Covid-19 Berpotensi Ciptakan 5,2 Juta Pengangguran Baru di Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah mengakui jumlah pekerja yang dirumahkan akibat dampak pandemi Covid-19 terhadap perekonomian terus meningkat. Hal ini menyebabkan angka pengangguran berpotensi naik. Padahal,secara konsisten terus turun dalam 5 tahun terakhir.
"Skenario berat ada kenaikan sampai 2,9 juta orang pengangguran baru, dan skenario lebih berat ada kenaikan 5,2 juta," kata Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani di Jakarta, Jumat (17/4/2020).
Salah satu sektor yang paling terdampak akibat Covid-19 ini kata Sri Mulyani adalah pekerja di sektor informal. Pihaknya mencatat, sejauh ini ada 265.000 pekerja sektor informal yang sudah dirumahkan.
"Jumlah pekerja yang dirumahkan dalam hal ini dari April adalah 1,24 juta dari sektor formal. Sektor informal, pencatatan harus dilihat lagi, sebanyak 265.000 pekerja," katanya. ( )
Menurutnya, pandemi Covid-19 yang sudah meluas ke berbagai negara membuat aktivitas ekonomi di berbagai negara turun tajam, dari PMI manufaktur dan jasa. Dengan penurunan cepat dan tajam ini, tak terelakkan, angka pengangguran pun meningkat di berbagai negara.
"Semua negara sudah double digit growth tingkat penganggurannya. Dia AS 10% bahkan ada yang estimasi di atas 15-20%. Ini tingkat pengangauran terbesar dunia," tuturnya.
Sri Mulyani mengatakan, dasar atau base line pemerintah dalam melihat situasi ekonomi tahun ini adalah dengan melihat sejumlah indikator seperti capital inflow ke Indonesia yang negatif, nilai tukar rupiah yang terdepresiasi hingga perekonomian global yang terancam resesi.
"Skenario berat ada kenaikan sampai 2,9 juta orang pengangguran baru, dan skenario lebih berat ada kenaikan 5,2 juta," kata Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani di Jakarta, Jumat (17/4/2020).
Salah satu sektor yang paling terdampak akibat Covid-19 ini kata Sri Mulyani adalah pekerja di sektor informal. Pihaknya mencatat, sejauh ini ada 265.000 pekerja sektor informal yang sudah dirumahkan.
"Jumlah pekerja yang dirumahkan dalam hal ini dari April adalah 1,24 juta dari sektor formal. Sektor informal, pencatatan harus dilihat lagi, sebanyak 265.000 pekerja," katanya. ( )
Menurutnya, pandemi Covid-19 yang sudah meluas ke berbagai negara membuat aktivitas ekonomi di berbagai negara turun tajam, dari PMI manufaktur dan jasa. Dengan penurunan cepat dan tajam ini, tak terelakkan, angka pengangguran pun meningkat di berbagai negara.
"Semua negara sudah double digit growth tingkat penganggurannya. Dia AS 10% bahkan ada yang estimasi di atas 15-20%. Ini tingkat pengangauran terbesar dunia," tuturnya.
Sri Mulyani mengatakan, dasar atau base line pemerintah dalam melihat situasi ekonomi tahun ini adalah dengan melihat sejumlah indikator seperti capital inflow ke Indonesia yang negatif, nilai tukar rupiah yang terdepresiasi hingga perekonomian global yang terancam resesi.
(luq)