Kudeta Absyalum di Kerajaan Daud, Allah Kembalikan ke yang Berhak
loading...
A
A
A
Dengan terbunuhnya Absyalum kembalilah Daud menduduki tahtanya dan kembalilah ketenangan meliputi kota Jerusalem sebagaimana sediakala. Dan setelah menduduki tahta kerajaan Bani Isra’il selama empat puluh tahun wafatlah Nabi Daud dalam usia yang lanjut. Sellanjutnya, Sulaiman menggantikannya.
Mukjizat Nabi Daud
Allah telah memberikan kerajaan, hikmah, dan mengajarkan apa yang Dia kehendaki. Allah memberinya Nubuwah dan kerajaan sehingga Daud menjadi raja sekaligus Nabi.
Hamid Ahmad Ath-Thahir, dalam kitab berjudul Sahih Qasash Al-Quran menyebutkan Allah juga memberinya suara merdu, mengajarkan kepadanya cara membuat baju perang, memberinya suara yang ketika terdengar oleh gunung, mereka segera tunduk pada perintah Rabb dan bertasbih bersama Daud. Bahkan burung-burung yang tidak lain adalah makhluk yang paling lembut hatinya, turut bertasbih bersama Daud. Sehingga seluruh alam raya ikut bertasbih bersama Daud dengan bahasa mereka.
Nabi Daud adalah sosok pemberani yang tekadnya dikuatkan iman dalam dirinya ketika Bani Israil diam terpaku untuk memerangi Jalut. Wujud Jalut sedikit pun tidak menciutkan nyali Daud. Dia justru keluar barisan untuk menghampirinya, sampai akhirnya berhasil membunuhnya.
Daud adalah umat tersendiri dengan keberaian dan kekuatan yang ia miliki. Ini tidak lain disebabkan oleh keimanan di dalam dirinya. Nabi Daud adalah contoh bagi raja yang enggan makan selain dari hasil pekerjaan tangannya sendiri.
Seperti disebutkan dalam hadis, “Sesungguhnya makanan yang paling baik yang dimakan seseorang adalah dari hasil kerjanya. Dan, Nabi Daud memakan dari hasil kerja tangannya.”
Allah memberikan Nabi Daud ketrampilan yang tidak dikuasai oleh seorang pun di masanya, sehingga ketrampilan ini menjadi mukjizat baginya. Inilah yang diungkapkan Al-Quran melalui firman Allah: Sesungguhnya telah Kami berikan kepada Daud kurnia dari Kami. (Kami berfirman): "Hai gunung-gunung dan burung-burung, bertasbihlah berulang-ulang bersama Daud", dan Kami telah melunakkan besi untuknya. (QS. Saba' ayat 10)
(yaitu) Buatlah baju besi yang besar-besar dan ukurlah anyamannya; dan kerjakanlah amalan yang saleh. Sesungguhnya aku melihat apa yang kamu kerjakan. (QS Saba' ayat 11).
Besi merupakan benda yang memiliki kekuatan hebat. Allah berfirman: "Sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul-Rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)Nya dan rasul-rasul-Nya, padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa. (QS Al-Hadid: 25)
Melalui ayat ini bisa memberi petunjuk bahwa umat manusia hingga masa Daud tersebut belum tahu dengan baik bagaimana besi bisa dilunakkan hingga Allah melunakkan besi itu untuk Daud untuk digunakan bahan membuat baju besi yang dikenakan pasukan di medan peperangan sebagai pelindung dari tikaman tombak dan tebasan pedang. Inilah yang diungkapkan Al-Quran melalui firman Allah. "Dan telah Kami ajarkan kepada Daud membuat baju besi untuk kamu, guna memelihara kamu dalam peperanganmu; Maka hendaklah kamu bersyukur (kepada Allah).
Mukjizat Nabi Daud
Allah telah memberikan kerajaan, hikmah, dan mengajarkan apa yang Dia kehendaki. Allah memberinya Nubuwah dan kerajaan sehingga Daud menjadi raja sekaligus Nabi.
Hamid Ahmad Ath-Thahir, dalam kitab berjudul Sahih Qasash Al-Quran menyebutkan Allah juga memberinya suara merdu, mengajarkan kepadanya cara membuat baju perang, memberinya suara yang ketika terdengar oleh gunung, mereka segera tunduk pada perintah Rabb dan bertasbih bersama Daud. Bahkan burung-burung yang tidak lain adalah makhluk yang paling lembut hatinya, turut bertasbih bersama Daud. Sehingga seluruh alam raya ikut bertasbih bersama Daud dengan bahasa mereka.
Nabi Daud adalah sosok pemberani yang tekadnya dikuatkan iman dalam dirinya ketika Bani Israil diam terpaku untuk memerangi Jalut. Wujud Jalut sedikit pun tidak menciutkan nyali Daud. Dia justru keluar barisan untuk menghampirinya, sampai akhirnya berhasil membunuhnya.
Daud adalah umat tersendiri dengan keberaian dan kekuatan yang ia miliki. Ini tidak lain disebabkan oleh keimanan di dalam dirinya. Nabi Daud adalah contoh bagi raja yang enggan makan selain dari hasil pekerjaan tangannya sendiri.
Seperti disebutkan dalam hadis, “Sesungguhnya makanan yang paling baik yang dimakan seseorang adalah dari hasil kerjanya. Dan, Nabi Daud memakan dari hasil kerja tangannya.”
Allah memberikan Nabi Daud ketrampilan yang tidak dikuasai oleh seorang pun di masanya, sehingga ketrampilan ini menjadi mukjizat baginya. Inilah yang diungkapkan Al-Quran melalui firman Allah: Sesungguhnya telah Kami berikan kepada Daud kurnia dari Kami. (Kami berfirman): "Hai gunung-gunung dan burung-burung, bertasbihlah berulang-ulang bersama Daud", dan Kami telah melunakkan besi untuknya. (QS. Saba' ayat 10)
(yaitu) Buatlah baju besi yang besar-besar dan ukurlah anyamannya; dan kerjakanlah amalan yang saleh. Sesungguhnya aku melihat apa yang kamu kerjakan. (QS Saba' ayat 11).
Besi merupakan benda yang memiliki kekuatan hebat. Allah berfirman: "Sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul-Rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)Nya dan rasul-rasul-Nya, padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa. (QS Al-Hadid: 25)
Melalui ayat ini bisa memberi petunjuk bahwa umat manusia hingga masa Daud tersebut belum tahu dengan baik bagaimana besi bisa dilunakkan hingga Allah melunakkan besi itu untuk Daud untuk digunakan bahan membuat baju besi yang dikenakan pasukan di medan peperangan sebagai pelindung dari tikaman tombak dan tebasan pedang. Inilah yang diungkapkan Al-Quran melalui firman Allah. "Dan telah Kami ajarkan kepada Daud membuat baju besi untuk kamu, guna memelihara kamu dalam peperanganmu; Maka hendaklah kamu bersyukur (kepada Allah).
(nth)