Dewan Minta Kerumunan Jelang Akhir Tahun Diantisipasi
loading...
A
A
A
MAKASSAR - DPRD Kota Makassar meminta Pemerintah Kota Makassar mengantisipasi dini sejumlah tempat yang berpotensi menimbulkan kerumunan orang menjelang akhir tahun untuk menghindari peningkatan kasus Covid-19 .
Anggota Komisi D Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra) DPRD Kota Makassar , Irwan Djafar menganggap, kepatuhan masyarakat terhadap pelaksanaan protokol kesehatan (prokes) cenderung mulai menurun. Padahal, pandemi Covid-19 belum berakhir.
Makanya sosialisasi dan edukasi ke masyarakat perlu digiatkan kembali. Pelaksanaan prokes untuk pencegahan penyebaran Covid-19 tidak boleh kendor.
"Ini kan kesadaran kurang seakan-akan sebagian menganggap Covid-19 ini tidak ada. Mereka pakai masker hanya untuk gugurkan kewajiban bukan karena terhindar dari Covid, ini perlu himbauan kepada masyarakat untuk tetap mematuhi," ucap legislator Nasdem kepada SINDOnews, Rabu (2/12/2020).
Irwan mengaku khawatir, efek tidak taatnya pelaksanaan prokes menjelang akhir tahun tahun bisa membawa petaka tahun 2021. Efek peningkatan kasus Covid-19 patut diwaspadai.
Kondisi itu jangan sampai merusak progres penanganan pemerintah dalam menekan laju penularan virus korona. Apalagi, Kota Makassar sebelumnya sudah dinyatakan masuk dalam zona oranye atau wilayah dengan tingkat resiko sedang penyebaran Covid-19 .
Irwan mengaku, pemerintah perlu kerja ekstra. Meski demikian, masyarakat perlu diajak mendukung upaya pengendalian dan penanganan Covid-19 . Titik kerawanan banyak orang masih perlu menjadi perhatian.
"Perlu pembinaan-pembinaan ke bawah, perlu sedikit pemkot kerja ekstra di akhir tahun. Apalagi dengan banyaknya kegiatan seperti pilkada jangan sampai ini luput, sehingga memang harus lebih intens lagi mensosialisasikan, agar masyarakat lebih waspada," tukasnya.
Acara atau kegiatan yang mengundang kerumunan orang menurutnya perlu dievaluasi kembali pelaksanaannya. Misalnya kata Irwan, agenda pelaksanaan dzikir menjelang pergantian tahun biasanya digelar rutin.
Dia menyarankan, agar kegiatan yang berpotensi mengerahkan massa bisa diminimalisir. Tahapan pilkada, kata dia, sudah lebih dari cukup menguras tenaga untuk menjaga kondisi Makassar dari penularan virus korona.
Sebelumnya Pj Walikota Makassar, Rudy Djamaluddin telah mewanti-wanti meningkatnya kerumunan menjelang akhir tahun 2020. Utamanya pada tempat-tempat wisata yang banyak dikunjungi masyarakat saat libur tiba.
"Bagaimana kita mendorong tempat wisata itu diperkuat. Petugas pengawal protokol supaya masyarakat kita tetap bisa berekreasi menikmati liburan tetapi protokolnya ada yang ingatkan," ujar Rudy.
Anggota Komisi D Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra) DPRD Kota Makassar , Irwan Djafar menganggap, kepatuhan masyarakat terhadap pelaksanaan protokol kesehatan (prokes) cenderung mulai menurun. Padahal, pandemi Covid-19 belum berakhir.
Makanya sosialisasi dan edukasi ke masyarakat perlu digiatkan kembali. Pelaksanaan prokes untuk pencegahan penyebaran Covid-19 tidak boleh kendor.
"Ini kan kesadaran kurang seakan-akan sebagian menganggap Covid-19 ini tidak ada. Mereka pakai masker hanya untuk gugurkan kewajiban bukan karena terhindar dari Covid, ini perlu himbauan kepada masyarakat untuk tetap mematuhi," ucap legislator Nasdem kepada SINDOnews, Rabu (2/12/2020).
Irwan mengaku khawatir, efek tidak taatnya pelaksanaan prokes menjelang akhir tahun tahun bisa membawa petaka tahun 2021. Efek peningkatan kasus Covid-19 patut diwaspadai.
Kondisi itu jangan sampai merusak progres penanganan pemerintah dalam menekan laju penularan virus korona. Apalagi, Kota Makassar sebelumnya sudah dinyatakan masuk dalam zona oranye atau wilayah dengan tingkat resiko sedang penyebaran Covid-19 .
Irwan mengaku, pemerintah perlu kerja ekstra. Meski demikian, masyarakat perlu diajak mendukung upaya pengendalian dan penanganan Covid-19 . Titik kerawanan banyak orang masih perlu menjadi perhatian.
"Perlu pembinaan-pembinaan ke bawah, perlu sedikit pemkot kerja ekstra di akhir tahun. Apalagi dengan banyaknya kegiatan seperti pilkada jangan sampai ini luput, sehingga memang harus lebih intens lagi mensosialisasikan, agar masyarakat lebih waspada," tukasnya.
Acara atau kegiatan yang mengundang kerumunan orang menurutnya perlu dievaluasi kembali pelaksanaannya. Misalnya kata Irwan, agenda pelaksanaan dzikir menjelang pergantian tahun biasanya digelar rutin.
Dia menyarankan, agar kegiatan yang berpotensi mengerahkan massa bisa diminimalisir. Tahapan pilkada, kata dia, sudah lebih dari cukup menguras tenaga untuk menjaga kondisi Makassar dari penularan virus korona.
Sebelumnya Pj Walikota Makassar, Rudy Djamaluddin telah mewanti-wanti meningkatnya kerumunan menjelang akhir tahun 2020. Utamanya pada tempat-tempat wisata yang banyak dikunjungi masyarakat saat libur tiba.
"Bagaimana kita mendorong tempat wisata itu diperkuat. Petugas pengawal protokol supaya masyarakat kita tetap bisa berekreasi menikmati liburan tetapi protokolnya ada yang ingatkan," ujar Rudy.
(agn)