Putri Gus Dur: Membandingkan NU dan FPI Bagai Bumi dan Langit

Rabu, 30 Desember 2020 - 18:18 WIB
loading...
Putri Gus Dur: Membandingkan NU dan FPI Bagai Bumi dan Langit
Alissa Wahid mengibaratkan cara dakwah NU dengan FPI seperti langit dan bumi. Foto/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Putri sulung Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahida atau yang akrab disapa Alissa Wahid mengatakan bahwa membandingkan Nahdlatul Ulama (NU) dengan Front Pembela Islam (FPI) ibarat langitdan bumi.

Melalui akun Twitter @alissawahid, Koordinator Jaringan Gusdurian ini menuturkan, bahwa kiai NU mengajarkan bahwa mencegah perbuatan buruk (nahiy munkar) tidak bisa dilakukan dengan yang buruk pula, tapi harus dilakukan dengan cara yang baik. "Nahiy munkar tidak bisa bil munkar, tapi harus bil ma'ruf. Bgmn mungkin nahiy munkar dg kekerasan," cuit Alissa Wahid, dikutip Rabu (30/12/2020).

(Baca:Tokoh Muhammadiyah: Jangan Hanya Tegas dan Keras terhadap FPI)

Menurutnya, di sebuah negara Republik, tugas untuk melawan kemungkaran menjadi wewenang pemerintah untuk menghiondari klaim kebenaran dan pertikaian antarrakyat. "Di negara republik, nahiy munkar diserahkan kpd umaro' utk menghindari klaim kebenaran & pertikaian antar rakyat. Di situ NU & FPI berbeda langit bumi," tuturnya.

Cuitan Alissa Wahid tersebut menanggapi komentar pemilik akun @arifbaarif1 di kolom komentar Twitter @alissawahid yang menyebut bahwa NU dan FPI sama-sama berhaluan ahlussunnah waljamaah. "NU&FPI sama2 ASWAJA. HRS pernah menyatakan para kyai ibarat petani yg sedang menanam padi&HRS beserta FPI sbg pembasmi hamanya. Silahkan para kyai beramar makruf&biarkan FPI bernahi munkar.Semoga bersatu dlm amar makruf nahi munkar."

Dalam cuitan sebelumnya, Alissa Wahid mengatakan bahwa menyimak konferensi pers yang dilakukan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD soal larangan aktivitas atau pembubaran FPI, dirinya ingat masa-masa ketika turun ke jalan untuk berkampanye #IndonesiaTanpaFPI.

"Menyimak konpers Kemenkopolhukam, jadi ingat turun ke jalan tahun 2010-2011 dengan tagar #IndonesiaTanpaFPI karena FPi berkali2 melakukan aksi kekerasan," cuitnya.

(Baca:FPI Dilarang Gelar Konferensi Pers terkait Pembubarannya)

"Ingat banget aksi #IndonesiaTanpaFPI di Bunderan HI, agak ricuh,@fullmoonfolks digebukin, dibawa ke Polda Metro, saya temenin, untung ada video jurnalis, dicari provokatornya dari situ, ternyata orang FPI yg di tasnya bawa batu dan sajam," katanya.

Alissa mengaku terobsesi untuk meneruskan perjuangan sang ayah ketika FPI menyerang Kampung Ahmadiyah. "Tipping point saya terobsesi meneruskan perjuangan #GusDur terjadi ketika FPI menyerang kampung Ahmadiyah di ManisLor, orang2 Ahmadiyah via telpon menangis "kami akan bertahan sampai mati. Seandainya masih ada GusDur, pasti beliau besok pagi sudah berdiri di depan gerbang kami"," cuitnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1552 seconds (0.1#10.140)