Industri Logistik Percepat UMKM Naik Kelas

Kamis, 31 Desember 2020 - 23:55 WIB
loading...
A A A
Bank Indonesia (BI) mencatat, transaksi jual beli secara digital (e-commerce) saat pandemi mengalami peningkatan hampir dua kali lipat dibanding 2019 lalu. Volumenya melonjak dari 80 juta transaksi per Agustus 2019 menjadi 140 juta transaksi pada periode yang sama tahun ini.

Perputaran transaksi e-commerce sangat tinggi, didorong oleh pergeseran pola belanja masyarakat menggunakan platform online lantaran keterbatasan mobilitas. Sejumlah platform marketplace seperti Bukalapak juga mencatat kenaikan penjualan hingga 50% pada Juni 2020. Total transaksi (gross merchandise value/GMV) e-commerce naik 54% dari USD21 miliar menjadi USD32 miliar.

Andil Industri Logistik
Chairman Supply Chain Indonesia (SCI), Setijadi mengatakan, industri logistik termasuk sektor industri yang berperan penting dalam mendorong pelaku UMKM naik kelas, terutama pada penguasaan pangsa pasar yang lebih luas, menggarap market global. Industri logistik dan jasa kiriman, telah didukung oleh teknologi yang cukup baik, sehingga memudahkan pelaku usaha meningkatkan penjualan.

Berbagai inovasi teknologi telah dibuat oleh perusahaan penyedia jasa logistik dan kurir agar kiriman terdistribusikan lebih cepat dan efisien. Penyedia jasa logistik, membuat sistem tracking kiriman mandiri, menetapkan tarif kompetitif, serta meningkatkan coverage, mencakup semua wilayah nusantara hingga mancanegara.

"Industri logistik bisa berperan lebih luas lagi mendorong pelaku UMKM dengan terlibat pada konsolidasi proses pemerolehan bahan baku, terutama yang didapat melalui impor. Begitupun mendukung proses ekspor produk jadinya," kata dia, Selasa (29/12/2020).

Menurut Setijadi, kesiapan infrastruktur membawa industri logistik berperan besar dalam mendorong recovery ekonomi akibat pandemi. Walaupun sempat terkontraksi, namun sektor logistik dan jasa kurir mampu menjadi penopang ekonomi di awal pandemi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), SCI mencatat sektor logistik tumbuh sebesar 1,27% (yoy) sampai triwulan 1/2020. Tak jauh beda dengan pencapaian semester I/2019 sebesar 5,45%.

Menurut dia, sektor logistik berkontribusi terhadap pendapatan domestik bruto (PDB) triwulan I/2020 sebesar 5,17%. Hanya terkoreksi beberapa poin, jika dibandingkan dengan pencapaian triwulan I/2019 sebesar 5,53%. Sektor logistik, kata dia, mencakup sub sektor pergudangan dan jasa penunjang angkutan, serta pos dan kurir.

Pertumbuhan tersebut, lanjut Setijadi, memberikan indikasi awal pemulihan sektor transportasi dan logistik. Indikasi lainnya adalah kenaikan nilai ekspor pada September 2020, tercapai USD14,01 miliar, mengalami kenaikkan 6,97% dibanding Agustus 2020. Sedangkan impor, mampu menembus angka USD11,57 miliar atau naik 7,71%.

"Jasa transportasi dan jasa logistik secara umum berperan penting, karena efisiensi logistik akan berdampak terhadap daya saing produk dan komoditas, maupun tingkat kesejahteraan masyarakat, terutama saat pandemi," kata Setijadi.

Transformasi Teknologi
Upaya bersama meningkatkan akses UMKM terhadap teknologi juga ditopang komitmen kuat penyedia jasa logistik dan kurir. Industri logistik secara sukarela menginvestasikan dananya agar distribusi barang lebih efisien, cepat, dan terjangkau.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.3130 seconds (0.1#10.140)