Prihatin Banjir di Desa Juai, Haji Denny Berharap Lingkungan Tak Dijadikan Pertaruhan Bisnis!

Senin, 30 November 2020 - 09:34 WIB
loading...
Prihatin Banjir di Desa Juai, Haji Denny Berharap Lingkungan Tak Dijadikan Pertaruhan Bisnis!
Mengendarai motor, Wamenkum HAM era Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY) ini menyempatkan singgah ke lokasi banjir di tengah perjalanan kampanye pada Minggu (29/11/2020). (Ist)
A A A
TANJUNG - Banjir yang rutin dihadapi warga Desa Juai, Kecamatan Juai, Kabupaten Balangan saat musim hujan, menjadi keprihatinan calon Gubernur Kalsel Denny Indrayana . Mengendarai motor, Wamenkum HAM era Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY) ini menyempatkan singgah ke lokasi banjir di tengah perjalanan kampanye pada Minggu (29/11/2020).

Haji Denny-- panggilan Denny Indrayana mengatakan, kondisi yang dihadapi masyarakat Juai harus menjadi perhatian bersama. Langkah-langkah nyata untuk meminimalisir banjir harus dilakukan, agar tak membuat kehidupan rakyat kecil semakin sengsara.
"Perhatian dan langkah kongkret harus dilakukan untuk mengatasi masalah ini. Sebagaimana juga terjadi di banyak daerah lain," kata cagub kelahiran Kotabaru ini.

Haji Denny--panggilan Denny Indrayana mengatakan, kekayaan Kalsel berupa batubara akan habis dan menyisakan bencana banjir di mana-mana. "Yang didapatkan rakyat kebanyakan adalah bencana. Karena cara kita menysukuri nikmat Allah SWT yang diberikan kepada Banua tidak dengan cara amanah. Dan hasilnya adalah banjir dimana-mana," terangnya.

Mantan kuasa hukum Prabowo-Sandi di Pilpres 2019 ini mengatakan, hingga saat ini reklamasi kawasan tambang masih menyisakan 814 lubang. 'Bukan hanya melahirkan banjir, tapi menghadirkan berita nestapa saudara kita yang meninggal di lubang bekas tambang," tambahnya. (Baca: Didukung UAS, Akhyar Nasution Pastikan Sudah Talak Tiga dengan PDIP).

Haji Denny mengatakan, penambangan ke depan harus lebih memperhatikan lingkungan dan penegakan hukum. Tambang harus melahirkam manfaat bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. "Jangan hanya untuk segelintir orang saja. Apalagi bagi kepentingan oligarki dengan menyeronot lahan rakyat di Kalimantan Selatan," tegasnya.

Sebagaimana diketahui banjir yang terjadi di Desa Juai, Kecamatan Juai, membuat puluhan warga terdampak. Puluhan unit rumah terendam karena luapan air sungai yang terjadi di wilayah tersebut. Tak habis disitu, dampak lainnya yang juga dirasakan warga yakni mata pencaharian yang terganggu. Apalagi rata-rata penduduk Juai bekerja di kebun karet. Sementara banjir membuat pohon karet terendam.
(nag)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2191 seconds (0.1#10.140)