah dengan negara lain dalam pengembangan industri syariah. Sebagai contoh usaha travel syariah cukup kuat dimiliki oleh Thailand. “Begitu juga halal food. Kita masih kalah dengan Singapura. Artinya Singapura merencanakan ini dengan baik. Sebaliknya ketinggalan,” pungkasnya.

Sementara itu, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa menargetkan Provinsi Jatim dapat menjadi leader untuk kawasan regional ekonomi syariah di Indonesia. Salah satunya dengan menyiapkan Kawasan Industri Halal (KIH) di Sidoarjo.

"Saat ini negara eksportir produk halal terbesar di dunia dipegang Brazil. Indonesia menjadi importir terbesar untuk produk halal. Dengan masih besarnya kebutuhan masyarakat Indonesia akan produk halal, maka menjadi peluang bagi Jatim untuk bisa memenuhi kebutuhan tersebut," katanya.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1487 seconds (0.1#10.140)