Pemerintah Bahas Opsi Pelaksanaan Ibadah Haji di Tengah Pandemi Corona
loading...
A
A
A
MAJALENGKA - Pemerintah saat ini masih membahas sejumlah opsi terkait pelaksanaan ibadah haji di tengah pandemi virus Corona atau COVID-19. Terkait pelaksanaan ibadah haji akan segera diputuskam paling lambat awal Juni nanti.
"Mei akhir atau Juni awal sudah akan ada berita. Saya di komisi VIII, partner Kementerian Agama. Ini alhamdulillah Kemenag sudah membuat opsi," kata Anggota Komisi VIII DPR RI Nurhasan Zaidi, Senin (18/5/2020.
Dia menyebutkan, opsi yang sedang dibahas ini tidak hanya terfokus pada jadi atau tidak pelaksanaan ibadah haji. Ketika keputusan ibadah haji jadi dilaksanakan, jelas dia, ada beberapa hal yang harus diperhatikan lebih lanjut.
"Opsi jadi dan tidak jadi. Opsi lain ada pengurangan jumlah. Karena kan sudah mulai membuka (Arab) Saudinya," jelas politisi PKS itu. (Baca juga; Kemenag Menghentikan Persiapan Ibadah Haji 2020 )
Terkait opsi pengurangan jumlah, dia mengaku belum mengetahui secara pasti besaran pengurangan itu. "Belum tahu kita . (Pengurangan sampai setengah dari jumlah total semula) Bisa mungkin karena nanti Salat juga kan harus dibatasi. Ini harus hati-hati memutuskan," tuturnya.
Kendati belum ada kepastian, Nurhasan menegaskan, segala kebutuhan jamaah haji asal Indonesia selama menjalankan ibadah haji sudah disiapkan. Hal itu lantaran pemerintah sudah membooking segala keperluan calon jamaah haji.
"Sudah booking, walapun belum ada pembayaran," jelas legislatir dari Dapil Subang, Majalengka, Sumedang (SMS) itu.
"Mei akhir atau Juni awal sudah akan ada berita. Saya di komisi VIII, partner Kementerian Agama. Ini alhamdulillah Kemenag sudah membuat opsi," kata Anggota Komisi VIII DPR RI Nurhasan Zaidi, Senin (18/5/2020.
Dia menyebutkan, opsi yang sedang dibahas ini tidak hanya terfokus pada jadi atau tidak pelaksanaan ibadah haji. Ketika keputusan ibadah haji jadi dilaksanakan, jelas dia, ada beberapa hal yang harus diperhatikan lebih lanjut.
"Opsi jadi dan tidak jadi. Opsi lain ada pengurangan jumlah. Karena kan sudah mulai membuka (Arab) Saudinya," jelas politisi PKS itu. (Baca juga; Kemenag Menghentikan Persiapan Ibadah Haji 2020 )
Terkait opsi pengurangan jumlah, dia mengaku belum mengetahui secara pasti besaran pengurangan itu. "Belum tahu kita . (Pengurangan sampai setengah dari jumlah total semula) Bisa mungkin karena nanti Salat juga kan harus dibatasi. Ini harus hati-hati memutuskan," tuturnya.
Kendati belum ada kepastian, Nurhasan menegaskan, segala kebutuhan jamaah haji asal Indonesia selama menjalankan ibadah haji sudah disiapkan. Hal itu lantaran pemerintah sudah membooking segala keperluan calon jamaah haji.
"Sudah booking, walapun belum ada pembayaran," jelas legislatir dari Dapil Subang, Majalengka, Sumedang (SMS) itu.
(wib)