Sakit Demam, Wisatawan Asal China Dirawat di Ruang Isolasi RSUP Sardjito

Kamis, 30 Januari 2020 - 06:07 WIB
Sakit Demam, Wisatawan Asal China Dirawat di Ruang Isolasi RSUP Sardjito
Sakit Demam, Wisatawan Asal China Dirawat di Ruang Isolasi RSUP Sardjito
A A A
YOGYAKARTA - Penyebaran virus corona membuat tingkat kewaspadaan rumah sakit meningkat, tak terkecuali di Yogyakarta. Apalagi saat ini RSUP Dr Sardjito Yogyakarta tengah merawat pasien asal Shanghai, China yang masuk ruang isolasi.

Kepala Humas RS Sardjito Banu Hermawan mengakui, pihaknya menerima pasien rujukan dari salah satu rumah sakit swasta. Pasien yang diketahui warga negara China tersebut langsung dilakukan pemantauan begitu masuk di RS Dr Sardjito. Saat ini pasien dirawat di ruang isolasi bangsal Melati 5.

"Pasien sudah dilakukan penanganan karena data awal adalah demam, dengan batuk dan pilek," terangnya kepada wartawan Rabu 29 Januari 2020 sore.

Dijelaskannya, pihaknya menegaskan bahwa pasien tersebut bukanlah pasien karena virus corona. Pihaknya beralasan dari hasil pemantauan sesuai dengan standar di RSUP DR Sardjito, semua negatif.

"Kendati demikian kami memang berusaha ketat sehingga pasien masuk ruang isolasi," ujarnya.

Sementara salah seorang dokter yang merawat pasien anak asal China tersebut, Amalia menjelaskan, pihaknya menerima pasien rujukan dari salah satu rumah sakit pada Selasa 28 Januari 2020. Pasien tersebut mengalami demam, batuk pilek namun tidak disertai sesak napas.

"Data kami peroleh bahwa pasien tidak mau makan dan minum. Indikasi kami rawat karena tidak mau makan dan minum sehingga diberikan cairan tambahan," katanya.

Hingga Rabu siang, demam pasien sudah turun dan anak mulai maumakan. "Hari ini infus kita lepas. Batuk berkurang. Dan dari gejala klinis tidks menunjukkan virus Corona atau negatif," bebernya.

Dijelaskannya penanaman pasien kekduain dirujuk memang seringkali menimbulkan pertanyaan. Apalagi pasien tersebut wisatawan yang baru smspai di Yogyakarta kemudian sakit demam. Mungkin ini termasuk kewaspadaan atau kekhawatiran saya tidak mau membahasnya. "Yang jelas ketika masuk standar Sarjito ini bukan virus corona," tegasnya.

Untuk lebih mempertajam analisa pihaknya juga mengambil sampel darah untuk dikirim ke laboratorium di Jakarta. Dia berharap masyarakat tetap tenang. Karena sudah ada alur jelas termasuk pencegahan dan tata cara yang harus dilakukan pihak rumah sakit.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.3360 seconds (0.1#10.140)