Pabrik Aspal Karet Muba salah satu Kontribusi Nyata Pulihkan Ekonomi Nasional di Masa Pandemi

Senin, 26 Oktober 2020 - 20:04 WIB
loading...
A A A
"Adapun langkah strategis yang telah kita lakukan diantaranya, menerbitkan peraturan bupati nomor 324 tahun 2015 tentang pedoman pengolahan dan pemasaran bahan olah karet (bokar) di kabupaten musi banyuasin, kelembagaan petani karet melalui unit pengolahan dan pemasaran bokar (UPPB), sampai tahun 2020 terbentuk 88 UPPB dengan anggota 16.200 kk. UPPB menjadi ujung tombak dalam penyediaan bahan baku aspal karet baik bokar maupun lateks pekat," imbunya.

"Kemudian, pembangunan unit pemisah centrifuge lateks sebanyak 3 unit yaitu di Kecamatan Keluang, Sekayu, dan Babat Toman untuk pengolahan lateks pekat dan pembangunan instalasi pengolahan lateks pekat terpravulkanisasi, Kabupaten Musi Banyuasin akan membangun kawasan industri hijau dengan fokus pada hilirisasi kelapa sawit dan karet, power plant berbahan bakar energi terbarukan, procesing gas alam, pembentukan pusat unggulan komoditi lestari dengan fokus pada karet dan kelapa sawit. pusat unggulan tersebut diharapkan akan mendorong peningkatan produksi, pengolahan, dan pemasaran dari komoditas dengan bertumpuh pada penerapan platform good agricultural practices (gap) dan verified sourcing area (vsa)," tambahnya.

Masa Depan Petani Karet Sumsel Diharapkan lebih Sejahtera
Mantan Anggota DPR RI dua periode ini menambahkan, penggunaan teknologi aspal karet dapat terwujud di Muba tidak lepas dari dukungan berbagai pihak yaitu kementerian terkait, dan lembaga penelitian. "Dukungan tersebut diharapkan akan terus diberikan kepada kami dalam rangka mendorong perluasan pemanfaatan dan teknologi yang digunakan sehingga teknologi ini akan memberi manfaat yang sebesarnya untuk kesejahteran petani dan masyarakat," ucapnya.

Sekretaris Daerah Muba, Drs Apriyadi MSi menjelaskan, adapun proses pengolahan aspal karet di Muba yakni dimana lateks kebun dari petani di bawa ke UPPB Cipta Praja Kecamatan Keluang, lalu lateks kebun diolah menjadi lateks pekat dengan menggunakan mesin centrifuge dengan produksi 500 kilogram lateks pekat perjam. "Mesin centrifuge ada di UPPB Keluang, kemudian lateks pekat di kirim ke instalasi pengolah aspal karet di work shop PUPR, selanjutnya lateks pekat diolah dengan mesin lateks pravulkanisasi sehingga lateks pekat bisa dicampur dengan aspal," jelas Kandidat Doktor Universitas Sriwijaya ini.

Apriyadi menambahkan, Lateks pravulkanisasi diolah dengan aspal pada mesin pengolah aspal karet menjadi aspal karet. "Untuk diketahui pengolahan aspal karet satu kali pengolahan menghasilkan 15 ton aspal karet yang membutuhkan 1 ton 50 kg lateks pekat," terangnya. Untuk pengelolaan pabrik pengolahan aspal karet saat ini Muba menggandeng PT Jaya Trade. "Kita ke depan akan adakan alih teknologi soal ini. Sehingga Muba tak hanya dapat keuntungan bagi hasil pengelolaan nya saja melainkan akan berdiri sebagai pemain utama. BUMD Muba kita dorong ambil peran ini," tegas Apriyadi.

Gubernur Sumsel Herman Deru mengapresiasi apa yang telah direalisasikan Pemkab Muba dalam upaya percepatan pembangunan infrastruktur dan program inovasi dalam upaya meningkatkan kesejahteraan petani karet.

"Pabrik aspal karet di Muba ini dibangun sudah sangat besar dan baik, mari kita bersama-sama memanfaatkannya demi meningkatkan perekonomian dan kualitas pembangunan infrastruktur. Dan mudah-mudahan dengan adanya launching ini, kabupaten Muba bisa mensuplai kabupaten-kabupaten kota lain yang AMPnya berkebutuhan terhadap aspal bercampur karet,"Pungkasnya.

Gubernur juga menjelaskan bahwa inovasi ini butuh edukasi kepada para petani. Dengan pola latek cair dan teknologi di berikan bimbingan, seperti di kecamatan Keluang sudah diberikan peralatan oleh Pemkab Muba yaitu centrifuge untuk menghasilkan Lateks pekat.

"Hari ini bukan lagi uji coba namun sudah di terapkan, mudah-mudahan ini menjadi salah satu alternatif yang membuka peluang yang selama ini karet itu untuk komoditas tertentu. Tapi sekarang kita berharap tidak lagi tergantung dengan harga internasional untuk Segmen ini. Jadi untuk karet yang kita buat sebagai aspal yang ada di Muba ini tidak membuat harga karet bergantung di harga internasional," ungkapnya.

Karena nanti kita bersama dengan pak bupati akan menjadikan Aspal karet ini sebagai e-katalog dengan fix price. Untuk kualitas ada 3 tahapan pada pra, penerapan dan pasca penerapan. Jadi Aspal karet ini secara bersamaan dengan para pekerjanya harus betul-betul bekerja dengan benar. Dengan komposisi yang benar sampai ke lapisan bawahnya. Jadi harus ada persamaan untuk bertranformasi menjaga kualitas. Dan perlu komitmen dari semua pihak.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1327 seconds (0.1#10.140)