Gelar Festival, Majalengka Siap Buktikan sebagai Kabupaten Kreatif

Selasa, 20 Oktober 2020 - 15:34 WIB
loading...
Gelar Festival, Majalengka Siap Buktikan sebagai Kabupaten Kreatif
Kolaborasi Sorawatu dari komunitas Kirik Nguyuh dan Blentung (Konser Kampung) saat berlatih. Foto SIDOnews/Inin Nastain
A A A
MAJALENGKA - Gebrakan Majalengka sebagai kabupaten kreatif sub sektor seni pertunjukan versi Bekraf pada 2019 lalu, akan tersaji dalam Festival Daring, Minggu (25/10/2020) mendatang. Lewat festival tersebut, penggiat komunitas yang ada di kabupaten ini akan menampilkan sejumlah seni pertunjukan, dari mulai musik, tari, seni rupa dan lain-lain.

Selain seni pertunjukan, dalam festival yang disiarkan langsung lewat akun youtube Kementerian Pariwisata dan Ekraf (Kemenpar Ekraf) itu juga akan diperlihatkan keindahan alam yang ada di Majalengka. (Baca: Jaga Tradisi di Bulan Safar, Warga Gelar Festival Apem)

"Dalam festival ini, kami sebagai host. Nantinya ada juga seni pertunjukan dari daerah lain, yang juga sebagai kabupaten kreatif dalam sub sektor yang sama, seni pertunjukan," kata Ketua Harian Komite Ekraf Ginggi Syar Hasyim, Selasa (20/10/2020).

Kabupaten/kota yang juga akan tampil pada festival itu yakni Kota Tanjung Pinang, Kabupaten Bireun, Kabupaten Sragen, Kabupaten Deli Serdang, dan Kabupaten Gianyar. Ke enam kabupaten/kota itu masuk ke dalam simpul Kabupaten Majalengka sebagai kota/kabupaten kreatif. "Sebagai host, Kabupaten Majalengka nantinya akan menyajikan seni pertunjukan dalam pembukaan dan penutupan. Rencananya akan mulai live pukul 15 00 WIB," jelas dia.

Kendati anugerah yang disandang Majalengka sebagai kabupaten kreatif untuk sub sektor seni pertunjukan, tetapi pada Festival Daring nanti, juga akan dipertunjukan untuk sub sektor lainnya. Fesyen, kuliner, videografi adalah beberapa kreativitas yang akan ditampilkan pada festival itu.

"Ekraf sub sektor pertunjukan itu pendorong komoditas-komoditas lainnya. Sehingga, nanti juga ada sub sektor lain yang ditampilkan, selain seni pertunjukan itu. Bupati Majalengka juga akan masak bersama dengan Saung Eurih dan Seblak Ceker Naga," papar dia.

Dari sisi pemerintahan, Bupati Majalengka Karna Sobahi menjelaskan sudah menyiapkan secara maksimal event tersebut. "Kita sudah siapkan, karena ini menyangkut promosi kita dengan kabupaten kota yang ada di Indonesia. Kita akan siapkan dengan maksimal. Akan seting sedemikian rupa (acara festival daring itu)," papar dia.

Sementara, musik adalah salah satu yang akan ditampilkan dalam festival tersebut. Musisi dari komunitas Konser Kampung dan Kirik Nguyuh adalah contoh kecil yang akan menyajikan pertunjukan lewat musik yang diciptakannya. Konser Kampung, dengan musik bambunya yang disebut Blentung akan berkolaborasi dengan Kirik Nguyuh dengan Sorawatunya, yang menggunakan Batu dalam aktivitas bermusiknya.

"Alat musik yang digunakan didominasi alat musik Blentung. 1 set terdiri dari Blentung Indung, panungtun, pangrecok, dan panembal. Dilengkapi dengan perkusi bedug dan rebana, harmonisasi kacapi bambu, alat tiup saloet dan suling bambu, alat musik gesek sello bambu, dan biola. Dari keseluruhan itu, menghasilkan harmonisasi yang unik," kata penggiat Konser Kampung Ketut Aminudin.

Selain itu, akan ada juga tarian dan berokan, mengiringi musik yang mereka mainkan. "Melengkapi sebuah pertunjukan, dilengkapi gerakan tari oleh kelompok tari Hujan Keruh yang menggambarkan transformasi semangat gotong royong masyarakat Majalengka menjadi kabupaten kreatif," jelas dia.(Baca: Dongkrak Kunjungan Turis, Khofifah Siap Kembangkan Seni Budaya Jatim)

Terpisah, penggiat komunitas Kirik Nguyuh Baron mengatakan, Sorawatu merupakan grup musik dengan menggunakan batu. Sorawatu sendiri lahir dari festival budaya Kawin Batu yang digagas komunitas tersebut. "Gamelan terbuat dari limbah pabrik-pabrik batu yang ada di Kabupaten Majalengka," kata dia.

Dalam festival nanti, jelas dia, akan ada 6 ancak (susun) gamelan batu yang berkolaborasi dengan alat musik Blentung. "Pola memainkan Sorawatu adalah menyatukan pikiran, hati, dan tingkahlaku. Dengan memukul gamelan Sorawatu, terciptalah komposisi yang diinginkan," papar dia.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0878 seconds (0.1#10.140)