Banjir Cilacap Makin Meluas, 2 Warga Terinfeksi COVID-19 Dievakuasi ke RS

Kamis, 29 Oktober 2020 - 20:00 WIB
loading...
Banjir Cilacap Makin Meluas, 2 Warga Terinfeksi COVID-19 Dievakuasi ke RS
Bencana banjir di Cilacap, Jateng makin meluas setelah turun hujan dengan intensitas tinggi, Kamis (29/10/2020). Foto/BNPB
A A A
CILACAP - Bencana banjir yang melanda Cilacap , Jateng semakin meluas setelah turun hujan dengan intensitas tinggi, Kamis (29/10/2020). Dampaknya jumlah pengungsi bertambah menjadi 613 jiwa.

Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) , Raditya Jati menjelaskan, berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap sebanyak 306 jiwa mengungsi di MI Muhammadiah Gentasari dan di tanggul Kali Tipar Desa Gentasari. (Baca juga: Dramatis, Basarnas Evakuasi Korban Banjir di Cilacap)
Banjir Cilacap Makin Meluas, 2 Warga Terinfeksi COVID-19 Dievakuasi ke RS

Selanjutnya 165 jiwa mengungsi di Balai Desa Mujur Lor, 22 jiwa mengungsi di Madrasah Muhammadiyah Desa Mujur dan sebanyak 120 jiwa mengungsi di rumah kerabat di Desa Kedawung, Kecamatan Kroya. (Baca juga: Banjir Cilacap, Ratusan Warga Dievakuasi ke Posko Pengungsian)

Dari pendataan tersebut, dilaporkan dua warga yang terdampak banjir sedang melakukan isolasi mandiri karena terjangkit COVID-19. "Sehingga kedua warga tersebut harus dievakuasi ke Rumah Sakit Medika Banyumas untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif," katanya, Kamis (29/10/2020).

Kedua warga tersebut adalah satu keluarga. Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Cilacap sudah melakukan tracing kepada 15 warga yang kontak erat.

Raditya menambahkan, kondisi terakhir banjir dengan tinggi muka air (TMA) 30-80 cm masih merendam 6 desa di 3 kecamatan. Adapun rincian desa yang terdampak adalah Desa Mujur Lor, Desa Gentasari, Desa Kedawung, Desa Mujur di Kecamatan Kroya, Desa Gelompang Pasir di Kecamatan Sampang dan Desa Glempang di Kecamatan Maos.

Banjir yang terjadi sejak Senin (26/10/2020) setidaknya telah merendam sebanyak 2.227 unit rumah dan berdampak pada 6.029 jiwa. Selain itu ratusan hektare sawah juga masih terendam banjir.

Hingga saat ini, tim BPBD Kabupaten Cilacap terus memantau lokasi kejadian, membantu evakuasi warga terdampak dan melakukan assesment bersama Forkompimcam dan dinas terkait.

"Selain itu, tim gabungan juga masih melakukan Operasi Tanggap Darurat dan kordinasi bersama relawan dan dinas terkait untuk penanganan darurat seperti memberikan bantuan logistik dan sembako serta mendirikan dapur umum darurat di empat titik lokasi," ujarnya.

Sedangkan penetapan status tanggap darurat bencana banjir, tanah longsor dan angin puting beliung masih dalam proses pengajuan.

Sementara itu, menurut prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang masih berpotensi terjadi di wilayah Jateng hingga Jumat (30/10/2020).

Selain Jateng, wilayah lain yang memiliki prakiraan cuaca serupa meliputi Aceh, Sumatera Utara, Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Maluku Utara dan Papua.

Berdasarkan hasil prakiraan cuaca tersebut, BNPB meminta agar pemangku kebijakan dan masyarakat di daerah dapat melakukan upaya mitigasi bencana dan segera mengambil tindakan yang dianggap perlu dalam kaitan pengurangan risiko bencana.

"Selain itu, BNPB juga mengimbau kepada pemerintah daerah setempat dan masyarakat agar selalu menerapkan protokol kesehatan seperti mencuci tangan dengan sabun, memakai masker dan menjaga jarak untuk mencegah terjadinya penularan COVID-19, baik di lingkungan rumah maupun di lokasi pengungsian," tandasnya.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1139 seconds (0.1#10.140)