Babi Mati Mendadak di Perbatasan NTT-Timor Leste Meningkat, Ada Apa?

Kamis, 27 Februari 2020 - 21:12 WIB
Babi Mati Mendadak di Perbatasan NTT-Timor Leste Meningkat, Ada Apa?
Babi Mati Mendadak di Perbatasan NTT-Timor Leste Meningkat, Ada Apa?
A A A
KEFAMENAHU - Jumlah ternak babi yang mati mendadak di wilayah Kabupaten Timor Tengah Utara(TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), terus meningkat. Sebelumnya 120 ekor, kini menjadi 440 ekor yang tersebar di wilayah perbatasan NTT dengan Timor Leste.

Dinas Pertenakan Kabupaten Timor Tengah Utara belum mengetahui apa penyebab kematian babi secara mendadak itu. "Iya, sesuai data laporan dari masyarakat memang sudah mencapai 440 ekor. Tapi kita belum mengetahui penyebab kematian ratusan ekor babi tersebut," ujar Fransiskus Fay SPt di ruang kerjanya, Kamis (27/02/2020).

Fransiskus menjelaskan, pihaknya telah mengantongi data terkait adanya wabah yang menyerang ternak babi di sejumlah kecamatan di TTU. Di antaranya Kecamatan Biboki Anleu, Insana Utara, Insana Fafinesu, Bikomi Utara, Bikomi Selatan, dan Kecamatan Kota Kefamenanu.

Fransiskus menambahkan, dirinya sedang bersama dengan tim dari Dinas Peternakan Provinsi NTT untuk mengambil sampel darah babi di Desa Wini, Kecamatan Insana Utara.

"Jumlah kematian babi secara mendadak terbanyak di Wini, Kecamatan Insana Utara," tutur Fransiskus.

Sampel darah yang diambil oleh tim dokter hewan dari peternakan provinsi berasal dari 8 orang peternak babi dengan jumlah 20 ekor. Nantinya, sampel darah ini akan dikirim ke Balai Veteriner Medan Sumatera Utara untuk diteliti.

Kuat dugaan wabah tersebut disebabkan oleh virus ASF atau Demam Babi Afrika. Sejumlah ternak babi yang dilaporkan mati menunjukkan gejala yang sama, yakni demam tinggi, muntah, diare, munculnya bintik-bintik perdarahan (eritema) di kulit atau daun telinga babi. Selain itu, babi juga kehilangan nafsu makan hingga kematian.
(zil)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6548 seconds (0.1#10.140)