Tingkatkan Produksi Udang Nasional, Takalar Dapat Bantuan Bibit
loading...
A
A
A
TAKALAR - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Takalar , mendapatkan bantuan puluhan ribu bibit ikan, udang dan pakan dari Dirjen Perikanan Budidaya, Kementerian Perikanan dan Kelautan.
Bantuan tersebut diterima dalam temu lapang sosialisasi program revitalisasi tambak udang kabupaten Takalar , untuk peningkatan produksi udang nasional di Desa Lagaruda, Kecamatan Sanrobone, Selasa (1/9/2020) sore.
Dirjen Perikanan Budidaya Slamet Soebjakto, memberikan bantuan tersebut melalui Bupati Takalar SyamsariKitta , untuk sejumlah kelompok budidaya di Takalar.
Pemberian bantuan berupa bibit udang , ikan, pakan ikan, dan paket bioflok nila salin tersebut, disertai pemaparan progress revitalisasi tambak di Lagaruda Takalar.
Bupati Takalar Syamsari Kitta memaparkan, Pemkab Takalar bersama Balai Budidaya Air Payau (BBAP) Takalar, sudah menggandeng TNI untuk melakukan MoU dalam rangka revitalisasi tambak. Dengan harapan melalui MoU tersebut bisa membangun kembali budidaya tambak didesa Lagaruda.
"Saya sepakat dengan sekolah lapang karena dengan demikian inovasi dan teknologi baru bisa kita ajarkan dan tetapkan pada nelayan kita. Dan ini akan memacu semangat petani dan petambak kita untuk terus berkembang," ungkapnya.
Dia menyatakan, dalam dua tahun pemerintahannya, melalui penggunaan dana desa dan APBD, pihaknya telah mendistribusikan alsintan, alat tangkap nelayan, serta pembagian sapi satu ekor satu kepala keluarga petani.
Sementara itu, Dirjen Perikanan Budidaya Slamet Soebjakto menyampaikan, benur yang disebarkan dapat mencounter pemenuhan udang serta petambak dapat menyebarkan teknologi budidaya yang diterapkan.
Pemerintah sekarang ini sedang giat untuk budidaya ikan dan udang denga target tahun 2024 ada kenaikan nilai ekspor menjadi 250 persen.
"Kenapa harus udang, karena komoditas ekspor perikanan terbesar di Indonesia adalah udang dan yang kedua ikan tuna. Dan di tengah pandemi ini, udang menjadi salah satu prosepek yang sangat bagus, meskipun pada awal-awal pandemi banyak terjadi penurunan," paparnya.
Dia juga berpesan kepada Bupati Takalar agar perijinan untuk pertambakan diringkas, dari 21 perizinan menjadi 1 perizinan saja agar mamlu membangkitkan kembali produksi udang.
Bantuan tersebut diterima dalam temu lapang sosialisasi program revitalisasi tambak udang kabupaten Takalar , untuk peningkatan produksi udang nasional di Desa Lagaruda, Kecamatan Sanrobone, Selasa (1/9/2020) sore.
Dirjen Perikanan Budidaya Slamet Soebjakto, memberikan bantuan tersebut melalui Bupati Takalar SyamsariKitta , untuk sejumlah kelompok budidaya di Takalar.
Pemberian bantuan berupa bibit udang , ikan, pakan ikan, dan paket bioflok nila salin tersebut, disertai pemaparan progress revitalisasi tambak di Lagaruda Takalar.
Bupati Takalar Syamsari Kitta memaparkan, Pemkab Takalar bersama Balai Budidaya Air Payau (BBAP) Takalar, sudah menggandeng TNI untuk melakukan MoU dalam rangka revitalisasi tambak. Dengan harapan melalui MoU tersebut bisa membangun kembali budidaya tambak didesa Lagaruda.
"Saya sepakat dengan sekolah lapang karena dengan demikian inovasi dan teknologi baru bisa kita ajarkan dan tetapkan pada nelayan kita. Dan ini akan memacu semangat petani dan petambak kita untuk terus berkembang," ungkapnya.
Dia menyatakan, dalam dua tahun pemerintahannya, melalui penggunaan dana desa dan APBD, pihaknya telah mendistribusikan alsintan, alat tangkap nelayan, serta pembagian sapi satu ekor satu kepala keluarga petani.
Sementara itu, Dirjen Perikanan Budidaya Slamet Soebjakto menyampaikan, benur yang disebarkan dapat mencounter pemenuhan udang serta petambak dapat menyebarkan teknologi budidaya yang diterapkan.
Pemerintah sekarang ini sedang giat untuk budidaya ikan dan udang denga target tahun 2024 ada kenaikan nilai ekspor menjadi 250 persen.
"Kenapa harus udang, karena komoditas ekspor perikanan terbesar di Indonesia adalah udang dan yang kedua ikan tuna. Dan di tengah pandemi ini, udang menjadi salah satu prosepek yang sangat bagus, meskipun pada awal-awal pandemi banyak terjadi penurunan," paparnya.
Dia juga berpesan kepada Bupati Takalar agar perijinan untuk pertambakan diringkas, dari 21 perizinan menjadi 1 perizinan saja agar mamlu membangkitkan kembali produksi udang.
(agn)