Masih Ada Temuan Kasus COVID-19, KBB Belum Beranjak dari Zona Oranye

Kamis, 05 November 2020 - 00:37 WIB
loading...
Masih Ada Temuan Kasus COVID-19, KBB Belum Beranjak dari Zona Oranye
Angka kesembuhan yang lebih tinggi dari temuan kasus positif membuat KBB hingga kini masih bertahan di zona oranye (risiko sedang) dalam penyebaran COVID-19. Foto/Dok.SINDOnews
A A A
BANDUNG BARAT - Hasil evaluasi risiko kesehatan kabupaten/kota di masa pandemi COVID-19, Kabupaten Bandung Barat (KBB) masih berada di zona oranye (risiko sedang).

Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 KBB, Agus Ganjar menyebutkan, awal Oktober 2020 KBB sempat berada pada kewaspadaan zona merah. Seiring banyaknya pasien sembuh dan temuan kasus yang menurun akhirnya ada pergeseran zona.

"Sekarang sudah zona oranye dan menuju zona kuning. Bahkan kami bisa berharap zona hijau (aman)," ucapnya, Rabu (4/11/2020).

Dijelaskannya, berdasarkan data peta sebaran COVID-19 di KBB hingga saat tercatat ada 524 orang terkonfirmasi COVID-19 berdasarkan tes swab.

Dari jumlah tersebut pasien COVID-19 yang telah dinyatakan sembuh sebanyak 343 orang, pasien aktif 167 dan meninggal sebanyak 14 orang.

Dirinya tidak menampik, jika sampai sekarang penambahan kasus positif COVID-19 masih ada. Tapi itu diimbangi dengan jumlah pasien positif sembuh yang terus bertambah.

Bahkan, jika dibandingkan antara kasus baru dan sembuh, lebih banyak yang sembuh. "Yang sembuhnya banyak, makanya kita terus upayakan penanganan agar yang positif bisa negatif. Sebab kebanyakan di kita yang kena adalah kluster keluarga," ujarnya.

Disinggung mengenai upaya sosialisasi terkait penerapan protokol kesehatan, itu terus dilakukan hingga tingkat bawah dengan melibatkan seluruh stakeholder yang ada. (Baca juga: Terbukti Korupsi RTH, Eks Kepala DPKAD Pemkot Bandung Divonis 4 Tahun Penjara)

Termasuk juga di tempat-tempat wisata seperti yang dilakukan pada saat libur panjang akhir pekan lalu. (Baca juga: Nasib Bandara Kertajati, Tak Ada Penumpang dan Kalah Pamor dari Nusawiru Ciamis)

"Selain sosialisasi imbauan oleh petugas, rapid test acak on the spot juga dilakukan untuk mengantisipasi sejak awal kemungkinan ada warga yang reaktif," tuturnya.
(boy)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1198 seconds (0.1#10.140)