Cegah Penularan Covid-19, Organda Semprot Angkot di Bogor dengan Disinfektan
loading...
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim melakukan penyemprotan disinfektan kepada sejumlah angkot di sekitaran Jalan Ir. H. Juanda, Bogor Tengah. Foto/SINDOnews/Haryudi
A
A
A
BOGOR - Kota Bogor belum masuk zona bebas dari penularan Covid-19. Segala bentuk upaya pencegahan masih terus dilakukan, salah satunya mencegah penularan dari dalam angkutan kota ( angkot ). Pada Minggu (21/3/2021), Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim dan Organda Kota Bogor melakukan penyemprotan disinfektan kepada sejumlah angkot di sekitaran Jalan Ir. H. Juanda, Bogor Tengah.
Dedie mengingatkan, meskipun saat ini program vaksinasi massal di Kota Bogor sedang berjalan, namun protokol kesehatan (prokes) bukan berarti diabaikan. Maka dari itu, tak hanya kendaraan yang harus selalu bersih, namun juga kondisi sopir dan penumpangnya.
"Tadi kita sekaligus memberikan masker bagi para sopir dan penumpang. Wabah Covid-19 ini belum berakhir, sehingga protokol kesehatan tetap harus diutamakan. Karena angkutan ini juga bisa jadi salah satu sumber penularan," kata Wakil Ketua Satgas Kota Bogor ini.
Terpisah, Sekretaris Organda Kota Bogor, Freddy Xavier mengatakan, Organda secara terus menerus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada para sopir angkutan untuk tetap mengindahkan prokes. Hal ini dalam rangka mencegah penyebaran virus. Baca: Vaksinasi Massal di Mal, Bima Arya Berharap Dongkrak Perekonomi Kota Bogor
"Kita mengingatkan masyarakat pengguna angkot untuk berdisiplin diri memakai masker dan kita juga memberikan hand sanitizer. Tentunya ini upaya-upaya yang dilakukan pemerintah dan kami siap dukung," kata Freddy.
Saat ini kata Freddy, ada sekitar 3.412 angkot yang beroperasi di Kota Bogor. Semuanya itu, dilakukan pendekatan yang sama untuk tetap menekankan prokes dalam angkutan. Seperti tetap menggunakan masker dan membatasi kapasitas.
"Sopir ini juga terus kami ingatkan agar juga mengingatkan terus menerus kepada penumpang untuk mengenakan masker. Kita lihat ternyata hampir semuanya menggunakan masker. Meskipun mereka menggunakan masker, kita tetap berikan masker supaya untuk cadangan," ucapnya.
Dedie mengingatkan, meskipun saat ini program vaksinasi massal di Kota Bogor sedang berjalan, namun protokol kesehatan (prokes) bukan berarti diabaikan. Maka dari itu, tak hanya kendaraan yang harus selalu bersih, namun juga kondisi sopir dan penumpangnya.
"Tadi kita sekaligus memberikan masker bagi para sopir dan penumpang. Wabah Covid-19 ini belum berakhir, sehingga protokol kesehatan tetap harus diutamakan. Karena angkutan ini juga bisa jadi salah satu sumber penularan," kata Wakil Ketua Satgas Kota Bogor ini.
Terpisah, Sekretaris Organda Kota Bogor, Freddy Xavier mengatakan, Organda secara terus menerus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada para sopir angkutan untuk tetap mengindahkan prokes. Hal ini dalam rangka mencegah penyebaran virus. Baca: Vaksinasi Massal di Mal, Bima Arya Berharap Dongkrak Perekonomi Kota Bogor
"Kita mengingatkan masyarakat pengguna angkot untuk berdisiplin diri memakai masker dan kita juga memberikan hand sanitizer. Tentunya ini upaya-upaya yang dilakukan pemerintah dan kami siap dukung," kata Freddy.
Saat ini kata Freddy, ada sekitar 3.412 angkot yang beroperasi di Kota Bogor. Semuanya itu, dilakukan pendekatan yang sama untuk tetap menekankan prokes dalam angkutan. Seperti tetap menggunakan masker dan membatasi kapasitas.
"Sopir ini juga terus kami ingatkan agar juga mengingatkan terus menerus kepada penumpang untuk mengenakan masker. Kita lihat ternyata hampir semuanya menggunakan masker. Meskipun mereka menggunakan masker, kita tetap berikan masker supaya untuk cadangan," ucapnya.
(hab)
Lihat Juga :
