Unik, Pisang di Mentawai Ini Selalu Berbuah Aneh, Satu Batang Dua Jantung

Sabtu, 27 Februari 2021 - 16:29 WIB
loading...
Unik, Pisang di Mentawai Ini Selalu Berbuah Aneh, Satu Batang Dua Jantung
Pisang milik mantan Kepala Puskesmas Muara Siberut, Marinus Bakkatkunen selalu berbuah aneh. Terbaru, dalam satu batang muncul dua jantung. Foto/Okezone/Rus Akbar
A A A
PADANG - Pohon pisang milik mantan Kepala Puskesmas Muara Siberut, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Marinus Bakkatkunen sejak ditanam pada 2009 selalu saja berbuah aneh dan unik . Mulai ada yang bertandan dua dalam satu batang, sampai satu tandan bercabang dua dan bahkan sekarang sudah muncul lagi satu batang dua jantung pisang.


Pisang ini saya tanam sejak 2009 bulan Januari di belakang rumah Dusun Turonia, Desa Tuapeijat, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Kemudian saya pindah ke Siberut menjadi Kepala Puskesmas. Di sana pada Agustus pisang itu berbuah aneh, itu awalnya, di mana satu tandan itu ada dua jantung pisang. Itu pertama kali saya alami dan pisang itu sudah kami panen,” tutur Marinus kepada MNC Portal Indonesia, Sabtu (27/2/2021)


Kemudian ada Desember 2020 muncul lagi buah pisang aneh ini, kali ini satu tandan itu ada dua cabang tandan semua cabang tandannya berbuah. “Ini ada lagi mau kita panen beberapa minggu lagi, satu tandan itu ada dua cabang tandan dan semuanya berbuah dan ukurannya sama besar,” ungkapnya.

Kemudian masih satu rumpun pisang yang sama, ada lagi yang mau berbuah satu batang dua tandan kali ini tandan dan jantungnya berpisah satu bagian belakang satu lagi bagian depan. “Satu bagian belakang itu jantung pisangnya lebih besar dibanding bagian depan. Mungkin besok dia akan lebih jelas karena ini baru mulai,” jelasnya.

Marinus menerangkan pisang ini diambil dari desa tetangga yang tidak jauh dari tempatnya, bibit pisang ini dari induknya itu kalau berbuah selalu kembar, jadi makanya pisang sama dia ikut kembar.

“Karena sering berbuah kembar banyak warga yang datang ketempat saya meminta bibitnya berupa tunas baru untuk mereka tanam di rumahnya, kita kasih saja sama warga yang meminta kalau sudah tidak ada lagi tentu untuk kita sendiri dulu sampai muncul tunas yang baru dibawa batangnya,” ujarnya.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1671 seconds (0.1#10.140)