1.300 Pedagang-Pengunjung Pasar di Kebumen Jalani RDT, 21 Orang Reaktif

Minggu, 17 Mei 2020 - 21:34 WIB
loading...
1.300 Pedagang-Pengunjung Pasar di Kebumen Jalani RDT, 21 Orang Reaktif
Sebanyak 1.300 pedagang-pengunjung Pasar Pagi Tumenggungan Kebumen, menjalani Rapid Diagnostic Test (RDT) massal, Sabtu (16/5). Foto/Joe Hartoyo
A A A
KEBUMEN - Sebanyak 1.300 pedagang dan pengunjung Pasar Pagi Tumenggungan Kebumen, Jawa Tengah, menjalani Rapid Diagnostic Test (RDT) secara massal, Sabtu (16/5). Hasilnya, dari 1.300 pedagang dan pengunjung yang diperiksa, sebanyak 21 orang diyatakan reaktif.

Rapid test massal gratis yang digelar oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kebumen dan melibatkan hampir 100 personil tim medis ini, dilakukan setelah diketahui ada satu pasien positif virus corona yang sebelumnya sering keluar masuk pasar.

Pemeriksaan dimulai pukul 04.30 WIB. Satu per satu para pedagang maupun pengunjung mendatangi tenda yang didirikan di Jalan Kusuma persisnya di sebelah timur Pasar Tumenggungan. Setelah didata dengan menunjukkan kartu identitas dan nomor telepon, warga kemudian diambil darahnya untuk diperiksa dengan menggunakan alat rapid test.

Tingginya antusiasme pengunjung yang hendak mengikuti pemeriksaan, sempat terjadi antrean cukup panjang. Pada kesempatan itu personil TNI, Polri, Satpol PP turut mengamankan pemeriksaan massal tersebut. Turut telibat relawan BPBD dan PMI Kebumen.

Tampak Wakil Bupati Kebumen H Arif Sugiyanto meninjau pemeriksaan didampingi Sekda Kebumen Ahmad Ujang Sugiyono, Asisten I Hery Setyanto, Kepala Dinas Kesehatan dokter Dwi Budi Satrio, dan sejumlah pejabat Pemkab Kebumen. Tampak Kapolres Kebumen AKBP Rudy Cahya Kurniawan meninjau lokasi pemeriksaan.

Wakil Bupati Kebumen Arif Sugiyanto menyampaikan hasil sementara pemeriksaan diketahui sebanyak 21 orang diketahui reaktif. Berikutnya mereka akan dilakukan uji swab untuk memastikan apakah yang bersangkutan terpapar virus Corona atau tidak. "Warga reaktif akan dilacak ke mana saja mereka bepergian, termasuk apakah pernah kontak erat dengan pasien positif Covid-19," ujar Arif Sugiyanto, Minggu (17/5/2020).

Rapid test massal yang diklaim pertama di Jawa Tengah ini bertujuan untuk melakukan deteksi dini dan memutus mata rantai penyebaran virus Corona khusunya Pasar Pagi Tumenggungan. Pasalnya, sebelumnya terdapat salah satu pasien positif Covid-19 yang sering beraktifitas di Pasar Pagi Tumenggungan. (Baca juga: Patuhi Perintah Kemenag, Ganjar Imbau Masyarakat Salat Id di Rumah )

"Kami akan terus memperluas jangkauan rapid test sehingga mempercepat penanganan penyebaran Covid-19 di Kebumen," ujar Arif yang juga menjabat Wakil Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kebumen.

Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kebumen Cokro Aminoto mengatakan, Rapid Test dilakukan sebagai upaya pencegahan penularan Covid-19. Protokol rapid test dilakukan dengan mengacu pencegahan munculnya klaster pasar yang merupakan interaksi massal masyarakat.

Cokro menjelaskan, alasan pertama dilakukan rapid test adalah untuk memastikan kesehatan pedagang dan pengunjung pasar. Alasan kedua untuk memastikan para pedagang pasar sehat, sehingga jika ada yang reaktif akan diminta untuk karantina mandiri atau masuk karantina yang difasilitasi oleh gugus tugas Covid-19.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1327 seconds (0.1#10.140)