Ganjar Minta Kepala Daerah di Jateng Bantu Industri yang Masih Jalan
loading...
A
A
A
TEGAL - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengunjungi salah satu industri kecil menengah di Kota Tegal yang masih eksis di tengah pandemi virus corona jenis baru, COVID-19, Kamis (7/5/2020). Industri tekstil yang berada di Jalan Kauman Tengah itu tetap mampu mengekspor sarung goyor ke beberapa negara Timur Tengah.
Ganjar melihat sendiri, bagaimana industri sarung goyor di Kota Tegal itu masih berproduksi, bisa ekspor bakan sampai kekurangan pegawai. "Saya senang, di tengah kondisi ini masih ada industri kecil yang tetap berjalan bahkan ekspor. Ini bagus sekali, masih beroperasi dan merekrut karyawan," kata Ganjar.
Orang nomor satu di Pemprov Jateng ini meminta kepala daerah lain untuk mencari industri besar, kecil dan menengah yang masih bisa berproduksi, khususnya mereka yang ekspor. Kepada para kepala daerah se-Jateng, Ganjar minta mendorong industri yang masih berjalan itu.
"Kalau di tempat lain ada yang seperti ini, tolong dibantu habis-habisan. Didorong habis-habisan agar ekonomi tumbuh. Apalagi ini ekspor, bisa meningkatkan devisa kita," imbuhnya.
Menurutnya, setelah fokus pada persoalan sosial dan kesehatan, saat ini pihaknya fokus pada aspek kesenian dan bisnis ekonomi. Untuk kesenian, beberapa sudah jalan dengan menggandeng seniman di Jateng tampil online di Panggung Kahanan yang ada di rumah dinasnya.
"Nah sekarang saya dorong aspek bisnis ekonomi. Karena ekonomi Jateng pertumbuhannya saat ini menurun drastis, sampai separuh lebih dari 5% menjadi 2,6%. Ini bahaya dan harus ditindaklanjuti," katanya.
Karena bahaya, untuk itu aspek ekonomi ia perhatikan. Beberapa indutri yang masih bisa berjalan, akan diberikan dorongan. Tentunya, protokol kesehatan harus tetap dilaksanakan. "Apalagi yang masih bisa ekspor ini, harus kita dorong. Ini yang bisa menumbuhkan ekonomi kita," katanya.
Pihaknya juga sedang menyiapkan untuk membantu industri mikro lain. Dengan Jaring Pengaman Sosial ditambah Jaring Pengaman Ekonomi yang disiapkan, diharapkan mereka para industri kecil dan mikro bisa tetap produktif di rumah.
"Mereka selama tiga bulan minimal terus dilatih agar bisa lebih produktif. Kami juga minta kepada perusahaan yang masih bisa jalan, agar bisa kerjasama dengan para industri kecil yang ada disekitarnya. Sehingga kita bisa bersama-sama melawan corona," katanya.
Ganjar melihat sendiri, bagaimana industri sarung goyor di Kota Tegal itu masih berproduksi, bisa ekspor bakan sampai kekurangan pegawai. "Saya senang, di tengah kondisi ini masih ada industri kecil yang tetap berjalan bahkan ekspor. Ini bagus sekali, masih beroperasi dan merekrut karyawan," kata Ganjar.
Orang nomor satu di Pemprov Jateng ini meminta kepala daerah lain untuk mencari industri besar, kecil dan menengah yang masih bisa berproduksi, khususnya mereka yang ekspor. Kepada para kepala daerah se-Jateng, Ganjar minta mendorong industri yang masih berjalan itu.
"Kalau di tempat lain ada yang seperti ini, tolong dibantu habis-habisan. Didorong habis-habisan agar ekonomi tumbuh. Apalagi ini ekspor, bisa meningkatkan devisa kita," imbuhnya.
Menurutnya, setelah fokus pada persoalan sosial dan kesehatan, saat ini pihaknya fokus pada aspek kesenian dan bisnis ekonomi. Untuk kesenian, beberapa sudah jalan dengan menggandeng seniman di Jateng tampil online di Panggung Kahanan yang ada di rumah dinasnya.
"Nah sekarang saya dorong aspek bisnis ekonomi. Karena ekonomi Jateng pertumbuhannya saat ini menurun drastis, sampai separuh lebih dari 5% menjadi 2,6%. Ini bahaya dan harus ditindaklanjuti," katanya.
Karena bahaya, untuk itu aspek ekonomi ia perhatikan. Beberapa indutri yang masih bisa berjalan, akan diberikan dorongan. Tentunya, protokol kesehatan harus tetap dilaksanakan. "Apalagi yang masih bisa ekspor ini, harus kita dorong. Ini yang bisa menumbuhkan ekonomi kita," katanya.
Pihaknya juga sedang menyiapkan untuk membantu industri mikro lain. Dengan Jaring Pengaman Sosial ditambah Jaring Pengaman Ekonomi yang disiapkan, diharapkan mereka para industri kecil dan mikro bisa tetap produktif di rumah.
"Mereka selama tiga bulan minimal terus dilatih agar bisa lebih produktif. Kami juga minta kepada perusahaan yang masih bisa jalan, agar bisa kerjasama dengan para industri kecil yang ada disekitarnya. Sehingga kita bisa bersama-sama melawan corona," katanya.
(abd)