Pabrik Beras Kapasitas Satu Juta Ton Bakal Dibangun di Luwu Utara
loading...
A
A
A
MASAMBA - Modern Rice Milling Plant (MRMP) atau Pabrik Beras Modern berkapasitas satu juta ton segera dibangun di Desa Cendana Putih I, Kecamatan Mappideceng, Kabupaten Luwu Utara .
Saat ini, proyek dengan pagu senilai Rp80 miliar itu sudah dalam tahap lelang. Pembangunan rencananya dilakukan awal 2021 mendatang.
Bupati Luwu Utara , Indah Putri Indriani melakukan penandatanganan MOU dengan Pimpinan Perum Bulog Wilayah Sulselbar Eko Pranoto di Kantor Bupati Luwu Utara , Senin (7/12/2020).
Dalam MOU tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Utara meyerahkan sebidang tanah hibah kepada Perum Bulog, dengan luas 42.480 meter persegi yang terletak di Desa Cendana Putih I, Kecamatan Mappedeceng, Kabupaten Luwu Utara .
"Sudah dalam tahap lelang, pagunya itu Rp80 miliar, yang sumbernya dari dana Penyertaan Modal Negara (PMN)," kata Eko Pranoto.
Dia menambahkan, pembangunan fisik MRMP tersebut dimulai pada awal tahun 2021, dengan masa pembangunan selama delapan bulan. Pabrik Beras Modern itu nantinya akan memiliki kapasitas satu juta ton gabah kering panen (GKP) per tahun.
Pengembangan infrastruktur pascapanen ini dapat menurunkan susut pascapanen, meningkatkan kuantitas serapan gabah, dan meningkatkan kualitas hasil panen gabah.
"Pabrik modern ini bisa memproduksi beras enam ton perjam, dan bisa memenuhi kebutuhan beras di wilayah timur Indonesia. Tantu dengan kehadiran MRMP ini yang paling diuntungkan adalan petani, karena nilai tukar petani juga pasti akan naik dari angka sebelumnya," ungkap Eko Pranoto.
Sementra itu, Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani menyampaikan, pembangunan Pabrik Beras Modern itu telah lama direncanakan, hanya saja sempat terkendala pengadaan lahan dan proses administrasi lainnya.
"Alhamdulillah semua kita bisa selesaikan, dan kita juga sudah menandatangani MOU bersama Bulog . Saya berharap tidak ada kendala dalam setiap proses pembangunanya, agar masyarakat petani kita bisa segera menikmati itu," kata Indah.
Dia juga menegaskan, dengan adanya MRMP itu tidak akan mematikan pabrik penggilingan padi kecil yang ada di Luwu Utara, sebab nantinya mereka juga akan menjadi mitra Perum Bulog .
"Jadi jangan khawatir, sebelum dibangun semua itu sudah kita pikirkan. Tidak akan ada yang dirugikan termasuk penggilingan kecil, karena semua akan dirangkul menjadi mitra," tegas Indah.
Saat ini, proyek dengan pagu senilai Rp80 miliar itu sudah dalam tahap lelang. Pembangunan rencananya dilakukan awal 2021 mendatang.
Bupati Luwu Utara , Indah Putri Indriani melakukan penandatanganan MOU dengan Pimpinan Perum Bulog Wilayah Sulselbar Eko Pranoto di Kantor Bupati Luwu Utara , Senin (7/12/2020).
Dalam MOU tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Utara meyerahkan sebidang tanah hibah kepada Perum Bulog, dengan luas 42.480 meter persegi yang terletak di Desa Cendana Putih I, Kecamatan Mappedeceng, Kabupaten Luwu Utara .
"Sudah dalam tahap lelang, pagunya itu Rp80 miliar, yang sumbernya dari dana Penyertaan Modal Negara (PMN)," kata Eko Pranoto.
Dia menambahkan, pembangunan fisik MRMP tersebut dimulai pada awal tahun 2021, dengan masa pembangunan selama delapan bulan. Pabrik Beras Modern itu nantinya akan memiliki kapasitas satu juta ton gabah kering panen (GKP) per tahun.
Pengembangan infrastruktur pascapanen ini dapat menurunkan susut pascapanen, meningkatkan kuantitas serapan gabah, dan meningkatkan kualitas hasil panen gabah.
"Pabrik modern ini bisa memproduksi beras enam ton perjam, dan bisa memenuhi kebutuhan beras di wilayah timur Indonesia. Tantu dengan kehadiran MRMP ini yang paling diuntungkan adalan petani, karena nilai tukar petani juga pasti akan naik dari angka sebelumnya," ungkap Eko Pranoto.
Sementra itu, Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani menyampaikan, pembangunan Pabrik Beras Modern itu telah lama direncanakan, hanya saja sempat terkendala pengadaan lahan dan proses administrasi lainnya.
"Alhamdulillah semua kita bisa selesaikan, dan kita juga sudah menandatangani MOU bersama Bulog . Saya berharap tidak ada kendala dalam setiap proses pembangunanya, agar masyarakat petani kita bisa segera menikmati itu," kata Indah.
Dia juga menegaskan, dengan adanya MRMP itu tidak akan mematikan pabrik penggilingan padi kecil yang ada di Luwu Utara, sebab nantinya mereka juga akan menjadi mitra Perum Bulog .
"Jadi jangan khawatir, sebelum dibangun semua itu sudah kita pikirkan. Tidak akan ada yang dirugikan termasuk penggilingan kecil, karena semua akan dirangkul menjadi mitra," tegas Indah.
(agn)