Diam-diam Risma Jatuh Hati dengan Burung Merpati, Ini Jenis Kesukaannya

Senin, 30 November 2020 - 10:39 WIB
loading...
Diam-diam Risma Jatuh Hati dengan Burung Merpati, Ini Jenis Kesukaannya
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengamati burung merpati di acara Indonesian Fancy Pigeon Community (iFPC) Surabaya Raya. Foto/Ist
A A A
SURABAYA - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini diam-diam ternyata jatuh hati pada berbagai jenis burung merpati. Warnanya yang indah serta ekor burung yang eksotis membuatnya kesemsem untuk memeliharanya segera di Balai Kota Surabaya , Jatim, Senin (30/11/2020).

Saat datang ke Indonesian Fancy Pigeon Community (iFPC) Surabaya Raya, mata Risma langsung tertuju pada burung merpati jenis Bhokara. Baginya, kaki dan kepala burung itu bentuknya unik. Akhirnya, dia pun langsung memerintahkan jajarannya untuk membeli beberapa jenis burung itu untuk dipelihara di Balai Kota Surabaya.

(Baca juga: Tak Hanya Angkut Penumpang, Travel Maut di Tol Cipali Ternyata Bawa Ini Juga)

Bagi Risma, ketika melihat merpati hias itu unik-unik dan lucu-lucu. Tidak seperti burung merpati biasanya yang dilihat di jalan-jalan. “Ini lucu sekali yaa. Pasti bagus banget kalau ini ada di balai kota,” kata Risma.

(Baca juga: Durhaka, Pemuda di Palembang Aniaya Ibu Kandung karena Tak Dikasih Uang untuk Mabuk)

Selain jenis Bjokara, Risma juga kesemsem dengan burung merpati jenis American Fantail. Baginya, ragam jenis merpati hias ini menjadi keindahan tersendiri. “Subhanallah, luar biasa ya Tuhan menciptakan burung-burung ini dengan berbagai bentuk yang berbeda-beda,” ucapnya.

Pandangan orang nomor satu di Kota Pahlawan itu berubah ketika melihat banyaknya ragam merpati. Sebab, selama ini jenis merpati yang dilihatnya sama seperti di jalan-jalan dengan ukuran kecil dan bulu yang biasa. “Tapi ternyata tidak, ternyata merpatinya aneh-aneh. Saya sampek heran kok ada merpati yang seperti itu,” ungkapnya.

Wali kota perempuan pertama di Surabaya itu menjelaskan, selama ini sudah keliling ke hampir seluruh belahan dunia, tapi belum pernah melihat merpati yang aneh-aneh semacam itu. Ia yakin bahwa pada suatu saat nanti, komunitas itu akan terus berkembang dan akan menjadi komoditi hingga bisa menjadi ladang bisnis.

“Mungkin komunitas ini masih sedikit, tapi ini ramah untuk anak-anak muda, sehingga pasti nanti anak-anak banyak yang tertarik. Jadi, ini harus terus dikembangkan. Bahkan kalau bisa, ini harus terus diadakan setiap tahun supaya lebih bagus,” katanya.

Risma juga menegaskan bahwa tidak ada salahnya para pecinta dan penggemar burung merpati itu merawat flora dan fauna di muka bumi ini. Semakin berwarna dan semakin banyak jenis flora dan fauna di Indonesia, terutama di Surabaya, maka akan semakin menarik untuk dikunjungi wisatawan.

“Apalagi, kalau kita menyayangi binatang dan tanaman, maka hati kita pasti akan lembut, pasti tidak berani kasar kepada siapapun, karena kalau tidak seperti itu, sudah pasti kita tidak akan bisa merawatnya,” imbuhnya.

Ia juga menjelaskan bahwa di Balai Kota Surabaya itu sudah ada tupai dan merpati serta beberapa jenis burung lainnya. Bahkan, ia memastikan bahwa merpati yang dipelihara di Balai Kota Surabaya awalnya hanya 200-an, tapi kini sudah ribuan.

“Terus di rumah dinas saya itu, kalau musim tertentu, ada banyak burung yang bermacam-macam berdatangan, karena di rumah dinas itu ada salah satu tanaman yang bisa dimakan oleh mereka. Kemudian di musim yang lain burung-burung itu pergi,” ujarnya.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0997 seconds (0.1#10.140)