Buntut Penembakan Gamma, Massa Aksi Kamisan Semarang Tuntut Kapolrestabes Semarang Dicopot

Jum'at, 13 Desember 2024 - 08:07 WIB
loading...
Buntut Penembakan Gamma,...
Massa Aksi Kamisan menggelar aksi protes penembakan terhadap pelajar SMKN 4 Semarang dan anggota Paskibra, Gamma Rizkynata Oktafandy oleh Aipda Robig Zaenudin. Foto/Eka Setiawan
A A A
SEMARANG - Massa Aksi Kamisan menggelar aksi kasus protes penembakan terhadap pelajar SMKN 4 Semarang dan anggota Paskibra, Gamma Rizkynata Oktafandy oleh anggota Polrestabes Semarang Aipda Robig Zaenudin.

Mereka meminta Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar dicopot jabatannya.



“Pada kasus ini, Kapolrestabes Semarang terlibat dalam obstruction of justice atau penghalang-halangan pada kasus pembunuhan ini. Dia terlibat aktif melakukan fitnah, melanggar etik, melanggar norma dan melanggar nilai kemanusiaan,” ungkap Koordinator Aksi Kamisan Semarang Fathul Munif saat aksi demo di depan Markas Polda Jateng, Kota Semarang, Kamis (12/12/2024) sore.



Massa aksi, sebut Munif, mengecam tindakan kepolisian yang terkesan menutupi kesalahan Aipda Robig Zaenudin, anggota Satuan Resnarkoba Polrestabes Semarang yang menembak 3 siswa SMK di mana 1 di antaranya yakni Gamma Rizkynata Oktafandy hingga akhirnya tewas saat dirawat di rumah sakit.

Mereka menuntut Polri melakukan evaluasi besar-besaran, sebab sudah ada beberapa aksi koboi lain dari anggota Polri dengan korban masyarakat sipil.

“Kami merasa persoalan ini tidak sekadar oknum, lebih dari itu, kerusakan di tubuh Kepolisian kami rasa itu struktural,” sambungnya.



“Kepolisian dipelihara bukan untuk melindungi masyarakat, tapi malah membunuh masyarakat itu sendiri,” lanjut dia.

Pantauan di lokasi, peserta di tengah rintik gerimis hujan membawa payung hitam, membentangkan aneka poster dan bergantian berorasi menggunakan pengeras suara. Sementara, beberapa anggota Polri baik berseragam maupun berpakaian preman tampak berjaga di sana.

Beberapa tulisan di poster di antaranya “Robig Tidak Bercerita Tiba-Tiba Tembak Siswa”, “Hukum Berat Polisi Pembunuh”, “Kerja Polisi Pamer Prestasi Lupa Evaluasi”, “Usut Pelaku Fitnah”.

Salah satu orator, Annisa, tak habis pikir dengan apa yang dilakukan Aipda Robig.

“Bagaimana bisa anak berprestasi seperti ini ditembak mati anggota kepolisian, salah satu oknum yang bertugas di Polrestabes Semarang. Kami akan terus menyuarakan keadilan untuk Gamma,” kata dia.

Orator lainnya, Natanael Bremana menginginkan pemecatan Kapolrestabes Semarang.

“Kami mengecam intimidasi kepolisian kepada keluarga korban, kami hari ini masih bersepakat menyuarakan kebenaran dan ketidakadilan yang terjadi,” tandasnya.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1987 seconds (0.1#10.140)