Banjir Bandang Kali Lamong Gresik Bergeser Kawasan Cerme, Warga Mengungsi

Senin, 14 Desember 2020 - 15:32 WIB
loading...
Banjir Bandang Kali Lamong Gresik Bergeser Kawasan Cerme, Warga Mengungsi
Kondisi banjir Kali Lamong di wilayah Benjeng, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Foto/SINDOnews/Ashadi Iksan
A A A
GRESIK - Banjir luapan Kali Lamong di Kabupaten Gresik , Jawa Timur mulai bergeser. Setelah kawasan Balongpanggang dan Benjeng mulai surut, banjir merendam wilayah Cerme.

Terdapat satu perumahan yang hampir tenggelam dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter.
Air masuk Perumahan Cerme Prisma Land mulai Senin (14/12/2020) sekitar pukul 03.00 WIB pagi. Puluhan penghuni langsung menyelamatkan diri.

(Baca juga: Gandengan Tangan Lepas, Nafisah Hilang Terseret Banjir Kali Lamong)

Warga mengungsi kerumah perangkat desa, ada pula yang mengungsi ke sekolah. Pasalnya, banjir yang melanda kali ini lebih besar dibanding tahun sebelumnya. "Suami kami berjaga di dekat perumahan bersama warga yang lain," kata Sumirahayu, warga Cerme Prisma Land yang mengungsi ke sekolah, Senin (14/12/2020).

(Baca juga: Lagi, 2 Kecamatan di Gresik Selatan Terendam Luapan Kali Lamong)

Dia menjelaskan, dirinya bersama warga yang lain mengungsi sejak pukul 03.00 WIB. Sejak air mulai masuk perumahan. Genangan air begitu cepat masuk ke perumahan. "Banjir sebelumnya hanya 50 centimeter, kalau saat ini lebih dari 1 meter. Makanya banyak warga yang mengungsi," ungkapnya.

Kepala Desa Guranganyar, Andik Taufik menyampaikan, proses evakuasi menggunakan satu perahu milik BPBD Gresik secara bergantian. Selama warganya mengungsi, kebutuhan logistik menjadi tanggungjawab pemerintah desa. "Kami upayakan kebutuhan logistik warga terpenuhi," katanya.

Dia menyebutkan, total ada 80 warga yang mengungsi dari perumahan. Ada yang tinggal dirumah RT, sekolahan hingga pulang ke Surabaya. "Harapan kami, pemerintah kabupaten (pemkab) Gresik membangun tanggul dari Cerme sampai Balongpanggang. Sehingga kedepan tidak ada lagi banjir," ungkapnya.

Sementara itu di Kecamatan Benjeng tinggal enam desa dan area persawahan yang masih tergenang banjir. Di antaranya Desa Sedapurklagen, Munggugianti, Klampok, Deliksumber, Kalipadang dan Sirnoboyo. Kondisi paling parah menimpa Desa Deliksumber.

Camat Benjeng, Suryo Wibowo menjelaskan, banjir kali ini terbesar dari tahun sebelumnya. Karena guyuran hujan terjadi hampir sepekan terakhir. "Mudah-mudahan tidak ada hujan lagi sehingga air segera surut," katanya, Senin (14/12/2020).

Suryo menyebutkan, saat terjadi banjir yang menjadi perhatian selain keselamatan masyarakat juga mengenai sampah. Namun, sampai saat ini belum ada laporan sampah yang menjadi penghambat banjir. "Tidak ada sampah sampai saat ini. Kalau banjir sebelumnya memang ada sampah yang menghambat aliran air," ungkapnya.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1575 seconds (0.1#10.140)