Gubernur Khofifah: Pendidikan Pintu Masuk Utama Pembangunan SDM

SURABAYA - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyebut lembaga pendidikan adalah pintu masuk utama untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Hal itu diungkapkan saat meresmikan rebranding SMA Trimurti menjadi SMA Senior High School.

Bahkan, kata Khofifah, Rencana Program Jangka Menengah Nasional (RPJMN) daerah baik tingkat kota maupun kabupaten berfokus pada peningkatan kualitas SDM. "Nah peningkatan kualitas SDM, pintu masuk utamanya adalah lewat pendidikan. Melalui digitalisasi informasi dan teknologi bertemu format merdeka belajar inisiasi dari berbagai lembaga pendidikan diberikan ruang," katanya.(Baca juga: Kebakaran Hanguskan Ruko Penjualan Spare Part Mobil dan Gudang Konveksi )

Gubernur perempuan pertama di Jawa Timur ini bersyukur di Jawa Timur ada SMA Trimurti yang membangun partnership dengan Arizona State University. Menurutnya, langkah yang diambil SMA Trimurti merupakan kebutuhan pembangunan yang akan datang dan kebutuhan dari berbagai percepatan perkembangan kemajuan Indonesia.

"Rebranding dilakukan hari ini, Trimurti menjadi Senior High School Trimurti. Tentu kurikulum mendapat penguatan sesuai dengan partnership dengan Arizona State University yang akan fokus di bidang sains," kata dia.

Untuk itu, Khofifah menghimbau SDM internal Trimurti terus dipacu sekuat kuatnya. Para guru yang akan mengajar pada bidang sains harus dilakukan penguatan kualitas maupun kuantitas.(Baca juga: Pohon Pisang Bercabang Dua dan Cerita Mimpi Basah Wiyono )

Nantinya Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan memberikan support agar bisa dimaksimalkan didalam mewujudkan Senior High School Trimurti melalui peningkatan kualitas dan kuantitas guru sains.

"Saya meminta tolong dari pihak guru dan yayasan, serta kepala sekolah untuk melakukan identifikasi pola-pola penyiapan SDM guru dilakukan semaksimal mungkin," imbuhnya.

Kepala Sekolah SMA Trimurti Surabaya, Syarif Andri menjelaskan, fokus rebranding dari SMA Trimurti Surabaya ini yaitu pada kemampuan pemetaan potensi siswa. Generasi berikutnya yang akan menjadi penerus bangsa ini ialah generasi Z yang memiliki sifat ingin tahu lebih besar, mandiri, dan ambisius.

Kata dia, sekolah harus lebih berperan dalam memetakan potensi siswa dan mendukung potensi yang mereka miliki. Anak-anak gen z ini akan selalu menuntut pada peningkatan teknologi dan sistem sosial seperti pendidikan.(Baca juga: Setubuhi dan Bunuh Janda Cantik di Hotel, PNS Gadungan Dibekuk Polres Kolaka )

Berbeda dengan generasi sebelumnya yang cenderung lebih taat kepada aturan dan kurikulum yang telah dibuat. Generasi Z cenderung lebih senang melakukan
eksperimen, mandiri mencari tahu informasi melalui buku dan internet daripada hanya duduk dikelas mendengarkan guru.