Hadapi Potensi Multibencana, Polda Jabar Siagakan Personel Evakuasi

Jum'at, 29 Januari 2021 - 14:28 WIB
loading...
Hadapi Potensi Multibencana, Polda Jabar Siagakan Personel Evakuasi
Anggota polisi yang tergabung dalam Tim SAR gabungan tengah mengevakuasi korban yang ditemukan tertimbun longsor di Cimanggung, Kabupaten Sumedang. Foto/Basarnas Bandung
A A A
BANDUNG - Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat melakukan langkah antisipasi guna menghadapi potensi multibencana yang diprediksi terjadi di puncak musim hujan tahun ini. Salah satunya, yakni menyiagakan personel polisi di seluruh wilayah Jabar untuk membantu evakuasi korban bencana melalui koordinasi dengan aparat pemerintahan daerah (pemda) dimana bencana tersebut terjadi.

"Kita sudah membuat skema bagaimana tindakan-tindakan kepolisian dalam menangani bencana alam, khususnya di daerah Jabar," ujar Kabid Humas Polda Jabar Kombes Erdi A Chaniago di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Jumat (29/1/2021).

Ardi mencontohkan, saat bencana tanah longsor terjadi di wilayah Cimanggung, Kabupaten Sumedang, pihaknya sigap membantu evakuasi para korban. "Kemudian kita juga sudah melakukan pelatihan-pelatihan kesiapan (menghadapi bencana). Intinya, melakukan koordinasi dengan pemda setempat bahwa Jabar ini sepanjang tahun memang rentan bencana alam," tuturnya.

Selain kesiapan personel, lanjut Erdi, pihaknya bersama jajaran kepolisian di seluruh wilayah Jabar juga telah menyiapkan sarana dan prasarana pendukung evakuasi bila terjadi bencana. "Kita punya kesiapan masalah personel, logistik, tentu setiap saat kita berkoordinasi dengan pemda, BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika), Kodam dan sebagainya dalam menangani bencana ini," katanya. Baca juga: Alumni Unpad di Jakarta Galang Bantuan untuk Korban Longsor Cimanggung-Sumedang

Ditanya soal titik rawan bencana di Jabar, Erdi mengatakn pihaknya tak memfokuskan satu daerah saja. Menurut dia, setiap daerah memiliki karakteristik berbeda. "Intinya bencana alam ini kita tidak bisa mengetahui titik-titik mana, tapi minimal kita sudah memahami daerah rawan mana saja yang kemungkinan ada bencana alam," ujarnya.

Diketahui, BMKG mewanti-wanti adanya multibencana hidrolometeorologis di seluruh wilayah Jabar akibat cuaca ekstrem yang diprediksi terjadi menjelang puncak musim hujan pada Februari hingga April 2021.

Kepala BMKG Bandung, Teguh Rahayu mengatakan, berdasarkan observasi curah hujan di Jabar sampai awal Januari 2021, seluruh zona musim (36 ZOM) di Jabar saat ini telah memasuki musim hujan, seperti yang telah diprediksikan sejak Oktober 2020 lalu.

"Sebagian zona musim tersebut terjadi lebih awal jika dibandingkan dengan kondisi klimatologisnya dan saat ini berada pada puncak musim hujan atau curah hujan tinggi dan diprediksi sampai Februari 2021. Untuk itu perlu diwaspadai terjadinya cuaca ekstrem," kata Ayu. Baca juga: MUI Serahkan Bantuan untuk Korban Longsor dan Banjir Sumedang

Multi bencana hidrometeorologis yang dimaksud dan berpotensi terjadi saat hujan ekstrem di Jabar, di antaranya banjir, banjir bandang, tanah longsor yang dapat membahayakan bagi publik, serta hujan lebat disertai kilat/petir dan gelombang tinggi yang membahayakan pelayaran dan penerbangan.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1089 seconds (0.1#10.140)