Barata Gandeng Balittri Alih Teknologi Reaktor Biodiesel Hybrid Bahan Bakar Nabati

Rabu, 25 November 2020 - 18:07 WIB
loading...
Barata Gandeng Balittri Alih Teknologi Reaktor Biodiesel Hybrid Bahan Bakar Nabati
PT Barata Indonesia (Persero) menandatangani perjanjian kerja sama dengan Balittri Kementan terkait alih teknologi Reaktor Biodiesel Hybrid untuk BBN. Foto/SINDOnews/Lukman Hakim
A A A
SURABAYA - PT Barata Indonesia (Persero) menandatangani perjanjian kerja sama dengan Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegaran (Balittri) Kementerian Pertanian (Kementan) terkait alih teknologi Reaktor Biodiesel Hybrid untuk Bahan Bakar Nabati (BBN).

Direktur Operasi PT Barata Indonesia, Bobby Sumardiat Atmosudirjo mengatakan, kerja sama ini merupakan upaya perseroan dalam rangka mengindustrialisasi sebuah inovasi mendukung program pemerintah untuk memenuhi kebutuhan energi alternatif dalam negeri yang ramah lingkungan. (Baca juga: Program Biodiesel Dukung Ketahanan Energi Nasional )

"Biodiesel B100 adalah energi masa depan Indonesia. Ini adalah peluang kami sebagai BUMN manufaktur dan EPC (Engineering Procurement Construction) untuk menciptakan nilai tambah melalui hilirisasi sawit. Pada akhirnya, mampu memperkuat ketahanan energi nasional,” kata dia, Selasa (25/11/2020). (Baca juga: PTPN V Dukung Program Green Fuel Lewat Penguatan Produktivitas Petani Sawit )

Perseroan, kata dia, telah memiliki pengalaman serta kompetensi dalam pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit. Kompetensi ini akan dikembangkan dalam rangka hilirisasi industri Crude Palm Oil (CPO/minyak sawit mentah) yang lebih efisien dan bernilai tinggi.

“Sawit Indonesia hingga kini masih menjadi salah satu penyumbang devisa terbesar. Namun jika hanya mengekspor dalam bentuk mentah, harga jualnya lebih rendah bila dibandingkan bentuk produk turunan,” kata dia.

Merespon hal tersebut, Barata Indonesia melakukan pengembangan bisnis bersama Balittri Kementan dengan melahirkan produk industri mobile refinery. Ini untuk menghasilkan produk hilir yang bernilai tinggi yang diharapkan dapat mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional.Pengembangan biodiesel B100 juga memiliki banyak dampak positif terhadap pemanfaatan BBN bagi masyarakat yang lebih efisien dan ekonomis.

Berdasarkan data Balittri pada tahap uji coba membuktikan bahwa satu liter B100 mampu menempuh jarak 13,1 kilometer (km) atau 26,7% lebih efisien dari bahan bakar solar fosil dengan jumlah yang sama. “Pengembangan ini diharapkan dapat mendorong penciptaan nilai kesejahteraan ekonomi bagi para pekerja di sektor sawit. Kami juga berharap dukungan kebijakan dari Pemerintah agar proyek kerjasama ini dapat berkelanjutan sehingga dapat memberikan multiplier effect bagi seluruh pihak,” pungkas Bobby.
(nth)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1405 seconds (0.1#10.140)