Kisah Penumpang Lion Air yang Melahirkan di Kabin saat Pesawat Menuju Makassar

Rabu, 18 November 2020 - 14:34 WIB
loading...
Kisah Penumpang Lion Air yang Melahirkan di Kabin saat Pesawat Menuju Makassar
Anastasia Geavani seorang penumpang pesawat Lion Air jurusan Jayapura-Makassar yang tengah hamil melahirkan di kabin pesawat saat mengudara di atas langit Ambon, Maluku, Selasa (17/11/2020). Foto Lion Air
A A A
AMBON - Anastasia Geavani seorang penumpang pesawat Lion Air jurusan Jayapura-Makassar yang tengah hamil melahirkan di kabin pesawat saat mengudara di atas langit Ambon, Maluku, Selasa (17/11/2020). Proses persalinan kelahiran dibantu seorang dokter yang juga penumpang pesawat dan kru pesawat Lion Air JT-797.

Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro mengatakan, bahwa pelaksanaan operasional serta penanganan satu penumpang ibu hamil bernama Anastasia Geavani (memiliki tiket perjalanan Merauke–Jayapura –Makassar –Jakarta) yang melahirkan di dalam pesawat udara pada Selasa (17/ 11/2020) sudah sesuai standar prosedur (SOP).

Lion Air, kata dia, telah mempersiapkan penerbangan JT-797secara tepat, pesawat Boeing 737-900ER registrasi PK-JT sebelum diberangkatkan sudah menjalani pemeriksaan sebelum keberangkatan serta dinyatakan laik dan aman untuk terbang (airworthy for flight). (Baca: Gempa 5,3 SR Guncang Pesisir Selatan hingga Padang)

Menurut dia, kru yang bertugas dalam kondisi sehat, serta seluruh penumpang telah menjalani pemeriksaan sebagaimana ketentuan yang berlaku. Lion Air penerbangan JT-797 lepas landas dari Bandar Udara Internasional Sentani dengan jadwal keberangkatan pukul 13.35 WIT.

"Kira-kira 50 menit dari jadwal terbang, pendamping dari penumpang dimaksud meminta bantuan kepada awak kabin bahwa mengeluh sakit perut dan meminta air putih hangat. Pimpinan awak kabin (senior flight attendant/ SFA) bernama Novitalia bersama kru kabin lainnya lalu menghampiri guna mengetahui kondisi aktual penumpang. Setelah mendapatkan informasi detail, SFA segera melakukan pengumuman (announcement) apakah dalam penerbangan terdapat profesi dokter. Lalu satu penumpang atas nama Marthina Setiawati Randabunga mengaku sebagai dokter dengan menunjukkan identitas resmi serta dokumen pendukung lainnya," kata Danang Mandala Prihantoro dalam pernyataan tertulis yang diterima SINDOnews, Rabu (18/11/2020).

Kemudian dilakukan koordinasi dan kerjasama yang baik antara awak kabin dan dokter untuk membantu proses persalinan (melahirkan) penumpang termasuk penanganannya tersebut berjalan normal, dilakukan di kursi bagian belakang.

"Ibu dan anak dalam keadaan sehat serta selamat. Dalam situasi seperti itu guna memberikan pelayanan terbaik, Pilot Capt Eirstanto Prabowo bersama Kopilot Tanto Adi Prasetyo setelah koordinasi dengan dokter dan awak kabin memutuskan untuk pengalihan pendaratan (divert) ke bandar udara terdekat, yakni Bandar Udara Internasional Pattimura, Ambon, Maluku (AMQ)," timpalnya. (Bisa diklik: Relawan Bacakan Surah Yasin untuk Kemenangan Akhyar-Salman)

Pilot lalu menginformasikan kepada petugas lalu lintas udara dan petugas darat, dalam penerbangan terdapat penumpang yang membutuhkan penanganan kesehatan lebih lanjut. Pesawat udara mendarat pada 15.49 WIT. Setelah pesawat udara parkir pada tempatnya dan pada posisi sempurna, petugas layanan darat (ground handling) Lion Air bersama tim medis segera menangani penumpang dimaksud, untuk dibawa ke rumah sakit terdekat.

"Lion Air penerbangan JT-797 kembali mengudara dari Bandar Udara Internasional Pattimura tujuan Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin pukul 16.30 WIT. Pesawat tiba pada 17.15 WITA . Lion Air mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada awak kabin yang bertugas, dokter pada penerbangan serta ground handling di Ambon yang menangani operasional danpenanganan satu penumpang melahirkan penerbangan JT-797," ungkapnya.

Awak kabin Lion Air , lanjut dia, sudah dibekali kemampuan (keterampilan) melalui pendidikan dan pelatihan dalam menjalankan profesinya guna menjaga penumpang agar tetap aman dan memastikan semua aktivitas berjalan menurut SOP. Setiap awak kabindilatih secara terampil mampu menangani berbagai keadaan darurat, seperti asap, penanganan barang berbahaya, ancaman bom, insiden medis yang tak terduga (penumpang sakit atau melahirkan).

Danang menegaskan, para kru kabin berwenang dalam memastikan penumpang diizinkan terbang atau tidak melalui analisis (observasi) perilaku hingga bahasa tubuh penumpang yang dianggap dapat (berpotensi) membahayakan atau mengganggu kenyamanan penerbangan. Imbauan perjalanan udara kepada setiap penumpang bahwa berdasarkan prosedur layanan penerbangan, untuk selalu memberikan informasi secara rinci, jelas, sesuai keadaan sebenarnya kepada petugas layanan darat ketika proses pelaporan diri di counter check-in. Jika sedang hamil, sakit berat menular atau tidak menular atau memiliki kondisi khusus yang dapat membahayakan diri sendiri dan mengganggu kenyamanan penumpang lain saat melakukan perjalanan udara.

"Regulasi dari Lion Air Groupmenerapkan ketentuan bagi ibu hamil usia kehamilan di atas 28 minggu wajib menyertakan surat keterangan medis untuk ikut dalam penerbangan. Di usia kehamilan 36 minggu sudah tidak diperbolehkan terbang menggunakan pesawat terbang. Kondisi kesehatan pada umumnya tidak memerlukan surat izin medis. Namun untuk beberapa keadaan tertentu mewajibkan setiap penumpangmempunyai surat izin medis sebelum penerbangan," tandasnya.
(sms)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1105 seconds (0.1#10.140)