Pelayanan Kesehatan Masih Jadi Kendala di 6 Dusun Terdampak Gempa M6,2 Sulbar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB ) mengungkapkan pelayanan kesehatan masih menjadi kendala khususnya kepada pengungsi di 6 dusun di wilayah Ulumanda, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar) pasca gempa M6,2 beberapa waktu lalu.
“Kendala yang masih dihadapi pelayanan kesehatan kepada warga yang mengungsi, khususnya 6 dusun, di wilayah Kecamatan Ulumanda. Tim telah berkoordinasi dengan sukarelawan medis yang bekerja di Desa Tandeallo mengenai kebutuhan pelayanan kesehatan,” ungkap Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati dikutip dari laman BNPB, Kamis (28/1/2021).
Baca juga: BNPB: Total Kerugian Pasca Gempa M6,2 Sulbar Capai Rp829,1 Miliar
Sementara itu, Tim Reaksi Cepat BNPB melaporkan data sementara tercatat sebanyak 327 KK atau 1.273 jiwa berasal dari Desa Kalobang, Ulumanda. Dari jumlah yang ada, di antaranya balita 210 jiwa, lanjut usia berjumlah 50 dan bayi 60.
Namun demikina, TRC BNPB juga melaporkan sebagian warga Kecamatan Ulumanda, telah kembali ke rumah setelah sempat mengungsi secara tersebar. “TRC BNPB melaporkan bahwa mereka yang mengungsi kembali ke rumah masing-masing dan membangun tenda di depan rumah. Masyarakat sudah tidak lagi mengalami kepanikan seperti saat gempa M6,2 terjadi,” kata Raditya.
Baca juga: Cerita Penyintas COVID-19 Blitar, Setelah Sembuh Tubuh Menjadi Cepat Lelah
Selain itu, merespons kaji cepat kebutuhan yang dilakukan TRC BNPB, telah didistribusikan bantuan ke beberapa desa, salah satunya di Desa Kalobang, Kecamatan Ulumanda. Bantuan yang didistribusikan antara lain berupa beras, mi instan, gula, biskuit, air mineral, masker dan popok.
Sementara itu, sejumlah helikopter yang dioperasikan BNPB dengan dukungan TNI AU melakukan pendistribusian bantuan logistik berupa makanan dan nonmakanan.
Desa-desa yang didarati helikopter pengangkut bantuan antara lain Desa Kampung Baru, Popenga Atas, Lemo-lemo, Bella, Kalobang, Limbo Rambu, Kopeang, Salogata, Pangasahan dan Topayo. Total sorti distribusi bantuan melalui helikopter BNPB berjumlah 14 sorti.
“Kendala yang masih dihadapi pelayanan kesehatan kepada warga yang mengungsi, khususnya 6 dusun, di wilayah Kecamatan Ulumanda. Tim telah berkoordinasi dengan sukarelawan medis yang bekerja di Desa Tandeallo mengenai kebutuhan pelayanan kesehatan,” ungkap Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati dikutip dari laman BNPB, Kamis (28/1/2021).
Baca juga: BNPB: Total Kerugian Pasca Gempa M6,2 Sulbar Capai Rp829,1 Miliar
Sementara itu, Tim Reaksi Cepat BNPB melaporkan data sementara tercatat sebanyak 327 KK atau 1.273 jiwa berasal dari Desa Kalobang, Ulumanda. Dari jumlah yang ada, di antaranya balita 210 jiwa, lanjut usia berjumlah 50 dan bayi 60.
Namun demikina, TRC BNPB juga melaporkan sebagian warga Kecamatan Ulumanda, telah kembali ke rumah setelah sempat mengungsi secara tersebar. “TRC BNPB melaporkan bahwa mereka yang mengungsi kembali ke rumah masing-masing dan membangun tenda di depan rumah. Masyarakat sudah tidak lagi mengalami kepanikan seperti saat gempa M6,2 terjadi,” kata Raditya.
Baca juga: Cerita Penyintas COVID-19 Blitar, Setelah Sembuh Tubuh Menjadi Cepat Lelah
Selain itu, merespons kaji cepat kebutuhan yang dilakukan TRC BNPB, telah didistribusikan bantuan ke beberapa desa, salah satunya di Desa Kalobang, Kecamatan Ulumanda. Bantuan yang didistribusikan antara lain berupa beras, mi instan, gula, biskuit, air mineral, masker dan popok.
Sementara itu, sejumlah helikopter yang dioperasikan BNPB dengan dukungan TNI AU melakukan pendistribusian bantuan logistik berupa makanan dan nonmakanan.
Desa-desa yang didarati helikopter pengangkut bantuan antara lain Desa Kampung Baru, Popenga Atas, Lemo-lemo, Bella, Kalobang, Limbo Rambu, Kopeang, Salogata, Pangasahan dan Topayo. Total sorti distribusi bantuan melalui helikopter BNPB berjumlah 14 sorti.
(msd)