Warga Komplen, Selama Kemarau Pasokan Air dari BUMD PT PMgS Tak Teratur

Rabu, 30 September 2020 - 16:28 WIB
loading...
Warga Komplen, Selama Kemarau Pasokan Air dari BUMD PT PMgS Tak Teratur
Kondisi meteran warga yang tidak berputar akibat pasokan air bersih dari BUMD PT PMgS ke kompleks GBR I, Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, KBB, selama kemarau tidak lancar. Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Warga di kompleks Graha Bukit Raya (GBR) I, RT 12/21, Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB), mengeluhkan pasokan air dari BUMD PT Perdana Multi Guna Sarana (PMgS).

Pasalnya selama musim kemarau ini sudah hampir satu bulan pasokan air tidak mengalir, parahnya tidak ada pemberitahuan dari pihak pengelola mengenai penjadwalan kapan dan jam berapa air akan mengalir. (Baca: Abaikan Protokol Kesehatan, Warga Rebutan Bantuan Air Bersih)

"Sudah ada hampir satu bulan air tidak ngocor normal. Ditunggu malam hari juga kadang ngakir kadang enggak, lama-lama kami kesal juga," kata salah seorang warga kompleks, Wahyu (50), Rabu (30/9/2020).

Menurutnya setiap musim kemarau pasokan air dari BUMD milik Pemda KBB itu memang kerap tidak maksimal. Masih mending jika di malam hari air masih mengalir jadi dirinya bisa menampung untuk persediaan. Tapi di musim kemarau ini malam hari juga air tidak ada.

Dirinya mengaku sudah menjadi pelanggan air bersih dari BUMD PT PMgS sejak lama dan setiap musim kemarau selalu merasakan persoalan yang sama. Dirinya meminta agar suplai air bisa kembali normal. Sebab dengan kondisi air yang tidak mengalir maka sebagai pelanggan dirinya jelas dirugikan.

"Jelas dirugikan karena air kan kebutuhan sehari-hari. Sebaiknya perusahaan beresin jaringan dan suplai air ke pelanggan, jangan dulu menerima pelanggan baru kalau airnya tidak ada," tuturnya. (Baca: Kekeringan Landa Tuban, Warga Harus Susuri Bukit untuk Dapat Air)

Warga di semua kompleks GBR I semua merasakan dampak dari tidak adanya pasokan air. Sebagian ada yang manfaatkan dua titik sumur bor yang dibuat secara swadaya oleh warga kompleks. Namun kondisi saat kemarau airnya menyusut, kalaupun ada warnanya kuning. "Kalau terpaksa ya pakai air itu meski harus disaring dan didiamkan dulu biar jernih," keluhnya.

Keluhan yang sama juga diungkapkan oleh Mulyana (40) warga Desa Pasirhalang, Kecamatan Cisarua, KBB , yang juga pelanggan air bersih BUMD PT PMgS sejak tahun 2017. Setiap musim kemarau pasokan air ke rumahnya sering terkendala, biasanya terjadi di Kampung Cilengkrang, RW 7, 9, dan 11.

"Kadang ngalir, kadang enggak. Kaya kemarin lancar sekarang macet. Tapi kalau musim kemarau air biasanya mengalir di malam hari sementara siang hari kecil," ujarnya.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5005 seconds (0.1#10.140)