Karya Pelukis Tunadaksa Ini Dikagumi Pecinta Lukisan

Sabtu, 31 Oktober 2020 - 23:37 WIB
loading...
Karya Pelukis Tunadaksa Ini Dikagumi Pecinta Lukisan
Pelukis tunadaksa Sabar Subradi , saat melukis gedung kantor Wali Kota Salatiga. Foto/SINDOnews/Angga Rosa
A A A
SALATIGA - Pelukis Sabar Subadri (41) warga Klaseman, Sidomukti, Kota Salatiga telah membuat ratusan lukisan bergaya natural realis. Karya pelukis difabel ini, ternyata dikagumi para pecinta lukisan.

Apresiasi para pecinta lukisan tersebut disampaikan kepada pelukis difabel kelahiran 1979 itu, ketika Sabar Subadri menggelar pameran individu maupun bersama anggota Association of Mouth and Foot Painting Artists (AMFPA). (Baca juga: Ketua DPD Ajak Senator Advokasi Penyandang Disabilitas )

Tak jarang, para pecinta lukisan yang mengunjungi kediamannya hanya sekedar untuk mengucapkan kekagumannya terhadap sosok Sabar Subadri dan lukisannya. (Baca juga: Libur Panjang, Arus Lalu Lintas di Salatiga Lancar )

Sabar Subadri mengatakan, sejak lahir dirinya sudah menderita cacat fisik. "Keterbatasan fisik itu, tidak menjadikan penghalang untuk berkarya dalam dunia seni, khususnya seni lukis," kata dia.

Sabar Subadri mengatakan, dirinya mulai belajar melukis dengan kaki sejak usia 10 tahun. Saat itu, dirinya belajar melukis sendiri dengan segala kekurangan. Selang beberapa waktu kemudian, baru berlajar melukis dibawah bimbingan pelukis kawakan Amir Rachamd. Semenjak itu, dirinya mulai terampil melukis dengan kaki.

"Kekurangan bukan hambatan. Jika kita memiliki niat yang kuat dan mau tekun berlatih, maka apa yang kita cita-citakan akan tercapai," kata dia.

Sabar mengaku bangga memiliki maha guru yang baik itu. Karena selain melatih teknis melukis, Amir Rachmad juga seorang motivator yang bisa menumbuhkan semangat hidup dan memberikan dorongan untuk hidup mandiri.

"Dari situ, saya termotivasi untuk mewujudkan impian menjadi seniman yang tidak hanya bisa melukis saja, melainkan bisa menjaga kelestarian dan keindahan lingkungan dimana saya tinggal," kata dia.

Seiring perjalanan waktu, perjuangan Sabar membuahkan hasil. Dia berhasil menjadi pelukis ternama setelah lukisannya dikenal banyak orang. Bahkan namanya mulai mendunia setelah menjadi anggota AMFPA. Mulai saat itu, dirinya bertambah semangat untuk membuat karya yang bisa dinikmati para pecinta lukisan.

"Setelah menjadi anggota AMFPA saya bertambah semangan untuk terus berkarya dan menciptakan lukisan yang terbaik. Semenjak itu, saya juga mulai memberanikan diri untuk menggelar kegiatan atau pameran. Ternyata kegiatan yang saya lakukan bisa diterima oleh para seniman dan pecinta lukisan," kata dia.

Menurut dia, dirinya akan tetap terus melukis. Ini dilakukan untuk menunjukkan kepada para penyandang cacat lainnya, bahwa keterbatasan fisik yang dimiliki bukan menjadi hambatan untuk berkarya atau hidup mandiri.

"Ini akan saya tanamkan kepada para penyandang cacat lainnya. Dan saya mendapat dukungan dari anggota AMFPA untuk mengadakan kegiatan dengan tujuan memberikan motivasi kepada sesama saudara-saudara kita para penyandang cacat. Penyandang cacat tidak harus tenggelam oleh kekurangan fisik, namun dari kekurangan ini mari kita berkarya untuk bisa dinikmati sesama," kata dia.
(nth)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3205 seconds (0.1#10.140)