Oknum Polisi dan Satpol PP Diduga Pukul Kader PMII Bulukumba
loading...
A
A
A
BULUKUMBA - Oknum aparat kepolisian Polres Bulukumba dan anggota Satpol PP Bulukumba diduga melakukan pemukulan terhadapkader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Bulukumba.
Dugaan pemukulan tersebut terjadi saat PMII Bulukumba menggelar aksi unjuk rasa di depan pintu gerbang kantor Bupati Bulukumba , Kamis 26 November 2020. Unjuk rasa itu menyoroti izin pembangunan sejumlah gudang di dalam Kota Bulukumba.
Ketua PMII Bulukumba , Alfian Hardani yang mengaku jadi korban pemukulan mengecam tindakan aparat tersebut. Menurutnya, petugas keamanan seakan memberikan intimidasi berlebihan atas aksi itu, sehingga sejumlah pengunjuk rasa menjadi korban kekerasan .
"Secara kelembagaan, kami PMII Bulukumba mengutuk keras tindak represif yang dilakukan oleh aparat kepolisian dan oknum Satpol PP terhadap kader kami," katanya, Jumat (27/11/2020).
Atas kejadian itu, Kapolres Bulukumba, AKBP Gany Alamsyah Hatta dan Kasatpol PP Andi Baso Bintang diminta bertanggungjawab atas tindakan represif bawahannya.
"Apabila kemudian tidak ada kejelasan terkait tuntutan kami, maka kami meminta agar Kapolres dan Kasatpol PP Bulukumba untuk mundur dari jabatannya," tegas Alfian.
Alfian menyampaikan, dugaan pemukulan oleh aparat terekam dalam kamera ponsel saat aksi tersebut sementara berlangsung.
"Dari beberapa video yang sempat terekam terlihat jelas aparat kepolisian dan oknum Satpol PP melakukan pemukulan, yang mana itu di luar daripada tugas dan wewenang mereka," pungkasnya.
Sementara itu, Kapolres Bulukumba , AKBP Gany Alamsyah Hatta mengaku menyayangkan kejadian itu jika benar terjadi. Hanya saja menurut Kapolres, dibutuhkan pengusutan lebih lanjut agar penyebab pasti kejadian itu bisa diketahui.
"Pastinya kami menyayangkan apabila hal itu benar terjadi. Tapi pihak Propam Polres Bulukumba sedang melakukan pendalaman atas kejadian itu untuk mengetahui penyebab utamanya," ungkapnya.
Gany menerangkan, berdasarkan laporan yang ia peroleh, personel yang diturunkan Polres Bulukumba saat pengamanan aksi unjuk rasa itu berada di antara anggota Satpol PP dan pengunjuk rasa.
"Perlu diketahui kami berada ditengah antara pendemo dengan yang didemo. Mungkin ada anggota menghalau sehingga dianggap insiden. Tapi yang pasti kita lakukan pendalaman dan mempelajari kejadian itu," pungkasnya.
Dugaan pemukulan tersebut terjadi saat PMII Bulukumba menggelar aksi unjuk rasa di depan pintu gerbang kantor Bupati Bulukumba , Kamis 26 November 2020. Unjuk rasa itu menyoroti izin pembangunan sejumlah gudang di dalam Kota Bulukumba.
Ketua PMII Bulukumba , Alfian Hardani yang mengaku jadi korban pemukulan mengecam tindakan aparat tersebut. Menurutnya, petugas keamanan seakan memberikan intimidasi berlebihan atas aksi itu, sehingga sejumlah pengunjuk rasa menjadi korban kekerasan .
"Secara kelembagaan, kami PMII Bulukumba mengutuk keras tindak represif yang dilakukan oleh aparat kepolisian dan oknum Satpol PP terhadap kader kami," katanya, Jumat (27/11/2020).
Atas kejadian itu, Kapolres Bulukumba, AKBP Gany Alamsyah Hatta dan Kasatpol PP Andi Baso Bintang diminta bertanggungjawab atas tindakan represif bawahannya.
"Apabila kemudian tidak ada kejelasan terkait tuntutan kami, maka kami meminta agar Kapolres dan Kasatpol PP Bulukumba untuk mundur dari jabatannya," tegas Alfian.
Alfian menyampaikan, dugaan pemukulan oleh aparat terekam dalam kamera ponsel saat aksi tersebut sementara berlangsung.
"Dari beberapa video yang sempat terekam terlihat jelas aparat kepolisian dan oknum Satpol PP melakukan pemukulan, yang mana itu di luar daripada tugas dan wewenang mereka," pungkasnya.
Sementara itu, Kapolres Bulukumba , AKBP Gany Alamsyah Hatta mengaku menyayangkan kejadian itu jika benar terjadi. Hanya saja menurut Kapolres, dibutuhkan pengusutan lebih lanjut agar penyebab pasti kejadian itu bisa diketahui.
"Pastinya kami menyayangkan apabila hal itu benar terjadi. Tapi pihak Propam Polres Bulukumba sedang melakukan pendalaman atas kejadian itu untuk mengetahui penyebab utamanya," ungkapnya.
Gany menerangkan, berdasarkan laporan yang ia peroleh, personel yang diturunkan Polres Bulukumba saat pengamanan aksi unjuk rasa itu berada di antara anggota Satpol PP dan pengunjuk rasa.
"Perlu diketahui kami berada ditengah antara pendemo dengan yang didemo. Mungkin ada anggota menghalau sehingga dianggap insiden. Tapi yang pasti kita lakukan pendalaman dan mempelajari kejadian itu," pungkasnya.
(luq)