Bogasari Gandeng ITS Uji Komersial Mesin Pengering Mie Buat UKM

Jum'at, 27 November 2020 - 16:50 WIB
loading...
Bogasari Gandeng ITS Uji Komersial  Mesin Pengering Mie Buat UKM
Mesin Pengering Mie yang diujicoba oleh Bogasari dan ITS
A A A
SURABAYA - Sebagai upaya menjaga stabilitas produksi UKM mie kering dan kerupuk, PT Indofood Sukses Makmur Tbk Divisi Bogasari bekerja sama dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) membuat mesin oven dan steamer.

Harapannya, mesin oven dan steamer ini dapat menggantikan energi panas matahari yang dipakai UKM mie kering dan kerupuk dalam proses pengeringan.

Selain mesin ini bisa menjamin kelancaran produksi di musim penghujan, cara kerjanya juga dirancang dengan konsep hemat energi.

(Baca juga: Kenalan di Pasar, Pemuda 29 Tahun Ini Sumringah Nikahi Nenek 76 Tahun )

"Karena saat produk dikukus atau direbus, udara panas yang dihasilkan dari burner mesin steamer dialirkan juga ke oven untuk proses pengeringan," kata Wakil Kepala Divisi Bogasari, Erwin Sudharma, dalam Webinar “Uji Komersial Mesing Pengering Mie dan Kerupuk Buat UKM”, Jumat (27/11/2020).

Menurut Erwin, pada musim penghujan mie dan kerupuk tentu sulit mendapatkan sinar matahari. Karena itulah dia berharap mesin ini akan membantu kesulitan UKM dalam hal pengeringan yang merupakan tahapan utama dalam produksi mie kering dan kerupuk. "Dan sudah menjadi komitmen kami untuk terus membantu mencarikan solusi guna peningkatan usaha UKM,” ujar Erwin.

Dia mengungkapkan, pembuatan oven dan stemer ini merupakan ide Bogasari yang mayoritas pelanggannya adalah UKM. Namun dalam pembuatannya, perusahaan tepung terigu itu berkerja sama dengan lembaga pendidikan yang memiliki program vokasi. Yakni Departemen Teknik Mesin Industri Fakultas Vokasi ITS, Surabaya. "Jadi ini merupakan wujud kolaborasi dunia usaha dunia industri, yakni Bogasari, UKM, dengan institusi pendidikan," terangnya.



Webinar uji komersial mesin pengering ini juga dihadiri Senior Vice President (SVP) Marketing Bogasari Ivo Ariawan. Sedangkan dari pihak ITS hadir Nur Husodo selaku Koordinator Tim Penggerak Teknologi tepat guna Departemen Teknik Mesin Industri-Fakultas Vokasi (DTMI-FV) dan Kepala Sub Direktorat Pengabdian kepada Masyrakat Lalu Muhammad Jaelani ST MSc PhD. Dari pihak UKM yang hadir langsung di ITS , Suhadi UKM Kerupuk Suhadi asal Tuban.

Uji komersial ini ditandai dengan penyerahan secara simbolis oven dan steamer kepada Suhadi, UKM Kerupuk Suhadi dari Tuban. Sedangkan 4 UKM lainnya akan mendapatkan mesin oven dan steamer bulan Desember ini juga dalam rangka melakukan uji komersial.

Empat UKM lainnya tersebut adalah Sugianto, UKM Mie Kering Iso Murni asal Surabaya, Suranto (UKM Rambak-Klaten) Yusral Jinis (Mie Kuning Tani Mulya-Padang) dan Wahyu Indra Mie Gerobakan asal Depok.

(Baca juga: Angka COVID-19 Meningkat, Pasar Minggu Kota Probolinggo Ditutup Sementara )

“Uji komersial untuk mengetahui bagaimana dampak secara bisnis kepada UKM. Makanya selama 3 bulan ke depan setelah semua mesin diterima UKM, kami akan memonitor secara khusus mulai dari dampak terhadap proses dan biaya produksi, penggunaan tenaga kerja, volume produksi, dan aspek lainnya. Kita ingin memastikan bagaimana nilai bisnisnya untuk usaha UKM,” pungkas Erwin.

SVP Marketing Bogasari, Ivo Ariawan menambahkan, penggunaan mesin oven dan steamer ini akan sangat bermanfaat buat UKM. Selain tidak tergantung matahari, hemat energi, juga bisa meningkatkan kapasitas jam produksi.

Sebagai contoh, untuk pengeringan mie kerupuk dengan matahari butuh waktu 2 hari dari pagi sampai sore. "Sedangkan dengan mesin oven hanya butuh 3-5 jam. Pun halnya untuk pengeringan mie dengan matahari paling cepat 5-7 jam. Sedangkan dengan mesin hanya 1,5 jam," katanya
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2384 seconds (0.1#10.140)