Warga Codongcatur Emoh Wilayahnya Mau Dijadikan Tempat Pembuangan Sampah

Kamis, 29 Oktober 2020 - 15:57 WIB
loading...
Warga Codongcatur Emoh Wilayahnya Mau Dijadikan Tempat Pembuangan Sampah
Warga Codongcatur menolak rencana Pemkab Sleman yang berencana akan membangan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di Tambakboyo, Condongcatur, Depok, Sleman.(Foto/Ilustrasi/Okezone)
A A A
SLEMAN - Pemkab Sleman berencana akan membangan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di Tambakboyo, Condongcatur, Depok, Sleman. TPST ini untuk mengurangi volume sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan.

Namun rencana tersebut ditolak oleh warga. Alasanya keberadaan TPST akan berdampak pada kerusakan dan pencemaran lingkungan.

Mendapat penolakan warga, akhirya Pemkab Sleman membatalkan pembangunan TPST di Tambakboyo dan berencana akan membangunnya di tempat lain. Anggaan untuk pembangunan TPST sendiri mencapai Rp28 miliar yang berasal dari pusat. (BACA JUGA: Direktur Televisi Swasta Tewas Setelah Alami Kecelakaan Tunggal)

Lurah Condongcatur Reno Candra Sangaji mengatakan ada beberapa hal yang melatarbelakangi penolakan oleh warga.

Di antaranya khawatir dengan adanya TPST akan terjadi pencemaran dan kerusakan lingkungan.

Sebab daerah mereka akan menjadi tempat penampungan sampah berskala besar dan lalu lalang truk pengangkut sampah ke TPST,

Selain merusak infrastruktur jalan, banyaknya truk yang melintas juga dikhawatirkan mengganggu keamanan lalu-lintas, mengingat lokasi berada di tengah pemukiman padat penduduk

“Itulah alasan warga menolak keberadaan TPST tersebut,” kata Reno, Kamis (29/10/2020). (BACA JUGA: Sampah Masih Menumpuk, Alat Berat Terus Dikerahkan)

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sleman Dwi Anta Sudibya mengatakan bisa memahami kekhawatiran warga tersebut. Sebab mereka masih berpandangan TPST sama dengan tempat pembungunan akhir (TPA). Padahal TPST sudah menerapkan teknologi pengolahan sampah.

“TPST didesain mengaplikasikan teknologi pengomposan yang sisa residunya diolah dengan incinerator,” paparnya.

Menurti Dwi Ananta secara teori, residu yang tersisa diperhitungan hanya tinggal 5-10%. Selain itu alat incinerator atau pembakar sampah yang digunakan pun menggunakan model baru. Asap yang dihasilkan dari proses pembakaran disemprot dengan air sehingga tidak naik sampai ke atas.

“Karena ditolak, kami akan mencari alternatif lokasi daerah lain untuk membangun TPST. Lokasi sudah dijajaki antara lain Sumberharjo dan Wukirharjo Prambanan, serta di Minggir,” jelasnya.
(vit)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2265 seconds (0.1#10.140)