Sisa-Sisa Penambang Belerang ‘Pemberani’ di Kawah Ijen

Sabtu, 28 November 2020 - 08:27 WIB
loading...
A A A
Ojek yang memiliki roda tiga dengan tiga operator yang mendorong para penumpang naik ke atas gunung menjadi pilihan yang menarik untuk menaklukan gunung Ijen. Medan yang lumayan berat untuk pemula bisa menjadi alternatif.

Tarif yang dipasang pun beragam. Para pengunjung memiliki pilihan alternatif ketika dirinya lelah di perjalanan. “Biasanya kami menawarkan Rp600 ribu untuk naik turun gunung. Tapi selalu bisa ditawar kok,” jelasnya.

Ia melanjutkan, rute yang harus dilalui ke puncak serta area kawah Ijen yang memiliki blue fire itu sepanjang 3,2 kilometer. Untuk membawa naik penumpang, ia harus dibantu dua temannya untuk mendorong serta menarik ketika ada tanjakan.

“Teknisnya dua mendorong dari belakang, satunya lagi menarik dari depan,” ungkapnya.

Kondisi medan Gunung Ijen yang banyak lereng memang kerap membuat para pengunjung letih. Makanya, mereka membuat ojek gunung yang memiliki roda tiga dengan kasur tipis di tiap sisi ojek. Para pengunjung yang harus bertemu banyak tanjakan memang menguras banyak energi.

Makanya, alternatif untuk naik ojek gunung menjadi pilihan yang tepat. Para pengunjung bisa menikmati kawah Ijen tanpa rasa lelah berlebih. “Jadi ojeknya nggak pakai sepeda motor, tapi didorong oleh manusia,” ucapnya.

“Tapi paling banyak yang memakai jasa ojek itu ketika turun, karena mereka sudah lelah ya pas naiknya. Jadi turunnya sudah tak kuat lagi, kalau tarifnya untuk turun paling murah Rp200 ribu,” ungkapnya.

Selama pandemi COVID-19 ini wisatawan yang naik ke Gunung Ijen dibatasi 300 orang setiap hari. Pemesanan tiket pun dilakukan secara online serta penerapan protokol kesehatan yang tinggi untuk bisa mencegah penularan COVID-19.
(msd)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2915 seconds (0.1#10.140)