Kimbo Kitchen Serahkan 8.000 Paket Bantuan Korban Bencana

Sabtu, 20 Februari 2021 - 00:33 WIB
loading...
Kimbo Kitchen Serahkan 8.000 Paket Bantuan Korban Bencana
Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Bencana banjir dan musibah yang melanda Tanah Air di awal tahun 2021 mengundang rasa simpati sejumlah kalangan. Mulai dari perorangan, organisasi, hingga perusahaan tergerak untuk membantu para korban bencana dengan caranya masing-masing.

PT Madusari Nusaperdana--dikenal sebagai produsen daging olahan seperti sosis, bakso, dan lain-lain yang sudah lama berekspansi ke ready meal bermerek Kimbo Kitchen--pada 15 Februari 2020 lalu menggelar aksi sosial dengan mengirimkan bantuan kepada korban terdampak bencana banjir dan longsor di tiga kabupaten Provinsi Jawa Barat, yaitu Subang, Indramayu, dan Majalengka. Sedikitnya 8.000-an bantuan paket berupa makanan siap saji Kimbo Kitchen kari ayam dan kentang yang didistribusikan ke ketiga kabupaten tersebut.

Menurut pihak Kimbo Kitchen, bantuan tersebut merupakan bagian dari corporate social responsibility (CSR) perusahaan. Aksi sosial itu terselenggara berkat kerja sama antara Kimbo Kitchen dan Middle East Food Company (MeFC). ( Baca juga:Ekonom UI Fithra Faisal Raih Penghargaan Indonesia Innovation Leadership & Professional Awards )

“Tentu saja CSR ini kami lakukan untuk membantu para korban bencana banjir dan tanah longsor di Jawa Barat, sekaligus untuk mengenang pemilik dari MeFC, yaitu Syeikh Saleh A. Kamil yang meninggal tahun lalu.

Pihak Kimbo Kitchen juga berharap dengan acara seperti itu akan dapat mengedukasi masyarakat bahwa makanan siap saji itu mudah untuk dikomsumsi dan tetap nikmat. Dengan demikian produk lokal ini semakin diterima di pasar domestik.

Selain di dalam negeri, makanan siap saji Kimbo Kitchen juga sudah menembus pasar luar negeri. Hal ini diutarakan Kilat Komara, Customer Relation Manager Kimbo Kitchen, yang mengungkapkan bahwa pihaknya sudah bekerja sama dengan MeFC untuk mengekspor salah satu produk andalannya (Kimbo Kitchen Kari Ayam dan Kentang) ke Arab Saudi. Ekspor ke Arab Saudi itu sendiri, kata Kilat, dilakukan dalam rangka mendukung kegiatan haji dan umroh bagi para jamaah, khususnya dari Indonesia.

“Kami berharap ekspor ke Arab Saudi berjalan lancar dan product ready meal kami dapat lebih dikenal oleh masyarakat,” kata Kilat, dalam keterangannya yang diterima hari ini (19/2).

Dipilihnya Kimbo Kitchen oleh MeFC sebagai makanan siap saji untuk jemaah haji dan umroh bukan tanpa alasan. Menurut Dr. Ebrahim Mahmoud Asine (perwakilan MeFC), pihaknya sudah melakukan kunjungan langsung ke pabrik Kimbo Kitchen di Cikarang, Jawa Barat, dan menilai bahwa Kimbo Kitchen sudah memenuhi persyaratan MeFC.

“Kami melakukan kunjungan ke pabrik mereka di Cikarang untuk melihat fasilitas dan prosesnya. Ternyata fasilitas mereka cukup baik. Pabrik mereka juga sudah mempunyai FSSC Certificate dan mempunyai Halal Assurance dari MUI. Mereka juga sudah mengelola teknologi makanan siap saji ini selama sepuluh tahun,” ujar Ebrahim.

Kimbo Kitchen merupakan makanan siap saji yang terbuat dari nasi pilihan, daging, sayuran, dan bahan-bahan segar, yang diproduksi dengan cara yang modern (tekanan tinggi dan suhu tinggi) dan tanpa pengawet. Makanan siap saji ini juga dikemas dalam aluminium foil khusus sehingga siap disantap d imana saja dan kapan saja. Kimbo Kitchen menawarkan berbagai macam pilihan menu Nusantara yang lezat, bergizi, dan praktis.

Menurut Kilat, Kimbo Kitchen memiliki cita rasa masakan nusantara yang lezat. Selain rasa, kepraktisan dalam penyajian membuat produk Kimbo Kitchen begitu mudah untuk dikonsumsi. ( Baca juga:Kurangi Ketegangan, AS Cabut Pembatasan Pergerakan Diplomat Iran )

“Penyajiannya praktis dan tanpa ribet. Cukup buka bungkusnya dan langsung disantap. Penyimpanannya juga cukup di suhu ruang saja dengan memanfaatkan ambient temperature,” kata Kilat.

Senada dengan Kilat, Ebrahim juga mengatakan bahwa produk Kimbo Kitchen memiliki rasa yang cocok untuk konsumen Indonesia dan South East Asia. “Produk Kimbo Kitchen menurut saya adalah pioner untuk di Indonesia. Sebab mereka sudah sepuluh tahun menggeluti teknologi ini dan masih terus berinovasi dengan cita rasa serta menu yang lain,” terang Ebrahim.
(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1409 seconds (0.1#10.140)